CHAPTER 15

7.6K 377 1
                                    

#AUTHOR POV

2 bulan terakhir ini Ali hampir setiap hari pergi kerumah sakit hanya sekedar untuk melihat keadaan Prilly atau melepas rindu. Bahkan Ali juga harus selalu menyamar setiap akan masuk keruangan Prilly. Ali melakukan semua itu tanpa sepengetahuan Ricky. Anggap lah Ali seorang pengecut. Namun Ali tidak ingin permasalahannya dengan ricky semakin runyam.

****

Sudah 1 minggu Ali tidak pergi kerumah sakit dikarenakan ujian nasional yang harus dihadapinya ditambah lagi dengan kesibukan lain yang harus Ali urus.

--

Ricky memutuskan akan memindahkan Prilly ke Jerman, pasalnya ada sebuah urusan yang harus Ricky jalani disana selama 2 tahun. Tidak mungkin bagi Ricky bila harus meninggalkan Prilly diJakarta, tanpa ada yang menjaga sang adik. Dahlia lah yang menawarkan Ricky agar membawa Prilly ke Jerman. Dahlia mengerti bahwa Ricky amat menyayangi Prilly. Dengan profesinya sebagai seorang dokter, Dahlia akan lebih bisa merawat dan mengontrol keadaan Prilly setiap saat.

Hari ini adalah keberangkatan Ricky dan Prilly menuju Jerman. Ricky juga sudah membicarakan hal ini kepada pihak rumah sakit, dan rumah sakit menyetujuinya dengan alasan demi kesembuhan pasien.

Ricky dan Prilly sudah berada diatas pesawat milik pribadinya. Jam 10.15 Ricky dan Prilly sudah take off.

----

Ali senang sekali karena hari ini dia dinyatakan lulus, tidak sia-sia beberapa hari ini dia fokus untuk belajar. Sepulang sekolah Ali akan pergi kerumah sakit untuk memberitahukan kabar bahagia ini kepada Prilly, walau mustahil Prilly akan meresponnya.

Ali sudah siap dengan celana jeans dan kaos yang dibalut dengan jaketnya yang melekat ditubuh atletisnya.

Mobil Ali sudah terparkir dilobby rumah sakit. Ali turun dari mobilnya dengan sebucket bunga mawar putih yang dibelinya tadi saat diperjalanan.

Senyum mengembang diwajah Ali, karna Ali yakin jika sore seperti ini Ricky masih dikantornya, dan bodyguard yang disewa Ricky untuk menjaga Prilly akhir-akhir ini sudah tak pernah Ali lihat.

Ali masuk keruangan Prilly sembari tersenyum. Taklama senyum diwajah Ali memudar berganti dengan wajah bingung ketika ia tak melihat gadis pujaannya tidak ada diranjang yang biasa Prilly tempati. Ruangan Prilly sudah rapi. Apa Prilly dipindahkan kekamar lain? Tanya Ali dalam hati

Akhirnya Ali mencoba untuk menanyakan keberadaan Prilly keseorang suster yang sedang berjalan.

"Permisi sus, pasien yang diruangan VVIP 1 dimana ya? Kok dia gak ada dikamarnya?" Tanya Ali sopan.

"Oh pasien yang diruang VVIP itu sudah meninggalkan rumah sakit ini pagi tadi." Jawab suster itu tak kalah sopan.

"Meninggalkan rumah sakit? Apa dia sudah sadar?" Tanya Ali penasaran.

"Belum, pasien masih dalam keadaan koma. Saya dengar dari dokter pasien akan dipindahkan keluar negeri untuk pengobatan." Jelas suster itu.

"Oh begitu, makasih ya sus."

"Sama-sama."

***

Ali berjalan gontai keluar dari rumah sakit. Hatinya hancur ditinggalkan Prilly entah kemana. Ali bingung harus mencari Prilly dimana. Ali merasa tidak sanggup bila harus hidup tanpa Prilly, ia sudah sangat mencintai Prilly. Ali tidak bisa memikirlan bagaimana kehidupannya setelah kepergian Prilly.

Ali bertekad akan menunggu sampai Prilly kembali. Ia ingin gadis itu menjadi miliknya lagi. Ali berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya terhadap Prilly dulu. Ali akan memperlakukan Prilly dengan sebaik mungkin, janji Ali pada dirinya sendiri.

----

Vote+commentnya jangan lupa readers.

Maaf ya kalo garing :(

STAY BECAUSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang