CHAPTER 4

5.8K 353 1
                                    

#ALI POV

Hari ini benar-benar sangat menyebalkan. Sepertinya sepulang sekolah aku harus menemui Elvira sekaligus untuk melihat keadaannya. ELVIRA kekasihku sejak 1,5 tahun lalu, aku sangat mencintainya. Namun kini keadaannya sangat memprihatinkan, sudah 6 bulan dia koma. Ini semua gara-gara cewek sialan itu. Ya mungkin memang bukan salahnya, tapi kedua orang tuanya lah yang telah membuat gadisnya menjadi seperti ini.

Tetap saja dendam itu akan Ali lampiaskan kepada Prilly.

Jam pelajaran pun berakhir, aku segera bergegas kepelataran parkir dan langsung masuk kedalam mobilku. Takku hiraukan suara Kevin yang sedari tadi meneriakkan namaku.

Aku pergi menuju rumah sakit dimana Elvira dirawat. Aku segera melangkah kekamar Elvira, disana terlihat Tante Dewi mama Elvira.

"Siang tante." Sapaku padanya.

"Siang juga, kamu mau lihat Elvira kan. Langsung masuk aja!" Sahutnya yang langsung mendapat anggukanku.

Aku memasuki ruangan putih dengan aroma obat-obatan yang menyengat, serta suara pendeteksi jantung. Aku melihat Elvira tengah tertidur lelap disana. Aku pun mendekatinya.

"Hay sayang." Sapaku sembari mengecup pelan keningnya. Aku sangat merindukannya.

"Kamu kok belum bangun sih, kamu tuh udah tidur lama banget tau gak. Lagi mimpi  apa sih kamu sampe betah banget gak bangun-bangun. Kamu gak kangen aku apa?" Ucapku dengan suara parau, tak terasa buliran bening mengalir dikedua pipiku. Entahlah, aku sudah tak sanggup melihat Elvira seperti ini. Aku merindukan saat-saat bersamanya.

"Aku akan membalaskan dendamku padamu Prilly." Gumamku. Aku akan membalaskan dendamku ini padanya, aku akan berpura-pura menerima perjodohan itu sebagai jalan untukku bisa menyakitimu dan membalaskan dendamku tentunya.

Hari sudah sore, aku segera beranjak dari kursi dekat tempat tidur Elvira. Aku mengecup keningnya terlebih dahulu sebelum aku pulang.

Setelah dari rumah sakit aku segera pulang kerumah. Sesampainya, aku segera melangkahkan kaki kekamar untuk beristirahat.

.....

Malam tiba, aku keluar kamar dan melihat papa sedang duduk ditaman belakang. Aku menghampirinya.

"Pah." Ucapku memulai pembicaraan.

"Hm?"

"Aku mau menerima perjodohan itu." Papa yang sedari tadi sedang mebaca buku langsung menolehkan pandangannya kearahku seraya tersenyum.

"Baguslah kalau kamu mau menerimanya. Papa yakin Prilly yang terbaik buat kamu." Ucapnya. Aku hanya mengangguk.

#PRILLY POV

Aku merebahkan tubuhku dikasur empuk milikku. Rasanya hari ini begitu melelahkan.

Aku kembali teringat ucapan Ali. Sebenci itukah Ali terhadapnya. Aku terus memikirkan Ali. Hingga suara ketukan pintu terdengar.

Tok...tok...tok

"Prill, lo udah tidur?" Itu suara kak Ricky.

"Belum kak, ada apa? Masuk aja kak gak dikunci." Sahutku yang masih berada dikasurnya. Kak Rickypun akhirnya masuk dan langsung duduk ditepian kasurku.

"Kata om Syarief Ali mau nerima perjodohan ini." Ucap kak Ricky yang membuatku tak percaya. Manamungkin Ali berubah fikiran secepat itu, bukankah tadi siang dia sendiri yang bilang bahwa tidak akan menerima perjodohan ini. Tapi sekarang, kak Ricky bilang dia mau menerimanya. Ah ini membuatku bingung, ya walaupun ada sedikit rasa bahagia karna Ali sudah mau menerima perjodohan ini.

"Oh, syukur deh kalau dia mau menerimanya. Gue bahagia banget kak ." Kataku memeluk kak Ricky untuk menutupi kebingunganku.

Kak Rickypun keluar dari kamarku, aku masih diam memikirkan keputusan Ali yang tiba-tiba saja mau menerima perjodohan ini. Ahh sudah lah Prilly, yang terpenting sekarang Ali adalah pacarmu. Kataku dalam hati.

SKIP

Minggu pagi ini seperti biasa aku hanya berdiam diri dirumah. Biasanya aku ditemani kak Ricky, namun hari ini Kak Ricky sedang ada urusan. Aku hanya sedang duduk-duduk digazebo dekat kolam renang. Bunyi notifikasi Lineku berbunyi.

LINE

GritteAgatha: Bie, nonton yuk. Ada film bagus loh.

PrillyLtc: Oke, jam berapa?

GritteAgatha: Sekarang. Bentar lagi gue kerumah lo. Cepet siap-siap!

Aku segera bersiap-siap karna sebentar lagi Gritte pasti datang. Ya aku menyetujui ajakannya untuk nonton film, daripada aku sendiri dirumah.

Aku sudah siap dengan kemeja merah kotak-kotak dengan rok hitam selutut favoritku, tak lupa flatshoes warna hitam. Bunyi klakson mobil Gritte terdengar, aku segera turun kebawah untuk menemuinya.

Aku segera masuk kemobil Gritte dan langsung meluncur kearah mall. Setelah tiba dimall, aku dan Gritte segera membeli tiket karna filmnya sebentar lagi akan dimulai. Aku memasuki ruangan bioskop.

Film yang bagus, fikirku.

Setelah menonton film, aku dan Gritte pergi ke restoran jepang yang ada disini.

Aku dan Itte segera pulang setelah makan tadi, tapi sebelum itu Itte mengantarkanku terlebih dahulu.

Aku bergegas kekamarku merebahkan tubuhku dikasur empuk ini. Hingga aku ketiduran.

Vote+Comment nya jangan lupa  .

sarannya juga ya:)

Tambahkan diperpustakaan atau Reading List kamu biar tau gimana kelanjutannya.

Baca juga cerita aku NAFAS TERAKHIR. 

Masih Ali-Pilly: )

STAY BECAUSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang