10

2K 263 25
                                    

- siasat -

♾️♾️

Suasana kediaman pasangan Sakusa malam ini begitu meriah, setelah kedatangan kapten tim MSBY Balck Jackals dan anak buah sablengnya membawa kehebohan luar biasa berisik bagi tuan rumah. Terutama Kiyoomi.

Lihatlah, laki-laki berumur 23 tahun tersebut sedang diam berdiri menyempil di sudut ruang makan. Kiyoomi menyembunyikan tubuhnya tepat disekat samping lemari es dan tembok, dirinya sama sekali tidak tertarik bergabung dalam suasana meriah dari teman-teman dan lainnya. Wajahnya menatap datar semua, seakan-akan tatapannya mampu membuat mereka semua membatu.

Kiyoomi hanya bisa pasrah menerima ini.

Iris hitam legam Kiyoomi berotasi mencari keberadaan wanitanya berada dan, bingo. Senyuman manis yang Kiyoomi sangat kenali akhirnya ia lihat. (name) sedang asik menjamui tamu dengan camilan buatannya.

Ah lihatlah, bahkan perempuan yang baru bertemu teman-temannya sudah seakrab itu ketimbang Kiyoomi sendiri. Memang, jika Kiyoomi dan (name) disandingkan, maka akan terlihat perbedaannya. Mereka layaknya dua sisi koin yang saling bersebrangan. (name) seorang pribadi yang supel, mudah akrab, dan ramah. Berbeda dengan Kiyoomi, pendiam, malas dekat-dekat orang apalagi tidak bisa menjaga kebersihan, pilih-pilih teman dan kaku! Ya walaupun terkadang Kiyoomi bisa membaur diri dengan sikap teman-teman lainnya sih.

Tepat saat akan (name) membuka pintu lemari es, Kiyoomi melambaikan tangan padanya. Spontan membuat (name) hampir melempar gelas kaca ke kepala Kiyoomi.

"Astaga dragon! Sedang apa kau bersembunyi disitu Omi-kun?" Kaget (name) mengelus dada.

"(name) ... Tolong ... Usir mereka ..." Gumam Kiyoomi.

Ia sudah tidak tahan lagi dengan keramaian yang super berisik ini. Apalagi suara Koutaro, Shoyou, Meian, Motoya juga Tsukasa yang luar biasa ramai saat bermain kartu UNO.

Ditambah perasaan jengkel Kiyoomi semakin membesar ketika melihat Atsumu duduk bersama kakak perempuannya dan terlihat sedang menggoda Kaori. Memangnya apa yang Masaomi lakukan saat kakaknya sedang terjebak oleh seorang jamet berambut kuning macam baru saja terserempet ta*i itu?

Entahlah Kiyoomi tak habis pikir.

"Kalau minta mereka diusir itu tandanya Omi-kun bukan tuan rumah yang baik loh? Biarkan saja, kapan-kapan lagi rumah ini bisa seramai ini?" Tukas (name).

Tangan perempuan itu menggapai pipi Kiyoomi dan mengusapnya lembut berganti menarik salah satu tangannya untuk mengajak Kiyoomi keluar.

"Nikmatilah, kapan lagi Omi-kun bisa bersenang-senang bersama teman dan saudaramu?"

Kiyoomi mengangguk kecil, untuk kali ini ia menurut. Kiyoomi melangkah kecil menuju kursi tempat Masaomi, Adriah Thomas dan Shion duduk.

Keempat pria itu saling diam menatap satu sama lain. Shion hanya mesam-mesem penuh makna, sedangkan sisanya diam tak tahu apa yang akan dibicarakan.

"Kakimu sudah membaik Sakusa?" Ini tanya Thomas.

"Kakiku sudah baik Thomas-san."

Thomas tersenyum tampan, "Syukurlah."

Setelah kalimat pertanyaan basa-basi Thomas, suasana di sekitar mereka berempat kembali senyap. Dan hanya tergantikan suara ramai sekitarnya.

Kiyoomi menampakkan wajah penuh tekanan, dalam hati kecil ia berharap keadaan ini segera berakhir.

"Mau main ABC?" Ujar Shion membuka suara.

Sepintas ketiganya menoleh pada Shion, sang Libero tim MSBY Balck Jackals itu.

"GAK!" Seru ketiganya bersamaan.

"Oh, yaudah."


=====================>>>>>>>>>



Meski Kiyoomi mulai sudah terbiasa dengan keramaian di rumahnya, tetapi tetap saja rasa lelah masih menyerangnya. Ia tak habis pikir, melihat teman-temannya bisa kuat dan mempunyai energi sebesar itu bersenang-senang.

Biasanya dalam keadaan lelah begini Kiyoomi membutuhkan (name) berada disisinya. Bermanja ria sambil berpelukan, seperti Teletubbies.

Tapi sayang, sosok guling hidup Kiyoomi kini tengah sibuk dengan sosok Shion. Iya, sibuk rambutnya disisir oleh Shion dan mengepangnya. Layaknya ayah dan anak saja.

Maklum, Shion rindu dengan putri kecilnya sekarang. Gak ketemu anak (name) pun jadi anaknya.

Dasar.

"Ini mau sampai kapan berakhir?" Gumam Kiyoomi.

Tak lama Miya Atsumu mendekat ke arah Kiyoomi dengan muka sablengnya. Dengan seenak jidat ia merangkul bahu Kiyoomi tanpa memikirkan keselamatan nyawa dari amukan temannya itu.

"Omi-kun ..." Sapa Atsumu menggunakan nada menjijikan.

"Siapa ya? Gak kenal."

"Omi-kun hidoi!" Rengeknya.

"Ada apa Atsumu?" Tanya Kiyoomi datar.

Mendapatkan pertanyaan itu  Atsumu senyum ala-ala jamet kuproy. Ia mendekatkan mulutnya ke telinga Kiyoomi dan membisikkan sesuatu.

Mata Kiyoomi terbelalak mendengar bisikan Atsumu. Kerutan di dahinya nampak jelas. Lalu secara gamblang Kiyoomi menjitak kepala Atsumu yang malang.

Pletak

"Apaan sih, ngomong kok was wes was wes melulu. Tipus Luh?" Geram Kiyoomi.

Atsumu malah cengengesan. Kembali ia berbisik ke telinga Kiyoomi dan mengatakan apa yang sebenarnya. Tak lama sunggingan senyum mengembang dari bibir Kiyoomi. Sepertinya saran Atsumu bisa ia lakukan.

"Baiklah, untuk kali ini aku setuju denganmu." Tukas Kiyoomi menyetujui.

"Yosh! Minna apakah disini ada yang mau ikut balapan minum sake?" Teriak Atsumu.

Mendengar kata sake, Koutaro langsung bersemangat.

"Aku mau!" Pungkas Koutaro. "Siapa lawannya?"

Atsumu berdehem. "Tentu saja Omi-kun."

"Omi-kun, tidak biasanya kau mau mabuk?" Tanya (name) agak terkejut.

"Aku memang jarang mabuk. Tapi kalau sekali-kali tidak masalah kan?" Kiyoomi menatap sayang (name).

"Aku tidak masalah sih? Tapi jangan sampai berlebihan ya?"

"Oke, sayang."

Perlombaan minum sake antara Kiyoomi dan Koutaro dimulai. Namun siapa sangka ada sebuah siasat yang Kiyoomi lakukan setelah acara ini selesai. Dan sepertinya (name) harus bersiap-siap.



TBC~

Apa ya yang bakal terjadi pada mbak nem?

Ada yang bisa nebak?

-: My Day With Him :-  |  Sakusa Kiyoomi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang