[9] The Last

229 51 2
                                    

Dengan sedikit pincang Bomin berjalan kearah remaja Choi yang sedang bergaduh dengan beberapa petugas kepolisian disana.

“percuma bin, lo udah berakhir sampai sini.”

Soobin masi terus memberontak walaupun kedua tanganya sedah dipasang borgol. “gak ini gak bener! Gw gak salah Bom! Tolong bilang ke mereka semua. Mana bukti yang bilang kalau itu gw?!”

Sekali lagi Bomin mendesah lelah. “maaf tapi kita punya saksi, lo lupa sama pak Doy yang nyaksiin lo ngebunuh Jemin. Ada laptop Jaemin yang isinya banyak bukti kriminal yang lo buat. Rekaman cctv yang tadi lo hapus juga udah dibalikin datanya sama Xion. Oh dan satu lagi,” Bomin mnjedanya sebentar lalu mengeluarkan sesuatu dari kantung celananya.

‘Jaemin yang sering ganggu kamu juga udah aku beresin, kamu seneng kan’

‘sialan jadi selama ini lo yang ngebunuh Jaemin’

‘iya gw bunuh dia pas semua orang ada di lapangan. Kan kesempatan banget di kelas gak ada orang selain gua dan si brengsek itu. Gw bekap mulutnya dan gw tikam berkali kali perutnya, hihi suka banget gw ngeliat dia teriak histeris hihihi.'

Ia tersenyum menang, “percakapan kita tadi diatas, semuanya gw rekam choi-soo-bin.”

Sekarang Soobin benar benar terpojok. Dia sudah tidak bisa mengelak. “tapi kenapa Bomin? Kenapa lu jahat ke gua?” tanya Soobin panik.

Bomin tertawa sinis. “gw udah awasin lo dari lama. Jangan kira lo gak tau kalu gue tau kalau lo itu stalker gw dari jaman SMP. Dan lo terobsesi sama gw. Mental lo sakit bin.”

“t-tap-“

“selama ini gw pelan pelan ngumpulin semua bukti bukti tentang lo dan mencari waktu yang pas untung ngungkapinnya. Dan ternyata itu hari ini ck haha.” Potong bomin.

Soobin terdiam seribu satu bahasa. “selamat lo masuk ke perangkap lo sendiri tuan Choi.”

“bawa dia.” Soobin pun dibawa ke mobil.

























'Lihat aja gw tetap gak akan pernah ngelepasin lo.'

 

 

 

 

 

 
















































 

Tebakan kalian mungkin benar. Sekolah setelah itu kacau balau. Sepandai pandainya mereka menutupi, kematian Jemin tetap diketahui oleh seluruh sekolah, walaupun mereka tidak melihat mayatnya secara langsung, tetapi rumor itu menyebar luas.

Selain Soobin, kepala sekolah Wonwoo, pak Doyoung, dan beberapa guru dan saff sekolah yang terlibat kriminal juga dapat ditangkap. Terima kasi untuk Jaemin dan labtopnya.

Seluruh siswa dipulang paksa hari itu juga dan diberi libur yang cukup lama. Terkecuali Bomin dan Eric yang masih ditahan untuk memberi pernyataan.

 

 

 

 
























































Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 6 sore. Dan akhirnya Bomin dan juga Eric diperbolehkan pulang setelah di intrograsi cukup lama.

“hahhh.. ini udah berakhir kan?”

Hari ini menjadi hari paling panjang dalam sejarah Bomin. Berdiri didepan gerbang cukup membuat beban pikirannya berkurang sedikit.

Eric yang peka merangkul yang lebih tinggi, “iya. Gak kerasa ini semua udah selesai. You doing a great job bomin!” balasnya dengan senyuman.

Karena suasana yang menjadi hangat, beban pikiran Bomin mulai menghilang sedikit demi sedikit. Kali ini Soobin benar benar tidak bisa kembali di kehidupan nya.

thank you buat lo dan yang lain. Kalau gak ada bantuan kalian kedok Soobin gak akan kebongkar hari ini. You guys are such a great person.”

“santai aja kali, kita kan teman lo.”

Dari sekian lama purnama, Bomin baru menunjukan senyuman manisnya. Dia senang bisa benar benar bertemu orang yang menganggpnya ‘teman’

“EH! Kata Sunwoo, Xion udah sadar! Samperin yok!” Eric kelewat senang setelah tahu kabar soal teman nya itu.

Kalau kalian penasaran. Setelah Soobin memberi tahu lokasi ‘penyekapan’ Xion, Sunwoo bergerak udah kaya the flash buat nyelamatin, bareng pak Daniel juga si. Pas ketemu kondisi dia bener bener meresahkan. Baju seragamnya benar benar sudah didominasi dengan noda merah dan wajahnya memucat dengan kesadaranya yang hilang, otomatis pak daniel menelfon ambulance dan segera Xion dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kalau yang melapor ke polisi dan tim penyelamat, itu tugasnya kak Jaehwan dengan modal rekaman cctv yang sudah sudah cair di Flashdisk Xion yang ditinggal kan nya di ruang kontrol, lalu diambil Eric.

Dan sudah dinyatakan kalau rencana yang disusun Bomin benar benar matang.

Tentunya berbekal novel yang ia baca membuatnya dapat menyusun rencana yang benar benar diluar pikiran anak SMA, untungnya semuanya berguna.

Misinya untuk menguak kebenaran selesai sampai disini.

Sekarang ia benar benar puas dengan semuanya, dan juga selain kemenanganya ia tetap mendapatkan bonus berupa teman yang setia.

“BOMIN! Kenapa bengong sia?! Eh masa kata Sunwoo kata kata pertama Xion siuman malah minta bakso? Beliin gak ni?” katanya sehabis melihat chat

Duar.

pecah lah tawa Bomin dan juga Eric. Yaaa binggung aja gitu random banget tiba tiba minta bakso.

“hahaha ya udah nanti mampir aja dulu beli empat. Baru nanti kita tanya ini Xion yang beneran ngomong atau Cuma akal akalanya Sunwoo hhaaa..” mereka kembali tertawa lepas seakan semua beban hari ini sirna begitu saja.

Dan kesimpulanya hari ini menjadi hari yang cukup nano nano untuk Bomin maupun yang lainya.

 

 

= T H E  E N D =




Tenang masi ada epilog nya :)

Detective In 40 Minutes | 00line √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang