Jangan lupa tinggalan jejak :)"Anjir! Jadi yang bunuh Jaemin itu-"
belum selesai Eric bicara Sunwoo sudah menggebrak meja membuat mereka semua kaget, kecuali Bomin si, dia sibuk milirin pola kenapa labtop itu bisa ada di tangan pak Doyoung.
"ini gak bisa dibiarin." Sunwoo berjalan menggebu gebu menuju pintu keluar. Aura kemarahanya sangat terasa.
"dan lo mau pergi dengan strategi nol." Suara dingin Bomin membuat langkah Sunwoo terhenti.
"yang terpenting sekarang itu strategi, bukan emosi."
Kata kata Bomin sukses membuat Sunwoo sadar dan mendinginkan emosi nya segera.
Bomin berfikir. Terus berfikir langkah selanjutnya. Ia mulai mengingat ingat novel yang selalu ia baca.
Dan...
"gua ada ide.."
Pak Doyoung dengan gemetar mengotak atik laptop Jaemin dengan gelisah.
Sebenarnya apa yag dicari pak Doyoung di laptop itu?
Dengan jemarinya yang tremor, pak Doyoung membuka sebuah folder dan berniat menghapusnya.
trekk..
pintu ruangan terbuka.
Pak Doyoung reflek menutup dan menyembunyikan laptop itu di lemari bawah mejanya.
Ternyata itu pak Daniel yang dengan santai masuk tanpa mengetuk pintu.
"loh pak doy, nggak ikutan ke lapangan?"
Doyoung berusaha terlihat tenang walaupun hatinya deg degan parah.
"eeeeee- oh kaki saya sedikit terkilir pak niel hehe, saya juga udah dapat izin." Jawab pak doy gugup.
Pak Daniel hanya ber oh-ria.
"pak niel ada apa kemari?"
"ini saya cuma mau ambil daftar buku buku baru buat perpustakaan, disuruh Jaehwan." Jawab pak Daniel memperhatikan sebuah map biru lalu keluar.
Setelah tidak ada orang lagi pak Doyoung bernafas lega dan tangannya hendak menarik lemari bawah mejanya.
Tok tok tok..
BRAK
Dengan kasar dan akhlakless Eric mendobrak pintu- eh maksudnya membuka pintu kantor membuat pak doy kembali menutup lemari dengan cepat.
"hoss hoss hoss pak doyy!! Dipanggil bu Sejeong bahasa inggris! Katanya disuruh ke lapangan, urgent!!" teriak Eric dengan nada panik serta menepuk nepuk pundak pak Doyoung cemas.
Pak Doy yang malah ikutan panik mengiyakan kalimat Eric dan segera keluar.
"i-iya. Di lapangan kan kata bu Sejeong." Pak Doyoung pun keluar.
'mission clear, gampang juga ternyata ngibulin pak Doy hehehe.' kata Eric dalam hati lalu merombak meja pak Doy sambil senyum senyum.
Setelah berhasil mendapatkan laptop putih itu, Eric segera pergi ke atap sekolah sesuai strategi Bomin.
Tadi di ruang kontrol...
"gw ada ide.." kata Bomin setelah menjentikan jarinya.
"appan?"
"salah satu dari kita masuk ke kantor guru, bikin pak Doy panik. Tapi lo kasih beritanya berita palsu, ngarang aja jangan yang orangnya ada di sini." Bomin tahu letak pak Doyoung sekarang ada di kantor guru karena Xion memperlihatkan nya dari cctv.
"kenapa harus laporan palsu?" tanya Soobin yang sedikit tidak mengerti dengan cara kerja strategi Bomin.
"coba lo pikirin, klo misalkan pak Doy beneran nyamperin orang yang ada di sini justru akan semakin banyak yang tahu tentang masalah ini. Dan sisa waktu kita tinggal 27 menit. Cara ini lebih keburu." Jawab Bomin sambil melirik aroji nya.
Mereka semua mengangguk mengerti.
"tapi siapa yang mau nyamperin pak Doy?" tanya Xion.
Sunwoo tersenyum menganggkat alis sebelah kiri sambil melirik Eric.
"kalian harusnya tau siapa yang paling heboh disini."
Jadi begitulah Eric terpilih.
"dah cepetan! Waktu kita cuman sedikit. Abis Eric dapetin labtopnya kalian usahain pergi ke area tinggi dan sepi, kaya rooftop gitu."
Setelah perintah Bomin Eric Sunwoo bergegas pergi duluan menganmbil labtop. Namun mebelum Xion hendak pergi Bomin menggengam tangannya.
"gw butuh ngomong sama lo. Berdua doang."
Rooftop..
Saat sampai di rooftop Bomin disambut dengan Sunwoo juga Eric yang bangga sambil memamerkan labtop yang berhasil ia curi.
Loh cuman ada Sunwoo dan Eric? Soobin dimana? Dan Xion?
"Soobin mana?"
"katanya dia balik nyari lo sama Xion. Lah Xion juga dimana?"
"gak tau. Tadi si Xion lelet ya udah gua tinggal." Jawab Bomin acuh lalu merampas laptop dari tanggan Eric dan segera menyalakannya. Ia tak ingin membuang buang waktu yang semakin menipis.
"bom, menurut lo kenapa pak doy ngambil labtop itu tapi nggak ngelapor soal Jaemin? Gini loh aneh aja kalo misalkan dia beneran ngebunuh Jaemin kayaknya sebersih itu sampe gak ada jejak. Iya gak si?" Ucap Sunwoo yang penasaran dengan banyak sekali pertanyaan di kepalanya. Tapi Bomin sama sekali tidak menanggapi nya dan terfokus dengan layar laptop.
Mereka membuka sebuah folder yang tersimpan rapih di memori laptop Jaemin.
Isinya..
"catatan kriminal sekolah" baca bomin datar membuat dua manusia dibelakangnya ikutan penasaran dan kaget.
Folder itu berisikan banyak sekali kejahatan kriminal yang dilakukan oleh warga sekolah.
'korupsi uang kas bu xx'
'pelecehan pak xx kepada siswa K'
'bukti pak Doyoung nyogok menjadi guru'
'korupsi kepala sekolah Wonwoo'
Dan masih banyakkkk yang lain. Bomin memang tahu kalau Jaemin itu oranganya penasaran, jadi banyak rahasia rahasia yang Jaemin tahu dan di susun sangat rapih.
Kedua manik hitam Bomin menangkap sebuah folder 'kejanggalan siswa Ch..'
Dirinya hendak membuka Folder itu sebelum-
BRAK!
"sialan kalian anak anak nakal bisa bisanya bapak kena tipu sama anak rendahan macam kalian." Pak Doyoung datang dengan keadaan kacau dan menatap ketiga remaja itu tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective In 40 Minutes | 00line √
Mystery / Thriller"sumpah bukan gw yang bunuh." "oke gw bakal bantu lo tapi waktu kita hanya 40 menit."