CHAPTER 3

8.1K 448 3
                                    

#AUTHOR POV

Teeettttttt.......

Bunyi bel pulang sekolah, semua siswa bergegas keluar dari area sekolah. Terlihat Prilly sedang mengobrol dengan Gritte.

"Prill, hari ini lo mau kmna?" Tanya Gritte.

"Gak kemana-mana. Mau langsung pulang." Jawab Prilly.

"Yah gak asik lo! Tadinya gue mau ngajakin lo nemenin gue maen basket!"

"Sorry ya tte, tapi hari ini gue gak mood banget. Lain kali aja ya!" Maaf Prilly karna tak enak menolak ajakan Gritte.

"Hmmm yaudah deh. Oh iya, kak Ricky mana tumben belum nongol. Biasanya udah stay depan gerbang?" Tanya itte yang tidak melihat Ricky yang biasanya ada didepan gerbang.

"Oh, kak Ricky ada kerjaan. Jadi nanti gue mau minta jemput Mang Asep aja." Jelas Prilly.

"Oh kalo gitu gue duluan ya! Udah ditunggu yang lain." Pamit Gritte.

"Iya, hati-hati tte!'

SKIP

#PRILLY POV

Sudah hampir tengah malam tapi kak Ricky belum juga pulang. Kemana dia?

Aku takut terjadi apa-apa sama kakakku itu. Sedari tadi aku terus menengok kearah pintu berharap kak Ricky cepat pulang.

Hingga suara ketukan pintu terdengar, aku berharap itu kak Ricky. Dan yap benar, itu orang yang ku tunggu sejak tadi.

"Ya ampun kak, lo dari mana aja sih? Ini tuh udah hampir tengah malem, dan lo baru pulang!" Cerocosku pada kak Ricky.

Bukannya menjawab tapi kak Ricky malah tersenyum. Oh tuhan, ada apa dengan kakakku ini. Harusnya dia minta maaf kepadaku, karna telah membuatku menunggu selama ini.

"Ih kak jawab dong! Ko malah senyum sih?" Tanyaku heran karna kak Ricky masih saja tersenyum.

Dia malah membawaku agar duduk disofa. Aku hanya menurutinya saja.

"Kakak punya kabar gembira buat lo!"  Jawab kak Ricky. Kabar gembira? Kabar gembira apa yang dimaksud oleh kak Ricky.

"Kabar gembira apa?"

"Lo tau om Syarief?" Tanya kak Ricky yang malah membuatku semakin bingung. Akupun mengangguk. Om SYARIEF adalah teman dekat daddy sebelum daddy meninggal.

"Lo juga tau Ali kan, Aliando Syarief yang sekolah disekolah kamu juga.?" Akupun mengangguk. Siapa yang tidak tau dia, aku rasa semua siswa disekolahku mengetahuinya. Apalagi aku yang mencintainya. Sudah pasti aku tau tentangnya.

"Ternyata Ali adalah anak om Syarief yang akan dijodohkan sama lo!" Aku kaget bukan main. Ali akan dijodohkan denganku. Ahh aku pasti mimpi. Kenapa bisa kebetulan banget? Aku mencintai seseorang yang akan dijodohkan denganku. Aku sangat bahagia.

Tapi tunggu kenapa kak Ricky tadi menyebutnya kabar gembira. Apa dia mengetahui bahwa aku mencintai Ali?

"Ko lo tadi bilangnya kabar gembira sih?"

"Karna gue tau lo cinta sama Ali kan." Jawabnya santai. Oh demi Neptunus kenapa kak Ricky bisa tau.

"Lo tau dari mana? Atau jangan-jangan?" Curigaku menatapnya tajam.

"Ya." Aku langsung terperangah tak percaya. Kak Ricky pasti baca-baca diaryku. Sebelum aku mengatakan sesuatu lagi kak Ricky sudah berbicara terlebih dahulu.

"Sorry, waktu itu gue gak sengaja! Tapi lo seneng kan sekarang?" Akupun mengangguk.

"Tapi gimana ceritanya gue bisa dijodohin sama Ali?" Tanyaku masih penasaran.

STAY BECAUSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang