🐼Camping🐼

1.2K 163 12
                                    

Pagi itu, Luna sangat tergesa-gesa mencari keberadaan adiknya. Setelah tadi ia mendapat kabar bahwa anak kelas 10 akan melaksanakan acara camping.

Luna tentu tak akan bisa ikut karena dia sudah kelas 12. Itupun seharusnya dia sudah lulus 1 tahun lalu. Tapi gadis itu memilih mengulang kembali sekolahnya hanya untuk menjaga adik kesayanganya.

Sesampainya Luna didepan kelas sang adik, dia langsung disuguhkan pemandangan dimana adiknya itu sedang duduk dipangkuan seorang lelaki sambil bermain ponsel.

Nampaknya anak itu sedang menonton video.

Luna mendekati kedua remaja lelaki tadi.

"Hello baby" panggil Luna.

Dava mendongak, kemudian tersenyum.

"Hai kak nana, ngapain? " tanya Dava. Anak itu merentangkan kedua tanganya yang langsung disambut oleh Luna.

Luna menggendong Dava ala koala, kemudian mengecup singkat pipi adiknya itu.

"Kak nana mau nanya, baby ikut camping nggak? " tanya Luna lembut.

Dava nampak berfikir sebentar, kemudian mengangguk.

Anak itu menyenderkan kepalanya kepundak Luna.

"Kan kak nana nggak ikut. Nanti yabg jagain baby siapa? " tanya Luna lagi.

"Dava biar aku yang jaga kak" sahut Fajar tiba-tiba.

Luna melirik kearah Fajar, mengintimidasi anak itu.

"Tuh, ada abang yang jagain baby" ujar Dava.

"Yaudah, jagain adik gue. Kalo kenapa-napa, awas aja" ancam Luna membuat Fajar mengangguk semangat.

Kapan lagi kan dia bisa manjain Dava, sahabat yang sudah ia anggap adiknya sendiri.

🐣🐣🐣


Hari itu akhirnya tiba, Dava dan Fajar kini sudah duduk didalam bus rombongan mereka.

Sebenarnya tadi Jeff sudah memerintahkan agar Dava dibawa oleh mobil pribadi, tapi anak itu menolak.

Kini, Dava sudah nyaman duduk dipangkuan Fajar. Posisinya menyamping, Dava menatap keluar jendela dan Fajar yang menahan punggung Dava dengan salah satu tanganya.

Tubuh Dava itu kecil, membuat Fajar mudah untuk memangku apalagi hanya sekedar menggendong Dava.

"Wahhh pemandanganya bagus banget bang" ujar Dava takjub.

"Iya, yaudah sekarang baby bobok dulu ya. Nanti kalo udah sampe abang bangunin" Dava mengangguk, kemudian menyenderkan kepalanya kedada Fajar.

Fajar mengusap lembut surai hitam Dava agar anak itu nyaman.

Sesampainya dilokasi, Fajar memilih turun paling akhir.

Dia menunduk, melihat Dava yang sepertinya masih nyenyak dalam tidurnya membuat Fajar tak tega untuk membangunkan.

Akhirnya, Fajar memilih untuk tetap menggendong Dava sampai turun.

Rombongan itu harus berjalan lumayan jauh ketengah hutan untuk sampai ketempat camping.

Ditengah perjalanan, Dava akhirnya terbangun.

Eugh

Lenguh Dava membuat Fajar menoleh kearah anak itu.

"Loh, udah bangun? " Dava mengangguk, ia menatap sekeliling yang hanya dipenuhi pohon-pohon yang menjulang tinggi dan semak belukar.

Anak itu meringsut dipelukan Fajar.

"Takut" cicit Dava pelan

"Nggak usah takut, ada abang yang bakal jagain adek" ucap Fajar berusaha menenangkan Dava.

Kalau kalian bertanya dimana barang-barang bawaan mereka, itu sudah dibawa oleh salah satu guru atas perintah Jeff langsung.

Sesampainya mereka kelokasi, para rombongan itu langsung mendirikan tenda masing-masing.

Sedangkan Fajar memilih membawa Dava kebawah pohon untuk menunggu tenda mereka yang sedang didirikan oleh panitia.

Itu juga atas perintah Jeff.

"Adek makan dulu ya abis itu minun obat" Fajar mengeluarkan sebuah kotak bekal yang sudah disiapkan Luna tadi untuk Dava.

Dava mengangguk, kemudian segera memakan makananya dengan disuapi Fajar. Setelah itu, Fajar membantu Dava untuk meminum obatnya.

"Udah kenyang? Sekarang ke tenda ya. Tuh udah jadi" Fajar langsung membawa Dava ketenda.

Sambil menunggu para siswa yang sedang melaksanakan kegiatan.


🐣🐣🐣

Malam hari, para siswa dan panitia melaksanakan api unggun ditengah-tengah tenda para siswa.

Semua siswa duduk mengelilingi api unggun sambil mendengarkan ceramahan para panitia dan guru soal kegiatan-kegiatan yang akan mereka lakukan esok hari.

Sementara itu, Dava sudah menggosok-gosokkan kedua tanganya guna menghangatkan tubuh.

Padahal anak itu sudah memakai jaket yang cukup tebal.

"Kenapa? " tanya Fajar yang sudah merasa ganjal dengan perilaku Dava.

"Dingin" adu anak itu membuat Fajar sedikit cemas.

"Kenapa nggak bilang sih, sini" Fajar menarik pelan lengan Dava kemudian membuka resliting jaketnya.

Setelah itu Fajar memeluk Dava dan kembali menutup resleting jaketnya.

Untunglah jaket yang Fajar gunakan cukup besar, jadi cukup untuk mereka berdua.

Dava meringsut dipelukan Fajar, wajahnya pun menghadap kedada Fajar.

"Anget? " tanya Fajar dan diangguki Dava.

Malam semakin larut, para siswa memilih untuk bernyanyi sambil memainkan gitar. Pun dengan Fajar yang juga ikut menggitari.

Sedangkan Dava sudah tertidur dipelukan Fajar.

Sesekali Fajar mengecup singkat dahi Dava kemudian melanjutkan kegiatanya.




TBC



DavankaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang