Lentera yang terpajang di tepi jembatan. Seorang lelaki 20 tahun berwajah lugu berdiri di jembatan layang. Tatapan dingin dan wajahnya yang pucat mengubah tatapan lugu itu menjadi tatapan orang dingin yang kejam.
Ia terlihat pandai mengubah sifat tanah menjadi butiran pasir. Dari tangannya ia meniup pasir ke arah bulan yang indah. Lalu senyuman manis tapi membuat takut untuk dilihat.
Kemudian seseorang memijakan kaki mendekati seorang lelaki pasir itu. Sepertinya hanya menunggu hari, hari dimana kembali dengan kesengsaraan yang diberikan olehnya sendiri.
"Mark."
Lelaki yang tengah menjatuhkan pasir dari telapak tangannya itu menoleh ke arah lelaki yang sebaya dengan dirinya. Ia terlihat manis dan lembut.
"Jungwoo?"
"Bagaimana kau bisa menemukanku?"
Tawaan kecil keluar dari mulut lelaki manis tersebut.
"Kau ini, seakan tidak tahu kalau tempat ini adalah tempat yang kau sukai. Tentu aku tahu. Apa yang kau sukai, begitu yang aku sukai," ucap lelaki bernama Jungwoo tersebut.
Helaan nafas terdengar. Mark sebenarnya saat ini tidak ingin diganggu. Tetapi kehadiran Jungwoo telah membuatnya sedikit melupakan dosa - dosanya selama ini. Dosa yang tidak akan pernah diampuni, salah satunya adalah membunuh.
"Ada apa kau kemari?" tanya Mark.
"Kita dipanggil untuk misi itu." Jawab Jungwoo.
"Ya aku paham, tapi mereka masih belum kembali dari misi pribadi mereka," ucap Mark.
Malam ini, malam yang dipenuhi darah. Itulah yang akan terjadi jika mereka melakukannya. Tidak ada hukum alam yang bjsa menentang para Slayer. Karena itulah organisasi itu ada. Sebab kebebasan yang mereka inginkan sebagai pengubur kesepian dan hinaan orang lain.
***
Di sebuah lembah terdapat pemukiman yang tak banyak jumlahnya. Disana, seorang lelaki tampan dengan kecepatan tanpa batas sedang melakukan misi untuk menyelidiki rencana kudeta untuk melawan kepemimpinan Dronic, pemimpin Negara Brylight Sandry. Tak banyak orang yang menganggap kalau Dronic merupakan seorang raja yang tidak peduli dengan mereka. Tapi memang benar adanya, bukan hanya sebagai seorang ayah dari Mark, ia tak lebih dari orang yang kejam.Taeyong No Limit itulah gelarnya. Saat ini ia sedang melakukan misi 'solo'. Sebagai pembuktian kalau dirinya memang cocok sebagaj anggota The Slayer.
Terlihat, Taeyong memain - mainkan pedangnya ketika semua orang membawa senjata tajam menyerbu dirinya. Taeyong tersenyum tipis. Seketika pedangnya bercahaya dan...
"Brake No Limit."
Taeyong menyerbu orang - orang tak bersalah itu dengan cepat. Ia berhenti dan menoleh ke arah belakang. Senyuman kembali terukir di bibirnya menghiasi wajah dinginnya, ketika semua orang yang melawannya tumbang dan meninggal.
Kemudian ia pergi meninggalkan pemukiman kecil yang tidak tersisa sedikitpun.
***
Di hutan belantara, tepatnya di tepi danau besar dimana para ahli hutan ada. Seorang lelaki tampan sedang melakukan misi sama seperti dengan Taeyong. Kali ini berbeda, ia diperintahkan untuk membunuh para ahli hutan yang dikatakan menyerap semua energj dari segala penjuru.Hal itu tentu membuat Doyoung Water Deadly tidak akan diam setelah mengetahui energi alam digunakan untuk sendiri adalah hal egois. Namun siapapun tidak akan menduga Doyoung sekejam lebih dari siapapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Slayer
Fiksi Penggemar[FANTASY-HORROR-ACTION] The Slayer Organisasi pembunuh yang tidak mengenal kasih sayang. Hidup dengan cara dibenci dan membenci, itulah mereka. Namun siapa sangka, lelaki lugu itu ternyata adalah pengguna pasir yang tidak mengenal teman dan cinta. H...