3.

118 23 0
                                    

Warning!
Typo bertebaran.
||

||

Seperti yang di katakan mamanya, saat ini Nesa sudah siap dengan gaun selutut warna navi yang sangat pas di tubuhnya.

Mereka akan pergi ke restoran yang sudah di siapkan. Nesa rada sedikit bingung sama acara yang di buat mamanya. Dia curiga kalau ada sesuatu di balik ini semua.

"Ma, ini aku udah siap." Nesa berjalan menghampiri mamanya yang sudah siap menunggunya.

"Wah, anak Mama tambah cantik pakai gaun ini," puji mama Nesa.

"Iya makasih, Ma."

"Yaudah kita berangkat sekarang, takutnya mereka sudah nunggu kita lama."

"Emang siapa sih yang mau ketemu kita?"

"Nanti juga tahu."

"Gitu mulu dari siang," kesal Nesa.

Nesa memasuki mobil dengan kesal. Selalu saja main rahasia-rahasian 'kan bikin kepo. Mana Nesa orangnya kepo-an selalu ingin tahu apa saja yang 'tak ia ketahui.

Selama perjalanan tiada yang membuka suara mama Nesa yang menyetir mobil sesekali melirik Nesa yang cemberut. Dia terkekeh geli melihat Nesa yang seperti itu.

Tidak butuh waktu lama akhirnya mereka sampai di sebuah restoran ternama di kota X. Nesa turun terlebih dahulu mendahului mamanya.

Melihat tingkah anaknya, mama Nesa hanya menggeleng. Yah beginilah Nesa, bila sudah ngambek dia akan seperti itu.

"Nesa tunggu Mama, sayang." Mama Nesa menangkap tangan Nesa agar bisa di raihnya.

"Udah jangan marah-marah mulu ini juga kita sudah sampai nggak enak kalau tamunya liat kamu yang cemberut gitu. Senyum dong," pinta Mama Nesa.

Nesa menoleh ke arah mamanya dan tersenyum paksa.

"Puas." Nesa kembali mengalihkan pandangannya ke dalam restoran, sedangkan mama Nesa tertawa.

"Kamu ini. Udah mending kita masuk."

Mereka pun berjapan berdampingan masuk dalam restoran. Di meja yang sudah di pesan sudah ada tamu yang akan di temuinya.

Setibanya di dalam Nesa sangat kaget melihat siapa yang akan di temuinya.

"Loh, Kenant ngapain di sini?" tanya Nesa saat melihat Kenant duduk santai dengan mata yang fokus di ponselnya.

Kenant yang merasa namanya di sebut pun mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat Nesa di hadapannya.

"Lah, lo kok?"

Nesa dan Kenant menatap orang tuan mereka meminta penjelasan.

"Udah nggak usah bingung gitu, Mama sengaja ngajak Nesa dan Mamanya buat makan malam bersama," jelas mama Kenant.

Setelah mendengar penjelasan itu Nesa dan mamanya dipersilahkan duduk.

"Nesa, gue kok jadi curiga," bisik Kenant yang kebetulan duduk d samping Nesa.

Nesa menoleh ke arah Kenant. "Sama gue juga gitu," sahut Nesa yang ikut berbisik.

Keadaan kembali hening.

"Kalian berdua kapan lulusnya?" tanya mama Kenant memecah keheningan.

"Tinggal satu semester lagi, kenapa emang?" tanya balik Kenant.

"Ya nggak apa-apa sih."

Setelah cukup lama, akhirnya pertemuan ini pun berakhir. Nesa bernapas lega. Dia bisa pulang dan beristirahat setelah seharian menemani mamanya.

Cinta Neslia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang