13

2K 274 31
                                    

- yang pertama dan yang terakhir -

♾️♾️

Bukk

Priit ...

Suara sorakan bahagia para penonton bergemuruh setelah seorang pemain voli bernomor punggung 15 berhasil mencetak poin.

Teman satu timnya tak luput berselebrasi atas bertambahnya poin, pemain nomor 15 itu, Sakusa Kiyoomi, tersenyum dan menggenggam tangan lalu mengangkatnya tinggi-tinggi. Ia berhasil melewati blocker timnas Polandia dan membalik kedudukan menjadi 12-13.

Tepat pada hari ini Kiyoomi dan lainnya berlaga menjadi salah satu punggawa kebanggaan timnas voli Jepang dalam ajang olimpiade, yang di laksanakan di Tokyo.

"Nice kill, Sakusa!" Ujar Ushijima Wakatoshi, selaku kapten tim.

"Omi-kun! Nice kill." Teriak bahagia Miya Atsumu di bangku cadangan.

Kiyoomi hanya mengangguk.

Di bangku penonton, tempat khusus para istri maupun keluarga atlet menonton, sosok (name) tersenyum bangga. Ia menyaksikan secara langsung sang belahan jiwa menambah skor kemenangan dengan gerakan yang begitu membuat hatinya terpanah.

Bersama istri Miya Atsumu duduk disebelahnya. Kedua wanita cantik itu berbahagia bersahutan dengan sorakan penonton menyerukan kata 'NIPPON!'.

"Daddy~"

Mendengar suara cadel, membuat (name) menundukkan kepala pada seorang anak laki-laki kecil pada pangkuannya. Raut wajah lucu serta rambut hitam ikalnya mendongak pada sang ibu.

(name) tersenyum manis dan memeluk putranya yang kini menginjak usia 4 tahun itu.

"Iya ... Itu Daddy. Daddy keren kan?"

"Umn," balasnya mengangguk.

Sakusa Kiyooya namanya. Putra pertama dari pasangan Sakusa. Dengan mengenakan Jersey bernomor punggung 15, anak laki-laki imut itu berdiri dari pangkuan (name) dan menyerukan nama daddy-nya walaupun suaranya kalah kencang dengan penonton lainnya.

(name) terkekeh kecil, ia senang menyaksikan putra begitu bersemangat. Apalagi yang mereka tonton saat ini laga pertandingan perdana sang ayah.

"Mommy, aku pengen sama Daddy." Pinta Kiyooya secara tiba-tiba dengan raut wajah memelas.

"Nanti saja ya sayang, Daddy masih bertanding. Kita tidak boleh mengganggunya."

"Kalau kita mengganggunya?"

"Daddy akan kalah nanti." Ujar (name) mengusap kepala Kiyooya lembut.

"Eh ... Aku tidak mau Daddy kalah! Daddy harus menang! Daddy menanglah!!"

(name) tertawa geli dengan tingkah laku Kiyooya, entah kenapa ia seperti melihat Kiyoomi dalam versi mini. Ya jelas-jelas dia memang putra Kiyoomi.

"Putramu imut juga ya (name)-chan." Ujar Hana, istri dari Miya Atsumu.

"Ah, terima kasih Hana-san. Kiyooya memang seperti ini."

"Ne, apa kau tidak gugup (name)-chan?"

"Gugup kenapa?" Manik (eye color) (name) berkedip.

"Kau tahu sendiri kan? Sakusa itu masih merahasiakan pernikahan kalian dari awak media. Banyak yang menyangka kalau suamimu itu masih perjaka. Padahal nyatanya sudah memiliki anak sebesar ini."

Hana tertawa geli. Yang Hana katakan ada benarnya sih, selama ini Kiyoomi merahasiakan pernikahan mereka karena Kiyoomi ingin keluarganya aman tanpa ada liputan dari awak media. Yah, kalian tahu sendiri kalau Kiyoomi dan (name) menikah karena perjodohan kedua orang tua mereka. Awalnya Kiyoomi pasti merasa risih jika harus memberitahu kalau (name) menjadi istrinya tanpa ada rasa cinta. Tapi semua itu hilang karena kedua insan itu kini saling jatuh cinta satu sama lain. Kiyooya -lah bukti cinta mereka.

Apalagi Kiyoomi adalah atlet yang terkenal dan memiliki banyak penggemar. Terkadang (name) juga merasa cemburu kalau Kiyoomi mendapatkan banyak hadiah dari penggemar perempuannya.

"Iya juga sih, jadi aku harus bagaimana Hana-san?"

"Tetap tenang, anggap saja ini debutmu sebagai seorang istri dari Sakusa Kiyoomi dan siap-siap untuk diliput oleh para awak media."

"Mouh ... Hana-san bukannya membantu malah menakut-nakuti." (name) menggembungkan pipinya.

==========================>>>>>>>>

Pertandingan selesai dalam 3 set, dan timnas Jepang keluar sebagai pemenang. Pertandingan begitu sengit untuk memperebutkan posisi menuju babak semifinal.

Setelah acara salam sportifitas pemain selesai, para punggawa timnas voli Jepang berkumpul pada pelatih mereka. Terlihat sosok Iwaizumi Hajime berbicara mengenai jalan pertandingan tadi dan memberi arahan untuk kedepannya nanti.

Dan tiba saatnya, para awak media berkerumun untuk mewawancarai para atlet.

Sosok (name) yang berdiri tak jauh dari kerumunan itu nampak kewalahan. Terlebih lagi Kiyooya yang merengek menangis ingin bertemu Daddy -nya. (name) bingung harus lewat kemana. Niatnya (name) mau bertemu Kiyoomi diruang istirahat tim, tapi mau bagaimana lagi kalau Kiyooya bersikeras memintanya sekarang.

"Daddy~ huu ..."

"Iya sayang, kita akan bertemu Daddy, jadi jangan nangis ya."

Sementara di tempat Kiyoomi, pria berusia 26 tahun terlihat sedang diwawancarai oleh seorang jurnalistik perempuan bernama Katetora Akane.

Dengan badan berkeringat serta wajah lelah Kiyoomi sebisa mungkin menjawab pertanyaan demi pertanyaan. Hingga netra gelap Kiyoomi melihat sosok (name) tengah kebingungan bersama Kiyooya yang tengah menangis dalam gendongannya.

"Tunggu sebentar." Ujar Kiyoomi menghentikan wawancaranya.

Kiyoomi mendekati (name) membuat tatapan para awak media maupun penggemarnya tersorot padanya. Kiyoomi menggapai tangan (name) dan menariknya keluar dari kerumunan. (name) yang tiba-tiba ditarik oleh Kiyoomi terdiam.

"Omi-kun?"

"Kiyooya kenapa bisa menangis?" Tanya Kiyoomi melihat Kiyooya mengangkat tangan minta untuk digendongnya.

"Kiyooya menangis minta denganmu Omi-kun."

"Begitu ya,"

Kiyoomi mengambil Kiyooya dari gendongan (name). Semua yang melihat keluarga kecil itu saling bisik-bisik. Nyatanya ia baru tahu kalau seorang Sakusa Kiyoomi memiliki seorang anak dan istri.

Kiyoomi yang merasa di tatap begitu tersenyum lembut pada awak media.

"Perkenalkan, mereka istri dan anakku." Ujar Kiyoomi

(name) memerah. Semua yang mendengarnya tertegun, bahkan penggemar perempuan Kiyoomi terlihat kecewa. Mereka baru tahu kalau Sakusa Kiyoomi sudah menikah. Mana punya anak sudah besar lagi. Mungkin hari ini adalah hari patah hati untuk para penggemar Kiyoomi, terutama penggemar perempuan.

"Sakusa-seichu, kapan menikahnya?" Tanya seorang wartawan.

"Emm ... Empat setengah tahun lalu." Jawab Kiyoomi enteng.

"Mengejutkan, bukankah Sakusa-seichu dikabarkan tidak pernah dekat dengan seorang perempuan?"

"Ya memang, tapi aku sudah punya istri dan anak sekarang. Aku memang tidak pernah dekat dengan perempuan kecuali kakak dan ibuku. Untuk istriku sendiri, kami bertemu karena kedua orang tua kami."

"Jadi, perempuan lain yang pertama bersamamu selain kakak dan ibumu ya, luar biasa."

Kiyoomi tersenyum menawan membuat siapa saja terpesona. Salah satu tangannya yang bebas meraih pinggang (name). Kiyoomi mengecup kening (name). "Iya, yang pertama sekaligus yang terakhir."

END~

-: My Day With Him :-  |  Sakusa Kiyoomi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang