Ara bersama Danisa bersama - sama datang ke tempat les yang baru hari itu, untuk mendaftar dan menyelesaikan administrasi serta memastikan jadwal les untuknya.Tempatnya, seperti yang ditunjukkan dalam situsnya di internet, benar - benar bagus. Pelajar yang terlihat berlalu - lalang di sana pun tampaknya bukan dari kalangan biasa, entah yang masih memakai seragam ataupun yang berpakaian biasa.
Dan ini gue bakal sendiri ngikutin les di sini, pikir Ara, sempat menelan ludahnya berat. Sama sekali tidak seperti tempat les yang sebelumnya, dimana dalam kelas dia masih bertemu banyak anak dari sekolahnya meski bukan teman satu kelas, di sini Ara tidak menemukan satu pun wajah familier.
Ara berjingkat pelan merapat pada Danisa ketika mereka berdua dipanggil masuk dalam sebuah ruangan dan berbicara dengan bagian administrasi yang menyambut mereka dengan sangat ramah. Wanita berpenampilan casual namun anggun itu menyerahkan surat pemberitahuan resmi bahwa Ara telah diterima bergabung untuk mengikuti les di tempat itu. Jadwal tiga kali pertemuan dalam seminggu adalah hari Selasa, Rabu, dan Kamis di kelas khusus Matematika pada jam yang sama yaitu jam 4 sore.
"Pertemuan dimulai minggu depan ya, Kak," ujar staff administrasi pada Ara kemudian.
"I-iya."
"Selamat bergabung dan terima kasih."
Akhirnya Ara meninggalkan tempat itu, mengikuti Danisa masuk ke mobil yang terparkir di pelataran bangunan setinggi 3 lantai itu. Bahkan dari sana Ara bisa melihat mobil - mobil yang berjajar di sebelah mobil milik Danisa tidak ada yang tidak berasal dari merk Eropa. Bersih dan mengkilat.
Danisa membuka pintu di sisi kemudi sementara Ara mengulurkan tangan untuk membuka pintu di sisi penumpang ketika ponselnya tiba - tiba bergetar menunjukkan panggilan dari Ale.
"Iya, Le?"
"Gue udah di depan tempat les lo nih."
"Hah?" Ara menahan pintunya tetap terbuka, mengisyaratkan pada Danisa untuk menunggu. "Tempat les yang mana?"
"Yang baru kan?" jawab Ale. "Kan lo bilang ke gue tadi mau dateng ke tempat les yang baru?!"
"Iya ya?"
"Lo sekarang dimana emang?"
"Gue sama Kak Isa ini."
"Di?"
"Tempat les yang baru."
"...lo nggak bilang lo bakal dateng sama Kak Isa tadi, Ndut!"
"Hehe... iya, Le, sorry."
"Trus? Lo udah on the way balik?"
"Baru mau balik."
"Ya lo kesini kek keluar nemuin gue ini di depan pintu masuk elah..."
"Hahahah... ok, ok, gue bilang ke Kak Isa dulu," sahut Ara seraya berpaling pada kakaknya yang telah duduk di dalam mobil dan memandangnya dengan sedikit tanya.
"Siapa?"
"Ale di depan, Kak."
"Ale? Ngapain?"
"Tadi Ara suruh jemput sih, hehe, bentar ya, Kak, bentar, bentar."
Tanpa menunggu persetujuan Danisa, Ara pun bergegas ke arah pintu masuk tempat itu dan melihat Ale duduk di atas scooter matic putihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Instagram, 2018
Teen FictionKetika cowok yang Ara temui di tempat les, adalah follower akun Instagramnya...