CHAPTER 14

7.7K 383 1
                                    

#AUTHOR POV

Ali kini tengah mengikuti pelajaran fisika, namun pikirannya melayang kemana-mana. Ia sedang memikirkan kondisi Prilly dan sahabat-sahabat yang menjauhinya. Ali sadar ia salah, mungkin nanti Ali akan menjelaskan semua kepada Kevin dan yang lain.

"Ali.." Sentak bu Risma kepada Ali karena sedari tadi diperhatikannya Ali tidak konsen dalam pelajaran.

"Iya bu.." jawab Ali gelagapan.

"Kamu sedang memikirkan apa? Ibu lihat kamu sedang banyak pikiran?" Tanya bu Risma curiga.

"Ahhh, engga bu. Saya hanya kurang tidur." Elak Ali.

Bu Risma kembali menerangkan materi, namun tetap saja Ali tidak bisa menerima materi yang diberikan. Hingga bel pulang pun berbunyi.

Ali langsung menuju keparkiran mobilnya dan langsung pulang kerumahnya untuk berganti baju. Pasalnya siang ini ia berniat untuk mencoba menemui Prilly lagi.

Ali memarkirkan rapi mobilnya. Ia segera memasuki rumah sakit dan berjalan menuju kamar rawat Prilly.

Ali terkejut ketika melihat 2 orang berbadan besar yang memakai baju hitam berdiri didepan ruang VVIP Prilly. Ali yakin itu bodyguard yang disuruh Ricky.

Ali mencoba memberanikan diri untuk tetap masuk keruang Prilly. Namun dengan sigap kedua orang tadi menghalangi langkah Ali.

"Maaf tidak ada yang boleh masuk keruangan ini kecuali tuan Ricky dan dokter." Ucap sang bodyguard.

"Tapi saya pacarnya!" Jawab Ali tetap berusaha.

"Tetap saja tuan Ricky tidak mengizinkan anda masuk."

"Tapi saya harus melihat kondisi pacar saya." Keukeh Ali.

Tetap saja kedua bodyguard itu tidak mengizinkan Ali masuk. Terlintaslah sebuah ide untuk bisa masuk kedalam ruangan Prilly.

Ali mengendap-endap masuk kesalah satu ruangan dokter. Ia akan menyamar menjadi seorang dokter yang akan memeriksa Prilly. Ia segera memakai jas putih khas dokter lengkap dengan stetoskop yang terletak disana. Tak lupa Ali juga memakai masker agar tidak ketahuan oleh bodyguard yangmenjaga Prilly.

Ali berjalan mendekati ruangan Prilly, ia berusaha bersikap seperti dokter sungguhan dengan menyapa beberapa pasien. Ali sampai didepan pintu ruang VVIP Prilly. Kedua bodyguard tadi mempersilahkan Ali masuk, karena yang mereka ketahui itu adalah dokter.

Ali masuk keruangan Prilly, bau khas obat-obatan langsung menyeruak hidung Ali, terdengar jelas pula suara alat pendeteksi jantung.

Ali melihat Prilly sedang terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit itu. Ali berjalan mendekatinya. Dilihatnya Prilly dengan beberapa alat yang menempel ditubuhnya.

Ali duduk dikursi samping Prilly. Ditatapnya wajah Prilly yang putih pucat, hati Ali bagai teriris ketika melihat sosok gadis yang selama ini diacuhkannya. Gadis yang dia anggap sebagai seorang penghancur kebahagiaannya, gadis yang selalu menyapanya, gadis yang dengan ketulusannya memberikan perhatian kepada Ali. Ali sangat merutki kebodohannya. Bagaimana mungkin dia bisa menyianyiakan orang sesempurna Prilly. Dendam karena kesalahpahaman itulah yang membuat Ali tega menyakiti Prilly.

Kini Ali tidak bisa melihat senyum manis Prilly, senyum manis yang dulu diabaikannya. Namun kini senyuman itulah yang Ali harapkan.

Ali menggenggam erat tangan Prilly dan mencium punggung tangannya. Ali mulai terisak menahan tangisnya. Ia tidak sekuat Prilly jika diabaikan olehnya akan tetap tersenyum.

"Prill maafin aku!" Lirih Ali disela tangisnya.

"Maaf untuk segalanya." Lanjut Ali.

Tidak ada respon sama sekali dari Prilly. Gadis itu masih memejamkan matanya.

"Aku akan memperbaikinya semuanya buat kamu Prill. Aku janji itu." Ucap Ali dengan penuh tekad.

Ali berdiri kemudian mengecup lembut kening Prilly, berharap akan terjadi sebuah keajaiban kepada gadis itu untuk cepat sadar.

Ali mendekatkan wajahnya kearah telinga Prilly.

"Aku mencintaimu." Bisik Ali.

Kemudian Ali keluar dari ruangan Prilly dan segera pergi meninggalkan rumah sakit ini. Ia takut jika harus bertemu dengan Ricky.

------

Dapet gak feelnya?
Vote+commentnya dong readers.
Itu jadi sebuah vitamin buat bangkitin semangat nulis aku.

Baca juga NAFAS TERAKHIR.

STAY BECAUSE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang