🐼Tamu paling ditunggu🐼

2.1K 189 19
                                    

Selang beberapa menit, terdengarlah ketokan dipintu membuat Fajar mau tak mau harus berdiri dengan Dava yang masih nyaman digendonganya.

Ceklekk

Pintu terbuka, dan nampaklah seorang pria bertubuh tinggi tegap dengan seragam hitam dan kaca mata hitam yang membuatnya terlihat menyeramkan. Namun, itu tidak berlaku untuk Fajar.

Fajar menimang-nimang tubuh Dava yang sepertinya mulai terganggu. Setelah Dava mulai tenang, Fajar beralih menghadap pria tadi.

"Ini den, makanan sama obat buat tuan Dava" ujar pria tadi sambil menyerahkan bungkusan makanan yang tadi ia bawa.

"Iya, makasih ya" Fajar segera mengambil bungkusan tadi, kemudian segera menutup pintu setelah mempersilahkan pria tadi untuk pergi.

Fajar kembali duduk disofa dengan hati-hati, kemudian menyiapkan makanan keatas meja beserta dengan obat-obatan Dava.

"Baby, bangun yuk. Baby makan dulu" ucap Fajar sambil mengusap punggung Dava agar terbangun.

"Eughh, abanggg baby masih ngantuk" rengek Dava semakin menduselkan wajahnya kedada Fajar.

"Bangun gx lo hah, geli anjir" umpat Fajar refleks. Ya tentu saja, karena ia tak pernah merasakan hal itu sebelumnya.

"Hiks hiks jahat hiks huaaaaa" tangis Dava seketika mengeras membuat Fajar kelabakan sendiri. Bisa mampus dia kalau Luna tau Dava menangis karena dia. Dan yang lebih parahnya lagi, kalau Luna melarang Fajar untuk memanjakan Dava. Bahaya tingkat dewa tuh.

Fajar segera berdiri sambil terus mengusap-usap punggung Dava berharap adik halu nya itu tenang.

"Cup cup baby, maaf ya. Tadi abang gx sengaja bentak baby" ucap Fajar berusaha untuk tetap tenang.

Akhirnya, setelah 15 menit lamanya Fajar mencoba membujuk Dava, Dava mulai tenang. Sekarang dia sudah mulai mencari posisi ternyamanya.

"Eitss, gx boleh bobok dulu baby. Kamu harus makan terus minum obat" bujuk Fajar kemudian beralih duduk kembali disofa.

"Gamau, pahit wleee" tolak Dava semakin mengeratkan pelukanya.

"Lho baby sekarang mulai nackal ya, yaudah kalo gitu baby mau apa nanti abang turutin" bujuk Fajar lagi membuat Dava berpikir.

"Oke, nanti abang bawa baby jalan-jalan sambil gendong" pinta Dava. Fajar mau tak mau harus mengiyakan permintaan Dava agar anak itu mau makan dan meminum obatnya.

Setelah itu, Fajar langsung mengangkat tubuh Dava kemudian mendudukkanya kembali kepahanya dengan posisi miring.

Fajar menyuapi Dava dengan sangat telaten sesekali memakan makananya sendiri.


🐣🐣🐣

Luna berjalan memasuki ruang pribadi Dava setelah menyelesaikan urusanya tadi. Dan yang pertama kali ia lihat adalah pemandangan dimana Fajar dan Dava tertidur bersama dengan posisi Dava tertidur dipangkuan Fajar sambil menyenderkan kepalanya.

Langkah kakinya ia bawa semakin masuk untuk mendekati kedua remaja lelaki tadi. Menatap wajah Dava yang terlihat sangat polos dan sangat menggemaskan.

"Utututu, lucu banget sih adeknya kak nana ini kalo tidurnya" goda Luna sambil menguyel-uyel pipi Dava membuat tidur remaja mungil itu terganggu.

"Kak nana" ujar Dava dengan antusias. Ia segera merentangkan kedua tanganya kearah Luna dan dengan sigap Luna langsung menggendong adiknya itu.

Luna mulai menimang-nimang tubuh Dava sambil menghujani wajah Dava dengan kecupan membuat Dava terkekeh geli.

Fajarpun sudah terbangun akibat gerakan yang Dava lakukan tadi, dan saat ini yang bisa ia lakukan hanya melihat keuwuan kakak beradik didepanya itu.

Andaikan Luna sama seperti perempuan pada umumnya, Fajar pasti sudah mengambil alih tubuh Dava dan tak akan membiarkan Luna menganbil Dava dari dekapanya.

Tapi semua itu hanya hayalan belaka. Kalau sampai ia lakukan hal itu, sudah dapat dipastikan besok keluarganya akan berduka.

"Tadi Dava udan makan sama minum obat kan? " tanya Luna berhasil membuyarkan lamunan Fajar.

"Eh, udah kak" jawab Fajar gugup.

Luna hanya mengangguk, kemudian kembali menatap Dava yang sudah bermain dengan rambut hitam panjangnya.

"Yaudah kalo gitu sekarang kita pulang" ucap Luna hendak pergi meninggalkan ruangan itu, namun ucapan Dava berhasil menghentikan langkahnya.

"Eh, tadi abang udah janji bakal bawa baby jalan-jalan" Luna menggeleng keras.

"Gx boleh" putus Luna mutlak membuat Dava berkaca-kaca. Lain halnya dengan Fajar yang sudah gemetar.

"Tadi Kak daniel bilang kalau kak bella ada dirumah loh. Emang baby nggak kangen? " bujuk Luna sambil menoel hidung Dava.

Dava terlihat sangat antusias. Sudah lama sekali ia tak bertemu dengan Bella, kekasih Daniel.

"Ayo kita pulang. Jangan sampai kak bella lama nungguin baby. Ayo pulang kak nana ayo pulang ih lama banget sih" cerocos Dava sambil menggerak-gerakkan tubuhnya tak sabaran.



TBC

Lama banget ya kayaknya aku gx up, aku gx up udah berapa lama sih? Semingguan kali ya, apa nggak ada seminggu?

Maapin ya kalo lama nunggu, soalnya authornya lagi badmood banget. Lagi galau tingkat SD

Jangan lupakan vote dan komenya gengs biar makin semangat.

Babay, lop yu pull

DavankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang