Tap.. Tap... Tap...
Lelaki berjubah berlambang kerajaan Brylight Sandry menoleh ke arah seseorang yang menghampirinya. Pagi ini suasana masih seperti biasa, hanya saja Dronic Tryger merasa ada yang kurang dari sosok lelaki membawa tulisan itu.
“Taeil!” panggil Dronic.
Taeil membungkuk sekejap. Lalu mengatakan laporannya mengenai misi ‘solo'dari para Slayer. Namun baru saja, Dronic mendapat kabar bahwa di negeri selatan tepatnya di negeri kecil yang merupakan negara sunyi mengundang para Slayer untuk melakukan kerja sama. Tetapi, apa tujuannya?
“Mereka telah kembali,” ucap Taeil yang merupakan penasehat kerajaan. Taeil merupakan angkatan sebelum Mark dan para Slayer lainnya. Bukan hanya itu, Taeil adalah kakak dari Jungwoo. Sejak kematian semua rekannya, Taeil memilih menjadi penasihat raja.
Taeil adalah satu – satunya orang yang selamat dari tragedi perang ‘itu’. Namun terkadang ia sering menyalahkan dirinya sendiri, karena kekuatannya yang tidak bisa dihandalkan untuk melindungi rekannya.
“Ya. Aku tahu. Aku rasa mereka adalah utusan yang benar untuk ke negara asap,” ucap Dronic.
“Ya. Aku akan membuat laporannya,” balas Taeil.
Namun ada ekspresi wajah yang membuat Dronic merasa ragu. Dronic tahu kalau Taeil tidak akan memudahkan dirinya melakukan penelitian itu. Ia tahu penelitian itu akan berefek besar, tapi itu penting untuk kemajuan negeri kecil seperti mereka dan mungkin masih banyak negeri kecil lainnya yang hidup sengsara.
“Tuan, apa anda masih meragukan dia?” tanya Taeil dengan perasaan agak takut.
Helaan nafas terdengar. Dronic memutar balik badannya membelakangi Taeil.
“Mark adalah seseorang yang gagal dalam menjalani hidupnya. Jadi tidak perlu kau tanyakan lagi. Dia tidak seperti yang kuinginkan, apa kau tidak berpikir kenapa aku berusaha untuk membuat dirinya membenci orang lain? Itu karena aku tidak ingin dia mengenal cinta yang nantinya akan membuatnya lemah,” jelas Dronic.
“Jadi begitu?”
Dronic menoleh ke arah Taeil dan menepuk bahunya. Sesaat ia tersenyum kecil di bibirnya.
“Seharusnya kau juga belajar dari semua rekanmu yang mati sia – sia,” ucap Dronic tanpa memikirkan resiko ucapannya pada seseorang yang memiliki trauma akan kejadian besar itu. Lalu Dronic meninggalkan Taeil sendirian dengan tetesan keringat. Ia harus sabar menjadi penasihat Dronic.
--------------
Setelah pagi berlalu, para Slayer bersiap berangkat menuju negeri Asap. Negeri kecil yang penghuninya tak cukup banyak. Bukan hanya itu, negeri Asap merupakan negeri yang tidak mengenal aturan. Jadi, mereka harus berhati – hati. Karena misi mereka adalah menemui pemimpin negeri asap.
Taeyong, Jaehyun, Doyoung, dan Jungwoo sedang menunggu anggota mereka yang masih belum datang. Ya siapa lagi kalau bukan Mark si pasir iblis. Mereka bereempat dengan jubah hitam dengan sabar menunggu Mark.
Angin yang bertiup membuat kepulan asap yang membuat pandangan mereka mengabur. Pasir yang beterbangan melingkari mereka bereempat. Mark tidak biasanya begitu lama, mungkin saja Mark masih ada urusan lain yang memakan banyak waktu.
Saat ini, mereka bereempat berada di pasir kematian, mereka memilih jalur cepat untuk menuju negeri Asap. Jadi mereka memilih lewat jalur pasir kematian yang berbahaya. Tapi hal itu tidak berlaku bagi The Slayer. Segalanya akan menjadi mudah dengan kekuatan unik mereka.
Taeyong menghela nafasnya. Ia sudah sabar menunggu Mark. Tapi tidak lagi, ia sudah bosan menunggu.
“Kemana Mark? Lama sekali!” ucap Taeyong mengeluh.
Tapi tak lama kemudian seseorang berjalan menghampiri mereka. Ia memakai jubah hitam. Tidak lain adalah Mark. Baju jubahnya berterbangan akibat tiupan angin. Pasir juga mengelilingi Mark.
Setelah beberapa lama menunggu, anggota The Slayer telah lengkap. Mereka sudah siap menuju negeri sunyi.“Hei! Mark kau lama sekali!” ucap Taeyong.
Mark menatap Taeyong dengan tatapan dinginnya. Sehingga, Taeyong sedikit takut untuk mengoceh pada Mark. Bukan karena ia tidak berani melawannya, tapi Taeyong takut karena Mark dikenal dengan seseorang yang membunuh tanpa sebab. Jadi ia harus berhati – hati pada Mark.
“Kau diam saja hingga kita sudah sampai,” ucap Mark dengan ekspresi datar.
Jungwoo terkekeh melihat Mark. Lalu Jungwoo menepuk bahu Mark sembari berjalan dan menampakkan senyuman ke arah Mark.
“Tenang saja, tidak akan kubiarkan ada yang mengoceh lagi padamu, Mark. Iya kan teman – teman?”
“I-iya,” jawab Jaehyun.
Helaan nafas kembali terdengar. Kali ini, Doyoung untuk pertama kalinya mengeluh dengan keputusan Mark memilih jalur itu.
“Huh! Panas sekali, seakan aku mau meleleh seperti es krim,” ucap Doyoung mengeluh.
“Kenapa harus memilih jalur cepat dengan kepanasan seperti ini? Kan masih ada jalur jauh yang tidak perlu melawati gurun pasir ini, “ lanjut Doyoung.
“Sudahlah tidak perlu mengeluh, kau kan bisa elemen air, jika kepanasan berubah saja jadi air dan aku akan menyimpanmu dalam botol ini dan meminummu,” ucap Taeyong dengan senyuman licik.
“Heh? Bukannya kau yang mengeluh tadi?” tanya Doyoung balik.
“Benarkah? Kurasa tidak,” ucap Taeyong mengelak.
“Jika bukan rekanku, aku bisa membunuhmu disini juga,” ucap Doyoung mulai kesal.
“Benarkah? Kejarlah aku!” Taeyong mempercepat langkah kakinya.
Walaupun dikenal dengan kekuatan seram, unik, dan kekejamannya. Taeyong dan Doyoung merupakan seseorang yang bisa mencairkan suasana. Itu karena, Taeyong yang memiliki kecepatan tanpa batas dan Doyoung yang trauma dengan tangisan air mata.
Begitulah mereka, tidak terikat dengan siapapun dan apapun. Itulah The Slayer. Jika kesendirian dan kebencian membuat mereka semakin kuat dan melupakan kesedihan itu, maka mereka akan melakukannya.
Kisah mereka baru dimulai dari sekarang.
TO BE CONTINUE
Kisah mereka baru saja berjalan. Kedepannya akan ada aksi yang lebih menegangkan.
Tunggu kelanjutan kisah The Slayer :)Jangan lupa vote dan komen
Sampai jumpa~Tertanda,
Ian 17/09/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
The Slayer
Fiksi Penggemar[FANTASY-HORROR-ACTION] The Slayer Organisasi pembunuh yang tidak mengenal kasih sayang. Hidup dengan cara dibenci dan membenci, itulah mereka. Namun siapa sangka, lelaki lugu itu ternyata adalah pengguna pasir yang tidak mengenal teman dan cinta. H...