3

3.2K 397 11
                                    

- suapi -

"Kiyoomi-kun curang sekali, aku 'kan malu."

Sudah hampir lima belas menitan (name) tidak berhenti ngedumel karena mengingat kejadian tadi. Belum lagi setelah Kiyoomi mengatakan 'ingin lebih dari sekedar morning kiss' Kiyoomi malah melumat habis bibir (name) selama lima menit hingga menyisakan bekas kemerahan pada bibirnya.

Kedua pipi (name) kembali memerah. Lalu mengacak-acak rambutnya karena kesal.

Menghela napas, (name) dan kembali berkutat dengan alat masak guna menyiapkan sarapan untuk sang suami.

Tak lama, dari anak tangga sosok Kiyoomi yang sudah rapi dengan jaket kebanggaan tim MSBY Black Jakals dan tas berisi peralatan lainnya turun saat mencium aroma harum masakan yang (name) masak.

Manik hitam miliknya menatap lekat sang istri yang kini tengah sibuk mengolah bahan masakan.

Segaris senyum terpatri, Kiyoomi meletakkan tasnya dan menghampiri (name).

(name) yang merasakan keberadaan seseorang berbalik dan mendapati Kiyoomi berada di belakangnya.

"Kau masak apa (name)?"

"Oh hanya sup sayur dan telur mata sapi." Ucapnya kembali mengaduk sup sayur yang masih setengah jadi.

"Oh iya Kiyoomi-kun, aku tadi membuatkan roti isi untuk bekalmu_

Belum selesai (name) menuntaskan kalimatnya, sepasang lengan melingkar pada pinggangnya.

"Ki-Kiyoomi-kun, aku sedang memasak loh?"

"Biarkan begini dulu. Sebentar saja."

(name) mengerti, ia membiarkan Kiyoomi memeluknya dan bermanja ria padanya. Kiyoomi menyandarkan dagu pada bahu (name) dan melihat kegiatan (name) yang sedang memasak.

"Yappari, sepertinya izin libur hal yang tepat." Ujar Kiyoomi.

"Kenapa bisa begitu?" (name) menuangkan bumbu ke dalam masakan.

"Aku ingin memelukmu seharian."

"Itu bukan sebuah alasan Kiyoomi-kun, kau harus menjadi profesional."

"Aku tahu. Tapi sekali-kali bermanjaan dengamu bukan masalah kan?" Kiyoomi menenggelamkan wajahnya.

"A-ah ... apa iya!?"

Kepala tertadah, Kiyoomi menatap wajah (name) dari samping lalu bangkit dan mendaratkan sebuah ciuman pada pipi kanannya.

"Suapi aku ya?"

"Ti-tidak mau, Kiyoomi-kun 'kan bisa makan sendiri."

"Kalau begitu aku tidak mau berangkat."

"Mana bisa begitu."

"Tentu saja bisa."

"Ah mou!!"

=============》》

Dan berakhir seperti sekarang, sebelum berangkat latihan Kiyoomi lebih dulu memakan sarapannya dengan (name) yang menyuapinya seperti seorang bayi.

Kiyoomi nampak menikmati momen ini, tapi tidak untuk (name). Hal ini malah membuatnya senam jantung karena melihat sisi lain dari Kiyoomi yang malah terlihat imut di matanya.

Ah, ya ampun (name) rasanya ingin teriak saja.

"Lagi!" Titah Kiyoomi pada (name) untuk menyuapinya.

"Bagaimana rasanya?"

"Masakanmu selalu enak (name)."

Tersenyum tipis dengan pipi bersemu kemerahan, (name) menundukkan kepala kala mendengar pujian yang Kiyoomi lontarkan mengenai rasa masakannya. Sungguh (name) tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya sekarang.

"Kiyoomi-kun tidak takut terlambat?"

Menggeleng kecil. "Tidak, lagipula gedung olahraga klub dekat dengan rumah. Sekitar sepuluh menit sampai."

"Ah sou kah!"

"Dan lagi, aku akan berangkat setelah aku selesai menyuapimu makan."

"Hah! Maksud Kiyoomi-kun, menyuapiku makan?"

Kiyoomi mengangguk mantap. "Iya, menyuapimu makan lewat mulutku."

"HEE ..."

=============

To be continued~

-: My Day With Him :-  |  Sakusa Kiyoomi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang