[2] New problems

249 53 4
                                    

"Jaemin anjing. Main kabur aja si bego. Gw semua kan yang nyelesain hukumanya." Soobin ngedumel sendiri karena Jaemin dengan BaNGsaDnya ninggalin semua hukuman yang dikasih kudanil. Kan bjir.

Terakhir Soobin membawa ranselnya dan mematikan lampu kelas. Cape kan dia bersihin lebih dari 5 ruang kelas sendirian.

Pas lagi anyep anyepnya tuh dia mendengar alunan piano yang pastinya dari ruang musik yang jaraknya memang gak terlalu jauh sama posisi Soobin yang sekarang.

"buset dah ini siapa lagi yang main piano? Ini kan udah setengah 6 emang masi ada orang lain apa yak? Apa jangan jangan setan?!"

Soobin ngebuang semua pikiran buruknya dan ngintip ruang musik lewat celah pintu.

Matanya melotot heboh melihat si 'ghoib' Bomin memainkan piano dan bernyanyi dengan suara merdu. Kenapa kaget? Karena 1 kelas sampe guru guru pun jarang banget denger dia ngomong, kek langkah banget gitu.

Tanpa sadar Soobin menatapnya terlalu lama. Karena pada dasarnya Bomin itu peka dia mulai risih merasa ada yang memperhatikanya.

BRAK

Bomin dengan kasar melempar botol minumnya ke arah pintu, tepat dimana Soobin sedang mengintipnya.

Soobin yang merasa panik merasa Bomin menyadari kehadiranya langsung ngacir kecepatan penuh.

"lah bocahnya mengapa kabur?"







Besoknya..


Tak seperti biasanya, di jam istirahat Soobin lebih memilih melamun memandangi jendela sambil menidurkan kepalanya di meja.

Mood nya terlanjur buruk. Ia terlalu malas pergi ke kantin untuk makan siang.

"Woy bangsat berani juga lo cari masalah sama gw."

Dengan sangat menyebalkan Jaemin datang tanpa permisi menggeplak kepala Soobin.

Soobin tidak menjawab apa apa. Jika berurusan dengan Na Jaemin pasti tak ada hentinya. Ia malas, ditambah lagi di kelas cuma ada mereka berdua.

Jaemin mendecis sebal.

Kesal karena Soobin tidak meresponya, Jaemin kembali mengganggu Soobin yang acuh kepadanya.

Jaemin berbisik pada Soobin.

"kayaknya kemaren gw lihat lo ngintipin si aneh sialan Bomin. Apa lo beneran tertarik sama dia? Gw punya banyak foto-"

Omongan Jaemin terpotong melihat Soobin mengangkat kepalanya dan menatapnya tajam, seperti sedang ingin membunuhnya.

"kok ngamok? Mo bunuh gw?"

Tak

Jaemin menaruh kasar sebuah cuter ke mejanya.

"kalo berani bunuh gw, coba ambil. Ck ck ck emang lo cuma kelas rendahan sama kaya Bo-"

Bugh

"bangsat!"

Soobin dengan cepat mengambil cuter dari meja Jaemin dan henak melukai lelaki Na tersebut.



































"WOY ANJIR! KALIAN NGAPAIN?!"



Aksi mereka terpergok salah satu teman mereka, Xion yang kemudian sampai ke telinga guru yang membuat mereka kembali mendapat hukuman.






Mereka akhirnya diberi hukuman untuk diam di kelas saat festival olahraga untuk merenungkan kesalahanya.

Soobin menerima hukumanya dengan kesal, sedangkan Jaemin? Ia justru senang karena dapat menonton film lewat labtop yang ia bawa.

"woy bangsat! Mau nobar gak? Gw ada film baru. Jepang neh." Jaemin nih emang hobi banget mancing emosi di waktu yang gak tepat.

"ck buat apa coba gw nasehatin binatang. Sampe mati pun gak bakal ngerti" Sindir Soobin pelan lalu berjalan keluar kelas.

"mau kemana?" tanya Jaemin.

"toilet bentar."















Soobin yang baru selesai melakukan urusanya di toilet keluar mencuci tanganya.

Ia malah mendapati pak Daniel di wastafel.

Bukanya ia kena marah atau bagaimana. Pak Daniel malah terlihat panik seperti sedang dipergoki.

"k-kamu kenapa keluar? Bukanya hukumanya belum selesai Choi Soobin!"

"ya saya kebelat pak masa saya kencing dikelas, kan gak lucu." Balas Soobin sarkas sambil mencuci tangganya.

"o-ohh" jawab pak Daniel yang kayaknya rada kicep.

"mari pak." Jawab Soobin sebelum pergi kembali ke kelas.
























"dih si kudanil aneh banget dah. Yaa tapi gak papa lah lumayan tadi w liat muka kicepnya hahaha" kata Soobin berbicara sendiri mengingat kejadian tadi.

Ia membuka pintu kelasnya dan dikagetkan dengan Jaemin yang terlihat duduk kaku dan bajunya kotor.

Lampu kelas tak tau kenapa dipadamkan. Padahal sebelum ke toilet masih nyala.

Soobin menyalakan lampu dan kaget ternyata kotoran yang ada di kemeja putih Jaemin berwarnya merah pekat.

Dengan sedikit keberanian Soobin memegangnya.

"J-jaem?" Soobin mendorong pelan bahu Jaemin. Dan apa yang terjadi?

Jaemin jatuh ke lantai, tubuhnya terkujur kaku dengan bersimba darah.


Jaemin sudah dipastikan meninggal.

Dan yang pasti dia dibunuh.

Soobin sedikit lemas dan panik. Ia melihat ada sebuah pisau di dekat jasat Jaemin, dan sudah ia simpulkan.

Ada yang membuhuh Jaemin.

Ia memegang pisau itu dengan gemetar. Binggung apa yang harus ia lakukan.

Brak







Pintu kelas dibuka paksa dan menampakan 3 siswa yang shock dengan pemandangan yang mereka lihat

"ANJENG BEGO!! SOOBIN LO NGBUNUH J-JAEMIN?!!"

Nah lo kira" siapa yg bunuh Jaemin? :)
























Detective In 40 Minutes | 00line √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang