[7] The Answer

217 52 1
                                    


__/__\__

Bomin terus berlarian ke arah perpustakaan yang temptnya beehhh jauh banget dari rooftop.

Dengan nafas ter engah-engah dirinya berhasil sampai di depan pintu perpustakan.

Tanpa babibu ia membuka pintunya kasar dan menemukan Jaehwan dan Daniel yang tengah berbincang santai di perpustakaan yang amat sepi.

"loh nak kamu kenapa ada di sini? Bukanya semua siswa ada di lapangan? Kamu mau saya hukum!" pak Daniel memarahi Bomin melihat siswa itu tidak mematuhi peraturan.

Bomin tampak tak peduli dengan pak Daniel, sedari tadi manik kembarnya hanya menatap Jaehwan tajam.

"hoss.. saya tau.. hos.. jawabanya." Ucap Bomin dengan nafas yang masih terengah-engah.

Jaehwan maupun pak Daniel kompak liat liatan. Binggung dengan gelagat siswa didepan mereka.

"Saya tau kenapa Jeno mati. Dia dibunuh." Jawabnya mutlak.

"apa maksud kamu nak?! Jelas jelas pak kepala bilang kalau dia alergi buah anggur. Jangan ngawur kamu! Kamu bukan nam joohyuk!" jawab pak Daneil yang emosi karena nama siswa itu kembali di anggkat.

"oh atau bapak salah satu dari kebsukan sekolah ini?" jawab Bomin dengan berani menatap mata sang guru killer.

"sejauh apa yang kamu tau tentang kebusukan sekoah ini?" tanya Jaehwan yang terkesan atusias.

"banyak. Salah satu dari mereka adalah pak Wonwoo dan pak Doyoung."

Jaehwan yang mendapat jawaban Bomin merasa belum puas.

"tunggu ada apa dengan pak kepala dan pak Doyoung? Saya sama sekali tidak mengerti?!" pak Daniel benar benar merasa bodoh di situasi seperti ini.

"terus soal Jeno?" tanya Jaehwan.

"sekarang saya tau pelaku dan motif pelaku yang membunuh Jeno. Dan pastinya kakak gak nyangka karena orang itu terus berpura pura bodoh seolah kejadian itu bukan ia pelakunya."

Nampakanya Jaehwan menjadi antusisas setelah mendengarnya. Tapi hampir sja Bomin mau menyebutkan pelakunya pintu perpustakaan kembali di dobrak kasar.

"BOMIN!!"

Sunwoo yang masi ngos ngosan kembali lega melihat bomin gak kenapa kenapa dan akhirnya bisa duduk lesehan bernafas lega. Cape juga tuh kaki lari dari lantai atas kebawah.

"EI KAMU KIM SUNWOO KENAPA JUG-"

"Suittt! Pak saya mo napas dulu bentar, lagian sekarang ada masalah yang lebih penting." Melihat Sunwoo yang benar benar kelelahan membuat pak Daniel memaafkanya kali ini, toh sekarang ia malah penasaran dengan percakapaan Jaehwan dan Bomin tadi.

"loh Sunwoo lo sendirian kebawah? Semuanya pada jagain pak Doy?" Bomin agak heran si kok yang turun Cuma satu orang.

"kagak Cuma si Eric yang diataas, tadi gw bareng Soobin ama Xion. Tapi karena Xion sempet luka dia dianterin Soobin ke UKS." Jawab Sunwoo yang nafanya sudah mulai normal.

Seketika itu juga wajah Bomin terlihat sedikit panik. "Xion nitipin pesen gak?"

Sunwoo mulai mengingat ingat, "ada si, masa katanya pop es yang lu titipin ke dia udah cari terus nanti dia ganti pake sosis bakar. Aneh banget tu orang. Gua nggak ngerti maksudnya sama sekali."

"sialan!" Bomin dengan panik berlari hendak keluar pintu namun ditahan Sunwoo saat itu juga

"lo mau kemana oi! Sumpah deh bom jangan aneh aneh nanti lo kena bahaya. Dan lo kenapa aneh banget dah tadi tiba tiba langsung ngacir dari atas ke sini, dan sekarang lo kayak orang ling lung tiba tiba mau nyamperin Xion. SUMAPAH YA BOMIN LO ANEH!!"

Detective In 40 Minutes | 00line √ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang