Kringgggg
Bell masuk sekolah berbunyi menandakan pelajaran pertama akan segera dimulai.
Semua siswa yang tadinya di luar kelas berbondong bondong kembali ke kelasnya masing masing. Termasuk Soobin.
"Selamat pagi. Sekarang tolong buka buku sosial kalian, buka halaman 34 dan kerjakan evaluasi bab 2. Bagian A sampai C. nanti kalau sudah selesai ketua kelas kumpulkan buku paket ke meja bapak. Gak selesai gak ada istirahat." Ini dia Pak Daniel. Guru yang masuk dalam golongan meresahkan karena sifatnya yang gak asik dan sok iye. Sampai banyak siswa yang ngejulukinya kudanil.
Semua murid di kelas itu hanya menggangguk pasrah dan tidak melakukan perlawanan.
Soobin yang sedikit malas melihat murid murid di sekitarnya mulai mengerjakan tugas itu, kecuali si aneh Bomin. Dia sama sekali tidak menyimak dan diam diam membaca novel misteri pemunuhan yang ditutupi buku paket matematika nya. Soobin yang melihatnya hanya geleng geleng kepala.
Tiba tiba terdengar suara teriakan yang membuat seisi kelas panik.
Mereka meneriaki Jeno yang tiba tiba terbangun dari kursinya dengan mulut berbusa lalu terkapar ke lantai.
"Cepet panggil guru! J-Jeno mulai kejang kejang!!"
Disaat semua siswa panik dan sibuk memberitahu guru, Bomin malah sibuk mempotret Jeno yang kejang kejang dengan kamera polaroitnya.
Terlihat beberapa guru mulai memaski ruang kelas itu.
"Ada apa ini?! Jeno kenapa?" tanya wali kelas mereka, pak Doyoung.
"Saya gak tau pak Jeno tiba tiba pingsan terus kegang kejang." Jelas Soobin yang memangku kepala Jeno.
"C-cepat telfon ambulan!!"
Soobin saat itu juga menelfon ambulan.
Dari semua siswa yang panik ada satu siswa yang terlihat binggung. Dia Jaemin teman sebanku Jeno yang menatap heran ke arah botol jus anggur yang tumpah di dekat meja nya.
2 minggu kemudian..
"Jeno meninggal."
"Serius lo?! Eh kalian tau Jeno meninggal?"
"Iya beneran gw gak bohong. Kita aja gak ada yang boleh junguk dia."
"Kasihan padahal dia anak baik baik."
Banyak siswa yang bergibah ria bertopik Jeno.
Banyak yang masih tak percaya kalau kejadian 2 minggu lalu membuat salah satu teman mereka meninggal.
Bomin melihat satu persatu jepretan foto Jeno sebelum meninggal, dia masih merasa ada yang aneh.
"Tapi masuk akal gak si Jeno meninggal tiba tiba?"
"Tapi kepala sekolah gak lapor ya?"
"Mana mungkin bego. Kalo lapor sekolah ini auto ditutup wkwkwwk."
Bomin yang malas mendengar cewek cewek itu ngegosip dengan topik yang menurutnya 'sensitif' memilih pergi dari ruang kelas.
Ditempat lain, tepatnya di perpustakaan seorang pria penjaga perpustakaan terlihat bersantai sambil menggupas sebuah apple.
Brak
Bomin menghentakan kasar beberapa buku novel yang cukup tebal. Semua novel itu bergendre pembunuhan misteri.
"Sudah kau baca semua?" tanya si perpustakawan, Jaehwan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective In 40 Minutes | 00line √
Mystery / Thriller"sumpah bukan gw yang bunuh." "oke gw bakal bantu lo tapi waktu kita hanya 40 menit."