- belanja -
⚜
Kaki terbalut sepatu sport hitam melangkah ringan melewati trotoar jalan. Kepulan uap putih tipis keluar dari mulut yang senantiasa tertutup oleh masker. Udara sore di musim gugur memang dingin. Sebuah rumah sederhana bergaya minimalis di ujung perempatan jalan ia tuju.
Setelah lelah berlatih sesuai jatah latihan yang di berikan sang pelatih, sosok dari Sakusa Kiyoomi, pria berusia dua puluh tiga tahun itu akhirnya bisa pulang ke rumah untuk istirahat. Dan tentunya yang paling terpenting bagi Kiyoomi adalah, bertemu dengan sang istri tercinta.
Daun pintu ia putar dan membuka pintu utama rumah, secara kebetulan sesosok wanita cantik bertubuh mungil berdiri di ambang pintu membuat tanda tanya di kepala Kiyoomi.
"A-are? okaerinasai (selamat datang) K-Kiyoomi-kun."
Wanita itu menyambut kedatangannya serta terlihat canggung dan mundur beberapa langkah ke belakang.
"Kau mau kemana, (name)?"
"A-ah ... itu ... aku mau ke minimarket, bahan makanan di lemari es habis." (name) menunduk, menyembunyikan rona merah pada pipinya karena malu.
"Mau kuantar?"
"T-tidak usah, lebih baik Kiyoomi-kun istirahat saja. Kiyoomi-kun baru pulang 'kan? Pasti lelah." (name) menolak secara halus dan melambaikan kedua tangannya kencang dengan pipi memerah namun terlihat imut.
Tanpa wanita itu sadari, Kiyoomi menyunggingkan senyum dari balik maskernya menanggapi sifat malu-malu yang menggemaskan dari istrinya. Kiyoomi memang suka jika segala hal ada sangkut pautnya dengan wanita yang dua bulan belakangan ini hidup bersamanya dan juga menyandang nama Sakusa sama sepertinya dalam sumpah janji suci pernikahan.
"Kenapa kau menolak?"
"Tapi aku bisa berangkat sendiri!"
"Memangnya kau kuat membawa barang belanjaan sebanyak catatan yang ada di tanganmu itu?"
Sekejap (name) langsung menyembunyikan kertas catatan untuk berbelanja kebutuhan mingguannya dengan Kiyoomi.
Sebenarnya Kiyoomi tahu jika selama ini terkadang (name) melakukan pekerjaan yang sulit ia kerjakan sendiri tanpa bantuan orang lain atau dirinya, berbelanja misalnya. Namun (name) mampu menutupinya seakan jika ia sanggup menyelesaikan sendiri. Dan Kiyoomi tahu pasti, terkadang (name) juga membutuhkan bantuannya. Akan tetapi wanita berusia satu tahun lebih muda dari Kiyoomi itu malu untuk meminta bantuan padanya.
"Sudah kewajibanku untuk menemanimu berbelanja, aku itu suamimu nyonya Sakusa (name)."
(name) diam tak berkutik. Kedua pipinya memerah hingga menjalar ke telinga. Di tambah Kiyoomi memanggilnya nyonya Sakusa.
Rasa hangat hinggap di pipi dan pada telapak tangan, Kiyoomi menggenggam tangan serta pipi (name) yang berukuran lebih kecil dari tangannya. Pipi berkulit bak porselen itu Kiyoomi elus lembut.
"Tidak perlu malu mari aku antar."
"Ba-baiklah ..."
Tak mau membantah lebih baik (name) menurutinya. Kiyoomi lebih dulu meletakkan tas latihannya ke dalam rumah dan setelahnya kembali menggandeng tangan sang istri pergi menuju mini market terdekat.
Sepasang suami istri pengantin baru itu pergi bersama menjadikan mereka tontonan orang bahkan para tetangga yang lewat.
=================》》
"A-ano, Kiyoomi-kun malam ini mau aku masakan apa?"
Kiyoomi diam dan nampak berpikir.
"Terserah, aku suka semua masakanmu."
"Bu-bukan begitu, a-apakah ada sesuatu menu yang ingin Kiyoomi-kun makan malam hari ini."
"Bagaimana kalau malam ini aku memakanmu saja?"
"HEE ...!!"
===============
Maaf kalau gaje 😆
KAMU SEDANG MEMBACA
-: My Day With Him :- | Sakusa Kiyoomi [END]
Ficção Geral"Hanya sebuah cerita keseharianku bersama dia. Suamiku, Sakusa Kiyoomi" My day with him [Sakusa Kiyoomi x reader]