🐼Mata-mata🐼

1.4K 154 9
                                    

Sinar matahari pagi berhasil menyinari sebuah kamar lewat celah celah jendela kamar itu.

Namun siapa sangka, pemilik kamar yang masih tergulung selimut itu semakin nyenyak dalam tidurnya.

Sampai akhirnya pintu dibuka dan masuklah seorang gadis berparas cantik dengan wajah menyeramkan. Siapa lagi kalau bukan Bella.

"Baby ayo bangun ini sudah siang. Baby harus sarapan" bujuk Bella berusaha membangunkan Dava.

Namun bukanya bangun, Dava justru mulai menangis membuat Bella kelabakan sendiri.

"Huaaaa kak nana " tangis Dava keras sampai terdengar dari luar.

Luna yang mendengar teriakan Dava langsung berlari dari lantai bawah ke kamar Dava.

Sesampainya didepan kamar Dava, Luna langsung menghampiri adik kecilnya itu.

"Hei baby cup cup jangan nangis sayang" bujuk Luna lalu menggendong Dava. Sambil sesekali menatap tajam kearah Bella.

"Kenapa nangis? " tanya Luna pada Bella yang saat itu masih merapihkan kasur Dava.

Bella sama sekali tak menjawab, dia masih sibuk dengan kegiatanya sendiri. Setelah selesai membereskan kasur Dava, Bella langsung mengambil alih tubuh Dava dari gendongan Luna kemudian membawanya kekamar mandi.

Membiarkan Luna yang sudah mengomel tak terima dengan tindakan Bella.

Dava yang sudah mulai tenang pun tak mempermasalahkan perlakuan Bella, dia hanya diam.

🐣🐣🐣

Setelah mandi dan wangi, Bella membawa Dava turun menuju ruang makan. Disana sudah ada Jeff dan yang lain.

Setelah sampai dimeja makan, Bella langsung duduk dan Dava masih setia berada dipangkuanya sambil membawa salah satu robot kesukaanya.

"Hmmmm baby wangi banget, habis mandi yaaa" goda Daniel sambil memainkan pipi Dava. Anak itu sama sekali tak terusik, dia masih asik memainkan robotnya.

"Kak bella, baby mau makan" pinta Dava pada Bella.

"Iya baby, kak bella suapin ya" Bella mulai menyuapi Dava dengan telaten.

Sambil sesekali harus menepis tangan nakal Daniel yang masih berusaha menjahili adiknya itu.

"Baby, sini sama ayah dulu. Ayah kangen banget udah lama nggak gendong baby" ujar Jeff sambil merentangkan kedua tanganya.

Dava pun dengan senang hati langsung berdiri dan berjalan memeluk Jeff.

"Utututu sayangnya ayah " Jeff langsung menghujani Dava dengan kecupan manis diseluruh wajahnya membuat Dava cekikikan karena geli.

"Ahahahaha ayahhh udahhh" tawa Dava akibat ulah Jeff.

Akhirnya setelah itu Jeff yang menyuapi Dava kemudian membantu Dava untuk meminum obatnya.

🐣🐣🐣

Bella menginap dimansion Jefford selama dua hari ini, dan besok ia harus pulang.

Maka dari itu, Dava memilih untuk tidak sekolah. Begitu juga dengan Luna, ia juga tidak sekolah.

Tapi Luna juga sedang tidak berada dimansion. Entah apa yang gadis itu lakukan, yang terpenting Luna pasti sedang mengurusi organisasi mafia yang ia jalankan.

Jadi sekarang yang berada dimansion hanyalah Bella dan Dava.

Dan saat ini, Dava sedang menonton televisi diruang keluarga. Sambil menyandar didada Bella yang saat itu sedang bermain ponsel.

Yakali Bella ikut menonton film kartun seperti Dava. Jadi dia memilih untuk bermain ponsel saja.

"Baby, udahan ya nonton tv nya. Nanti mata baby perih kalo kelamaan nonton" ujar Bella kemudian langsung mematikan tvnya.

Dava mendongak, menatap Bella dengan sendu.

Bella yang sudah hafal kalau Dava akan menangis, langsung mencoba mencari referensi alasan yang tepat.

"Ini udah jamnya baby bobok lo" ujar Bella, memang benar jika saat ini adalah waktu baby boynya untuk tidur siang.

" baby belom ngantukkkk"manja Dava mulai rewel.


Dan akhirnya Bella juga yang harus mengalah. Bella langsung menggendong Dava dan mengajaknya jalan-jalan sebentar disekitar mansion.

Entah ada angin dari mana, Bella malah membawa Dava keluar mansion karena anak itu yang memaksanya.

Awalnya suasana terasa biasa saja. Dava masih terlihat nyaman berada digendongan Bella. Dia menenggelamkan menyandarkan kepalanya kepundak Bella sambil melihat-lihat jalanan yang sepi.

Sampai akhirnya

Dorr

Suara tembakan peluru hampir mengenai mereka jika Bella tak sigap menghindar.

Sial, umpat Bella dalam hati.

Dava yang terkejut pun akhirnya menangis keras, membuat Bella semakin terbakar amarah.

Siapa sangka, ternyata Bella mengeluarkan sebuah pistol kedap suara yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi.

Saat ini Bella sedang bersembunyi dibalik pohon besar, dengan Dava yang masih sesenggukan. Ia menempatkan wajah Dava kedalam dekapanya agar adiknya itu tak melihat apa yang sebenarnya terjadi.

Bella mengarahkan pistolnya itu kesuatu arah, tepat kesemak-semak belukar yang berada lumayan jauh dari tempatnya bersembunyi.

Dan satu tarikan pelatuk sudah cukup untuk melubangi kepala seseorang yang bersembunyi disana. Terdengar dari suara pilu yang berasal dari sana.

Bella tersenyum sinis, tak lama kemudian datanglah beberapa anak buah Daniel yang langsung menembaki para mata-mata suruhan musuh keluarga Jeff.

Salah satu anak buah Daniel akhirnya menghampiri Bella dan Dava.

"Semua sudah kami atasi boss. Maaf kami terlambat" ujar orang tadi sambil menunduk takut.

"Lambat. Bawa mereka menemui Daniel" suruh Bella dan langsung diangguki orang tadi.

Sekarang, Bella sudah bisa bernafas lega. Ia langsung menunduk, melihat kearah Dava yang ternyata sudah tertidur.

"Lah kapan tidurnya ni anak" heran Bella sambil tertawa pelan, takut baby boy nya terbangun.

TBC

wadawww lama amat author nggak up ya.

Lama juga ternyata 😂

Maapin kalo ceritanya makin gaje

Ini aja aku paksain gimana cerita selanjutnya

Babay, see you next time#nggakbisabasainggres 😢

DavankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang