MERMAID [On Going]

MERMAID 13

Ayo vote, vote itu gratis ehe

Happy reading guys!!!

--------

Jisoo menatap ragu taeyong, tapi dengan cepat dia menggelengkan kepalanya pelan, "kau tau goa yang terdapat batu putih disekitarnya?"

Mendengar pertanyaannya membuat taeyong mengalihkan atensinya dari laptop dan ia menatap lekat mata jisoo.

•••

"Untuk apa pergi kesana?" tanya taeyong.

"Aku ada urusan disana" jawab jisoo

"Tempat itu berbahaya untuk manusia" ucap taeyong.

Jisoo mendesah pelan, "aku tak peduli, yang penting kau tahu apa tidak dimana goa itu?"

"Aku tahu"

Mendengar itu membuat mata jisoo berbinar senang, ia menggeser kursinya untuk lebih dekat dengan taeyong.

"Kau serius? Bisa antarkan aku kesana?"

Taeyong memandang jisoo aneh, "tidak"

Jisoo menatap kesal lelaki di hadapannya itu, ia berdiri dan meninggalkan taeyong sendiri.

"Kau mau kemana?"

"Pergi dari tempat menyeramkan ini" ucap jisoo.

"Banyak hewan buas diluar sana"

"Aku tidak peduli"

Ia berjalan menuju pintu utama dengan perasaan dongkol, lelaki itu sangat dingin rasanya jisoo ingin menjambak rambut miliknya.

"Masa bodoh dengan hewan buas atau apapun, lagipula aku pasti bisa menemukan goa itu tanpa bantuan makhluk dingin seperti dia" cerocos jisoo sendiri.

"Tunggu" tahan seseorang.

"Apalagi?"

"Aku akan mengantarmu" jawab taeyong.

Jisoo mengerutkan keningnya, "kenapa kau berubah pikiran?"

Seorang maid menghampiri taeyong dan memberikan kunci mobil kepadanya, taeyong mengambil kunci mobil itu dan berjalan melewati jisoo.

"Aku hanya tidak ingin wilayahku dikotori oleh jasadmu nanti"

Mendengar itu jisoo mengangkat tangannya hendak memukul taeyong tapi langsung ia urungkan mengingat lelaki menyebalkan itu akan mengantarkan ke tempat itu.

Jisoo tersenyum paksa, "Kau ternyata sangat baik hati"

"Tentu saja" ujar taeyong.

Mereka berdua memasuki mobil dan mulai meninggalkan kediaman taeyong.

Didalam mobil sangat hening, baik jisoo maupun taeyong tak ada yang ingin memulai percakapan.

Taeyong yang notabenenya memang dingin dan jisoo yang masih kesal dengan perkataan taeyong tadi. Tiba-tiba ia tersadar suatu hal, jika taeyong itu vampire apa alva si bocah nakal itu juga seorang vampir tapi anehnya jisoo tak melihat alva tadi.

Tiba-tiba rasa ingin tahu jisoo meningkat, ia melupakan kekesalannya tadi dan segera menoleh kearah taeyong yang sedang sibuk menyetir.

"Boleh aku bertanya?"

"Tidak"

Oke, rasanya jisoo ingin mengumpat saat ini juga. Ia heran ibu taeyong dulu ngidam apa sampai anaknya benar-benar menyebalkan seperti ini.