🐼 Pergi🐼

1.3K 128 12
                                    

"KAK NANAAAA" teriakan pemuda manis itu menggema diseluruh penjuru mansion.

Keadaan mansion saat itu masih sangatlah sepi, bahkan matahari pun masih terlihat akan muncul. Hanya ada beberapa maid yang sedang memasak dan beberes.

"Ya ampun, den dava kenapa teriak-teriak. Nanti tenggorokanya sakit, lagipula inikan masih pagi kok aden sudah bangun? " ujar salah satu maid yang berada disana.

"Dari semalem pas adek pulang kok adek nggak liat kak nana? Bibi tau?" tanya Dava.

Maid yang tadi menegurnya hanya diam tak ada niatan untuk menjawab pertanyaan yang Dava lontarkan.

Cukup lama mereka terdiam, sampai akhirnya Jeff turun saat Dava akan bertanya kembali.

"Loh baby, kenapa teriak-teriak hmm? Ini masih pagi loh"tegur Jeff

Dava cemberut, kedua tangan pendeknya ia lipat didepan dada.

" ishhh ayah, adek nanya kak nana kemana? Kok dari semalem pas adek pulang dari camping kak nana nggak dateng? " ulang Dava penuh penekanan.

Kali ini Jeff juga ikut terdiam. Kejadian yang ia takutkan sekarang benar-benar terjadi. Dava mencari Luna.

Jeff semakin mendekat kemudian menggenggam kedua pundak Dava lembut.

"Kak nana lagi ada urusan, jadi sekarang adek sama ayah dulu ya" jawab Jeff selembut mungkin.

Tubuh Dava melemah, kedua tangan yang tadi terlipat langsung jatuh. Pandangannya memburam, kedua sudut bibirnya melengkung ke bawah. Dia menangis

"Loh loh kok nangis" Dava menggeleng sambil menunduk guna menutupi air matanya yang berjatuhan walaupun itu tidak berpengaruh apapun karena pada dasarnya Jeff terlalu peka padanya.

Tak mendapatkan jawaban apapun, Jeff langsung menggendong Dava yang sudah mulai sesak nafas. Anak itu langsung menyenderkan kepala kepalanya kepundak Jeff.

"Hiks hiks kak nana hiks hiks" tangisnya pelan.

"Cup cup sayang berhenti dong nangisnya, nanti dadanya sesek" bujuk Jeff.

Namun alangkah terkejutnya Jeff saat merasakan sensasi panas yang menjalar dari telapak tanganya saat menyentuh dahi Dava.

"Astaga, baby badan kamu panas. Kita kerumah sakit ya" Dava menggeleng, dia menolak keras permintaan Jeff.

"Nggak, adek mau nungguin kak nana" kekeh Dava.

"Tapi sayang, badan kamu panas" Jeff terus berusaha membujuk Dava yang masih tetap dibalas oleh penolakan.

"Nggak mau, adek bakalan marah k ali ayah bawa adrk kerumah sakit" cicit anak itu sangat pelan.

Mau tak mau kali ini Jeff menuruti permintaan Dava. Tapi kalau berterusan seperti ini, bagaimana dengan kondisi Dava selanjutnya. Mengingat Dava sangat bergantung pada Luna.

🐣🐣🐣

Beranjak lebih siang, Daniel dan Dimas sudah bangun dan sudah siap ingin melanjutkan kegiatan mereka hari ini.

Namun yang mereka bingungkan kenapa hanya ada mereka berdua dimeja makan, dimana Jeff dan Dava. Kalau Luna, sudah tentu dia tidak akan ikut karena dia sudah pergi.

"Ayah sama Dava mana? " tanya Dimas.

Daniel menggeleng, dia juga tidak tahu.

Tak berselang lama, terdengar suara dari dalam kamar Dava.

Daniel dan Dimas saling pandang, kemudian mereka langsung beranjak menuju kamar Dava.

"Ayah, adek kenapa? " tanya Daniel khawatir saat melihat Dava yang sudah tertidur digendongan Jeff dengan wajah pucat. Dan jangan lupakan plester penurunan demam dan nassal canula yang bertengger dihidung mungilnya.

"Huff syukurlah kalian datang, adek daritadi nyariin Luna. Ayah bingung mau jawab apa lagi" ujar Jeff

"Adek kambuh gara-gara kelamaan nangis dan dia nggak mau dibawa kerumah sakit, ayah khawatir" lanjutnya.

Daniel menggebrak marah, ini semua disebabkan oleh orang itu. Dia yang menjadi penyebab keretakan keluarganya yang sudah harmonis.

Dia, yang tiba-tiba datang tanpa diundang dan mengacaukan semuanya.

Dia, yang merasa paling berkuasa atas Luna.

Dia yang ingin balas dendam atas apa yang dulu pernah ia alami.

Lelaki brengsek yang mengaku sebagai seorang ayah. Namun nyatanya itu hanya alibi yang ia gunakan untuk melancarkan dendam yang harus ia lakukan.

Dan yang paling menjengkelkan, kenapa  Luna harus luluh pada bujuan tua bangka itu.

"Lo bakal dapet balasan yang setimpal atas semua ini Reza"






TBC

Hai hai maaf ya lama banget up nya.

Sebernya mau up tadi pagi, tapi malah mati lampu jadi nggak ada sinyal.

Jangan lupa tinggalkan jejak





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 13, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DavankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang