Chapter-05 Bimbang

312 55 9
                                    

Mark hanya menatap wajah Jaehyun yang nampak tengah sekarat. Entah kenapa perasaan itu tidak ada dalam hati Mark. Kemana hilangnya rasa empati yang dimilikinya pergi?

"Uhuk... Uhuk..."

Jaehyun tersadar kembali dengan muntahan darah yang mengotori pakaian Mark.

Jaehyun mengusap bibirnya yang berisi noda darah. Ia pun bangkit dengan keinginan untuk menghabisi seseorang. Nampaknya ia tidak memikirkan terlalu banyak sakit yang dirasakan tetapi apa yang ada di depannya.

"Sudahlah, kita habisi saja monster liar ini."

"Monster ya?"

"Ayolah kita sama sama monster, jadi jangan heran dengan aku yang haus darah," ucap Jaehyun dengan serius di tengah dirinya sedang sekarat.

"Mark maju!"

Mark maju dengan desiran pasir yang mengacaukan penglihatan monster tersebut. Namun siapa sangka, ia berhasil mengusirnya dengan mudah.

Kemudian Jaehyun memanggil boneka kematian yang disebut Death Of God. Boneka yang dikenal dengan dua nyawa. Jika boneka itu hancur maka pengganti satu nyawa lainnya adalah penggunanya sendiri.

Mark melesat tanpa rasa takut. Ia memukul monster tersebut dengan tangan kanannya yang diselimuti pasir hitam.

Jaehyun menyatukan kehidupannya dengan bonekanya, sampai akhirnya membantu Mark menyerang kedepan.

Jaehyun bertarung seiringan dengan bonekanya bergerak. Mark pun melakukan serangan jarak jauh dengan mengandalkan elemen angin, jika pasir membuatnya sulit dikalahkan maka angin pasti lebih efektif.

Pertarungan semakin sengit ketika monster menakutkan itu terus saja meningkatkan tingkat jumlah tenaganya. Jika terus begini, bisa - bisa Mark dan Jaehyun akan kelelahan.

Tetapi harus bagaimana lagi? Ini adalah misi penting. Harus segera diakhiri.

"Grounder Hole."

Terlihat tanah menghisap monster tersebut. Jaehyun yang sudah mulai merasakan dengan jelas sakit di seluruh tubuhnya, gerakannya mulai melambat.

Monster tersebut bukannya terhisap ke dalam tanah, monster tersebut malah berhasil melarikan diri dengan mudahnya. Tak heran kulitnya nampak berlapis - lapis sehingga ia mampu menahan hisapan itu.

Tapi anehnya, monster tersebut semakin membesar. Semakin banyak menggunakan kekuatannya, monster itu malah semakin membesar.

Monster itu menghentakkan kakinya membuat tanah bergetar. Jaehyun yang sudah tak bisa bertahan akhirnya tumbang. Bersamaan dengan itu, bukannya mundur boneka yang berkaitan dengan hidup Jaehyun menyerang sendiri.

Hal itu membuat boneka tersebut hancur dalam sekedip mata hanya dengan satu serangan bola api.

Jaehyun memegang dada sebelah kirinya. Darah tak henti - hentinya mengalir dari mulut Jaehyun. Ia benar - benar sekarat.

Disisi lain Mark hanya diam. Ia bahkan tidak peduli sedikitpun terhadap Jaehyun yang terus saja muntah darah.

"Uhuk... Uhukk..."

Tangan Jaehyun dipenuhi dengan begitu banyak darah. Entah apa yang terjadi pada Jaehyun. Seakan semakin banyak menyerang monster tersebut, semakin parah luka dalam yang dialaminya.

"Kau telah terikat dengan monster itu, kau tahu kan?" ucap Mark dengan dingin.

Jaehyun terkejut. Bagaimana bisa Mark tahu?

"Monster tadi sengaja melukaimu, agar sedikit darahnya masuk ke dalam tubuhmu, dengan begitu kau akan berkaitan dengan monster ini."

"Dua monster itu saling berhubungan. Jika salah satu mati dan berhasil melukai lawan, secara langsung monster yang hidup akan membunuhmu tanpa menyerangmu. Jadi bisa dibilang kau benar - benar akan mati."

The SlayerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang