07

3.8K 252 27
                                    

"Ra, kita nonton yuk" ajak Fajar sambil mengikuti Ara yang baru selesai mengikuti ektra.

Ara menghentikan langkahnya, dan membalikkan tubuhnya menghadap Fajar.

"Sekarang?" Tanya Ara antusias.

"5 abad lagi Ra" ucap Fajar membuat Ara tertawa.

"Yang ada gue udah jadi mumi, ya udah gue mau beresin barang-barang gue dulu" ucap Ara sambil segera berlari ke arah kelasnya dan membereskan barang-barangnya.

Demi apapun, Ara senang sekali. Kapan lagi dirinya bisa nonton sama si Fajar idola sekolah. Ara melihat penampilannya di cermin kecil yang selalu ia bawa. Senyumnya pudar saat dirinya mengingat jika ada janji dengan Jevri.

"Aduh gue lupa!" Ucap Ara kesal sambil berkacak pinggang.

"Telpon Jevri!" Ucapnya sambil segera merogoh kantong seragamnya.

Ara dengan gerak cepat mencari nomor Jevri, menunggu agar sambungan telponnya di jawab oleh laki-laki itu.

"Halo Jev" ucap Ara saat panggilannya di angkat.

"Kenapa, Ara?"

"Kamu duluan aja ya ke bioskopnya, kamu tunggu aku di tempat biasa. Aku ada urusan bentar, nanti aku nyusul ke sana" ucap Ara sambil menggigit bibir dalamnya.

"Iya, nanti aku tunggu di sana. Kamu hati-hati ya"

Ara menghela nafasnya lega, setelah berbasa-basi sedikit, Ara dengan cepat memutuskan panggilan mereka.

Ara rasa dirinya akan sempat pergi nonton dengan Fajar dan juga Jevri. Toh jadwal filmnya berbeda.

Ara keluar dari kelasnya, tersenyum kecil saat melihat Fajar mendekatinya.

"Udah?" Tanya Fajar.

"Udah, yuk jalan biar gak ketinggalan film nya" ucap Ara.

Ara tertawa dalam hati saat tangannya di tarik lembut oleh Fajar. Nih buat fans Fajar, Ara sudah menang telak!

"Gak papa kan kalau kita naik motor?" Tanya Fajar.

"Gak papa dong, bawa helm lebih?" Tanya Ara.

"Bawa, nih" Fajar menyerahkan helm kepada Ara.

"Bisa makainya? Sini gue bantuin" ucap Fajar sambil mendekatkan dirinya untuk membantu Ara.

"Tadi gue gak sempet makan jengkol kan? Duh mana deket gini"

Ara bisa merasakan hembusan nafas Fajar,  ia tersenyum canggung saat Fajar menepuk pelan helm nya.

"Naik gih" perintah Fajar yang sudah duduk di atas motornya. Ara dengan cepat naik, dan memegang pundak Fajar sebagai pegangan.

Fajar berdecak membuat Ara bingung.

"Gue bukan ojek ya, pegangan yang bener. Ntar lo malah kejungkal ke belakang" ucap Fajar sambil memposisikan tangan Ara agar melingkar di pinggangnya.

"Pegangan tuh kaya gini" ucap Fajar yang membuat Ara menggigit bibir dalamnya gemas.

Fiks, Ara sudah menang telak. Untuk fans Fajar harap mundur teratur.

Fajar memacu motornya meninggalkan area sekolah dengan Ara yang berpegangan erat di belakang.

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya Fajar dan Ara tiba di salah satu mall. Dan untungnya, mall ini berbeda dengan mall yang menjadi tempat janjian Ara dan Jevri.

Ara melepas helm nya, ia di buat terkejut saat Fajar tiba-tiba merapikan rambutnya membuat Ara salah tingkah.

"Yuk masuk, eh bentar nih buat nutupin rok lo" ucap Fajar sambil memberikan jaketnya pada Ara. Dengan cepat Ara menerimanya dan mengaitkannya di pinggang.

JEVRI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang