Jujur saja, Ara selalu kagum dengan bagaimana otak para manusia yang pintar Matematika itu bekerja. Seolah mereka memang berasal dari spesies lain dan memahami apa yang kepala spesies manusia sejenis dirinya tidak akan pernah bisa berelasi. Memandang angka saja otaknya seperti mendadak berhenti bekerja.Tapi setelah belajar bersama Doni kemarin, Ara berusaha untuk berpikir pelan - pelan dan menepis pertanyaan menyebalkan yang selalu muncul setiap dia berhadapan dengan rumus: kenapa mesti gini sih? Kok bisa gini sih?
Sepagian dia bahkan tidak keluar kamar di hari Sabtu itu. Dia berkutat dengan soal - soal dari buku yang dipinjamkan Doni padanya. Mengerjakan yang bisa dia kerjakan, lalu membuka catatannya sendiri untuk soal yang lebih rumit.
Ale
Ndut!Ale
Ndut!!Apasih?! Ara mendengkuskan napasnya membalas pesan dari Ale yang baru diterimanya itu.
Ara
Apaan??Ale
Galak bener busetAle
Tumben lo Sabtu gini
nggak ngajakin gue beli
bubur ayam?Ara
Shsjsjsk iya jugaAra
Gue mau dong, LeAle
Udah jam 10Ale
Udah abis lahAra
Napa nggak ngingetin
gue dari pagiㅠㅠAle
Biasa juga lo dari
jam 6 udah telfon gue?!Ale
Tumben hari ini enggakAra
Gue lagi belajar, LeAra
ㅠㅠAle
Hah?Ale
Nggak salah denger nih??Ale
Pradhitia Wardhana belajar??Ale
Di hari Sabtu???Ara
Gue ntar sore ke kafe itu lagiAle
Hah??Ale
Kencan itu mah aslianAra
BukannnnAra
Nggak percayaan dihAle
Ya timingnya mencurigakanAra
Ini demi gue bisa
dapet hadiah album dari lo yaAle
Anjir??Ara
Udah ahAra
Gue mau belajar lagiAra
ByeAle
Lo nggak minta anter
hari ini?Ara
EnggakAra
Gue mau ke toko
buku juga soalnya sore nanti
KAMU SEDANG MEMBACA
Instagram, 2018
Teen FictionKetika cowok yang Ara temui di tempat les, adalah follower akun Instagramnya...