7

2.3K 305 29
                                    

- bekal² -

♾️♾️

Setelah acara sedikit perdebatan selesai, kini kedua pasangan Sakusa itu memakan bento dengan khidmat sembari duduk ditribun penonton. Ya meskipun hanya Kiyoomi sendiri sih yang memakannya, kalau (name) sendiri ia mengalah karena sepulang dari gymnasium nanti ia bisa makan sepuasnya di rumah.

Melihat sang suami yang lahap makan wanita berambut (hair color) panjang itu tersenyum kecil. Rasanya usaha yang ia lakukan memasakkan makanan untuk Kiyoomi tidak sia-sia karena pria besar di sampingnya ini sampai tak menghiraukan keberadaan dirinya saat makan.

Pandangan mengedar, (name) menatap sekitar lapangan. Iris indah wanita tersebut melihat sekeliling gymnasium yang bisa di bilang sangat luas.

Lalu ia bersuara.

"Ne Omi-kun, kau punya teman-teman yang unik ya?"

"Maksudmu teman siapa?" Tanya Kiyoomi seraya mengunyah makanan.

"Lalu mereka ber-3 tadi itu siapa?" Tunjuk (name) pada sudut lapangan pada trio sableng dari MSBY Black Jackals itu, raut wajah (name) nampak meminta penjelasan.

Dengan santainya Kiyoomi beroh-ria. "Ohh ... Mereka bukan temanku, mereka orang gila."

"Kau serius? Kau nampak seperti seorang teman bajingan ya Omi-kun."

Iris hitam legam milik Kiyoomi melebar, siapa sangka istrinya bisa dengan gamblang mengatakan kalimat yang bisa menohok hatinya ini. Dan siapa pula yang mengajari serta mengotori kepolosan sang istri sampai berani-beraninya mengatakan ia seorang bajingan?

Sepertinya Kiyoomi harus meminta bantuan dukun untuk menemukan pelakunya. Terlebih dukun cinta, sekaligus membuat (name) bisa terusan lengket padanya dengan ajian ilmu jaran goyang.

Tidak, tidak, ia terlalu overthinking. Kiyoomi berpikiran sudah terlalu jauh.

(name) memasang mode berpikir dengan mengusap dagunya. "Sepertinya aku harus mengadukan hal ini pada Tsukasa-san atau Komori-san untuk memberi Omi-kun sebuah pelajaran tentang pertemanan."

Mendengar mulut (name) mengucapkan nama dua orang itu Kiyoomi langsung kicep dan menghentikan acara makannya.

Siapa pula yang mau berurusan dengan emak-emak jadi-jadian itu. Terlebih lagi sosok senpai saat sekolah di Itachiyama dulu yaitu Iizuna Tsukasa yang memiliki sifat kalem tapi mulutnya seperti emak-emak rempong yang gemar nge-gibah itu.

Apalagi saudara sepupunya, Komori Motoya yang akan selalu mengejek sampai membuat Kiyoomi merasa ternistakan.

Lebih baik jangan, kalau Kiyoomi masih ingin lebih lama merasakan berada di zona nyaman tanpa ada gangguan dari dua orang itu.

"Aku mohon jangan mereka berdua ya, (name) sayang~" rengek Kiyoomi memohon.

"Tidak mau, keputusanku sudah bulat. Intinya mereka berdua cocok untuk membenahi sikapmu yang jelek itu."

"Tapi benar 'kan kalau mereka itu orang gila?"

"Mereka itu manusia normal Omi-kun!"

"Tidak, intinya mereka gila. Satu sok kegantengan, satu aneh, dan satunya lagi ... Aku benci burung gagak."

"Tunggu, alasan macam apa itu?" Sergah (name).

"Pliss ... Jangan panggil mereka. Kalau begitu aku menawarimu satu ember es krim rasa strawberry asal kau tidak memanggil mereka. Mau tidak?" Ujar Kiyoomi memberi penawaran.

"Tidak bisa, pokoknya ak_ tunggu? Es krim rasa strawberry se-ember?"

Kiyoomi mengangguk, tak lama tanpa sepengetahuan (name) ia menyunggingkan senyum tipis penuh kemenangan.

"Mau tidak? Spesial loh~"

"Baiklah!" Terima (name) tanpa pikir panjang.

Kiyoomi berjengit cukup terkejut, entah kenapa (name) mudah sekali di bujuk dengan iming-iming benda ataupun makanan kesukaannya.

Yah tidak masalah lagi. Setidaknya ia masih bisa selamat dari omelan Tsukasa dan ejekan Motoya yang bisa-bisa menghancurkan harga dirinya sebagai seorang laki-laki.

Heh dasar. Akal bulusmu memang manjur Kiyoomi.

=======>>>>>>

Omake :

(name) terdiam dengan kepala tertadah tangan kanan, dirinya setia menunggu Kiyoomi yang masih memakan bento.

Lalu tak sengaja saat (name) melirik ke arah suaminya ia tersadar, ada sebuah nasi kecil menempel pada sudut bibir kanan Kiyoomi. Perlahan wanita cantik itu menoel-noel lengan suaminya.

"Omi-kun~"

Kiyoomi menolehkan kepala dengan pipi menggembung bersisi makanan. "Ada apa (name) sayang?"

Telunjuk (name) terangkat menunjuk-nunjuk pipinya sendiri. Tak paham maksud wanita di sebelahnya alis kiri Kiyoomi menukik.

Cukup lama pikiran Kiyoomi me-loading maksud tersebut sampai akhirnya ia paham.

Berikut kemudian tanpa merasa aneh dan memikirkan perasaan (name), Kiyoomi mendaratkan sebuah kecupan pada sudut bibir kiri wanita itu dengan cepat.

Chuu~

Terjengit kaget begitu saja, kedua pipi (name) langsung memerah padam. Kedua telapak tangan ia gunakan menutup wajahnya yang malu-malu setelah mendapat perlakuan Kiyoomi.

"Bukan yang itu maksudku Omi-kun ..."

Kiyoomi hanya memiringkan kepala tak paham melihat istrinya baper.

==========>>>>>

To Be Continued

-: My Day With Him :-  |  Sakusa Kiyoomi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang