Heyoooo!!
Jangan lupa untuk selalu meninggalkan jejak, apapun itu aku sangat menghargainya.
Stay safe!
Sorry for typo!
Enjoy!
✨✨✨
Ara berdecak kesal sambil matanya menatap ke arah jalanan yang sepi, kepalanya menengok ke arah samping kanan dan kiri lalu menghentakan kakinya kesal. Bagaimana mungkin cewek se kece dirinya berdiri di tepi jalan seperti orang yang tak punya tujuan?.
Ara sudah menunggu 2 jam! Bayangkan 2 jam dengan berdiri di tempat, tidak melakukan apa-apa. Rasanya betis Ara sudah membengkak karena berdiri selama 2 jam ini.
Tapi apa 2 jam itu menghasilkan sesuatu? Tidak!. Bahkan dirinya sangat malu saat beberapa orang yang lewat tadi melirik dirinya aneh. Mungkin mereka berpikir jika Ara adalah manekin hidup yang di pajang di tepi jalan.
Tau siapa yang membuat Ara berdiri sampai lama begini? Siapa lagi kalau bukan si bayi besar Jevri!. Laki-laki itu berjanji akan menjemputnya sepulang sekolah, dan laki-laki itu mengatakan untuk menunggu di tepi jalan di bawah pohon besar yang memang menjadi tempat dimana Ara selalu menunggu jemputan laki-laki itu.
Ara memang melarang Jevri untuk mengantarkannya atau menjemputnya di depan sekolah, bisa gempar satu sekolah jika mengetahui seorang Ara memiliki pacar sejenis Jevri. Benar, hubungan mereka tidak di ketahui orang lain.
Ara tak tau jika di sekolah Jevri apa hubungan mereka di ketahui apa tidak, Ara tidak perduli. Toh sekolah Jevri itu sekolah elit dan berkelas atas. Sejauh yang Ara tau, biasanya orang sekelas mereka tidak memusingkan masalah orang lain. Apalagi jika itu menyangkut Jevri, karena usik saja laki-laki itu maka siap-siap saja kehilangan masa depan.
Jevri itu bagian dari keluarga Megantara, seperti namanya Mega artinya besar. Keluarga Megantara memiliki pengaruh besar, usik sedikit langsung gulung tikar.
"Panas nya udah kayak panas di neraka" keluh Ara sambil mengibas-ibaskan tangannya.
"Sial, gue nunggu harus berapa lama lagi? Anjing banget tuh cowok!" Umpat Ara kesal.
Ara tak berani meninggalkan tempat ini tanpa menghubungi Jevri terlebih dahulu, apalagi hp nya mati membuat Ara tak punya pilihan untuk berdiam di tempat ini sesuai ucapan Jevri.
Bukan apa-apa, jika tidak menemukan Ara di tempat ini Jevri bisa keliling Jakarta hanya untuk menemukan dirinya. Hal itu pernah terjadi dulu saat Ara tak sempat mengabari Jevri dan pulang lebih awal ke apartemennya. Dan apa yang laki-laki itu lakukan?. Jevri bahkan sampai ke Bandung hanya untuk mencari dirinya, padahal dirinya ada di apartemen.
"Pengen banget gue cabutin satu-satu organ dalam si Jevri! Gue harus nunggu sampai kapan gila?"
"Sampai matahari terbit dari selatan?" Umpatnya kesal sambil mengikat rambutnya yang sudah lepek.
"Ya ampun polusi pasti udah nyumbat pori-pori gue ini! Jevri mana sih?" Kesal Ara.
Ara berjongkok sambil memainkan kerikil yang ada di bawahnya. Baik sekarang Ara sudah terlihat seperti orang gila.
Deru mobil yang datang dari arah kiri membuat Ara menengok, dengan cepat ia berdiri saat melihat mobil berwarna biru mendekatinya. Ara mengacungkan jari tengahnya saat mobil itu mendekat.
"BARU KELUAR DARI GOA BANG?" Teriak Ara saat orang di dalam mobil itu keluar.
"Maaf" ucapnya membuat Ara jengkel bukan main.
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVRI [END]
Teen FictionSiapa itu Jevri Megantara Wijaya? Cowok soft boy nan childish. Harus extra sabar jika menghadapi Jevri. Bila perlu jangan dekat-dekat Jevri kalau gak mau di templokin terus! Pokoknya kalau lihat Jevri mending kabur aja sebelum jadi baby sitter dadak...