Setibanya Mavis kembali di kerajaan Sriwijaya, hal pertama yang harus dia lakukan adalah kembali ke mansion kerajaan dan menemui Sera. Karena dia tidak ingin identitasnya diketahui -- karena Sera sedang mengambil wujud dirinya, Mavis mengendap- endap melalui pintu rahasia yang dulu pernah dia lalui saat menyelinap pergi.
"Bintang dan Bulan, aku ingin kalian mencari keberadaan Becky dan Beca. Aku ingin mencari tau apa saja informasi yang berhasil mereka dapatkan di kota. Juga, aku ingin membuat pengaturan untuk keduanya menjadi makhluk panggilan," kata Mavis.
Di tempat sepi, sebelum Mavis masuk melewati pintu bobrok itu, dia membuat pengaturan untuk Bulan dan Bintang agar pergi mencari si kembar, sementara itu dia memberikan instruksi kepada Akio untuk pergi mencari tempat tinggal di luar mansion keluarga untuk keempat anak dari tempat pembuangan. Karena tidak mungkin juga dia membawa mereka ke dalam kediamannya. Dan, bagaimana pun keempat anak itu kini telah menjadi pengikutnya.
"Dimengerti."
Mereka berpisah dan ketika Bulan dan Bintang menghilang dari jarak pandang, Mavis beranjak pergi. Dengan hati-hati menyelinap mengikuti sisi gelap dan menghindari para penjaga yang jarang-jarang lewat, Mavis akhirnya tiba di depan kamarnya.
Dia membuka pelan dan mengintip sejenak ke dalam. Hanya untuk memastikan tidak ada orang lain selain Sera di dalamnya. Akan sangat bahaya jika seseorang melihat dua tubuh pangeran Asta yang sama pada satu waktu.
Setelah dia meyakinkan diri tidak ada meja kehadiran orang lain seperti Marie atau Sasha, atau yang lainnya, dia segera masuk dan menutup pintu masuk kamar itu. Segera, sekelebat bayangan melesat ke arah Mavis dan hendak menyerangnya. Hanya saja itu terjadi begitu cepat, Mavis baru bisa mencerna apa yang terjadi beberapa detik setelahnya.
"Mikaela! Kau kah itu? Dan... Tuan? Akhirnya Tuan kembali! Maaf Tuan...."
Sosok yang persis menyerupai Mavis langsung mengambil posisi hormat setengah bersujud di hadapan Mavis.
Sementara itu di depan Mavis juga sudah berdiri Mikaela yang tengah memegang sebuah belati. Kemudian dia menjatuhkannya ke tanah, lalu berkata, "Ada apa denganmu Sera? Apa indramu sudah begitu tumpul sampai-sampai tidak bisa mengetahui keberadaan Tuan? Kau bahkan hampir mencelakai Tuanmu sendiri!" Mikaela berdecak kesal.
"Maaf Tuan, aku tidak pernah segugup ini saat mendeteksi aura kuat di sekitarku. Sebelumnya aku bertanya-tanya siapa yang datang dan berniat ingin mencelakaiku yang sedang menyamar sebagai Tuan. Aku tidak menyangka jika itu sebenarnya Tuan sendiri yang datang."
"Tuan, aku pantas mendapat hukuman." Sera memohon pengampunan.
"Sudahlah, bangkit dan segera kembali pada wujud aslimu," kata Mavis. Dia dari tadi sudah membatin melihat bagaimana tubuh itu bersujud dan memohon ampun. Begitu memalukannya.
Segera Sera mengambil bentuknya dan berdiri menatap Mavis. Ketika kedua bola matanya menatap ke arah Mikaela takjub dengan penampilannya sekarang. Bukan saja aura kuat beberapa kali lipat yang Sera rasakan pada tubuh Mikaela, dia juga mendapati temannya itu sudah menjadi makhluk panggilan tuannya!
"Mikaela? Di mana tandukmu?" Sera segera menyadari ada sesuatu yang menghilang dari tubuh itu. "Apakah kau...."
"Tenanglah. Aku tidak melakukan ritual tabu bagi ras iblis dan secara paksa mengambil bentuk menyerupai manusia. Ini adalah berkah dari Tuanku, itu menghilng dengan sendirinya setelah aku menjadi makhluk panggilan agung," kata Mikaela sambil tersenyum.
"Kau! Kau! Dan... kau juga!"
Satu persatu sosok seperti Samantha, Ozzi, dan Giraldo pun muncul. Sara berdecak haru sekaligus iri karena mereka sudah lebih dulu mengambil bentuk seperti itu. Sera pun mulai merengek kepada Mavis untuk segera merubahnya menjadi makhluk panggilan seperti yang lain.
"Baiklah, baiklah." Karena Mavis juga tidak begitu lelah, dia menyetujui permintaan Sera untuk mengekstraknya menjadi makhluk panggilan.
"Terimakasih Tuan." Sera bangkit dengan kekuatan dan penampilan barunya. Dia tak henti-hentinya bersukacita saat berbagai energi mulai mengisi tubuhnya dan menyadari kekuatannya telah meningkat! Juga saat tangan itu menyentuh rambut di kepalanya, tanduk iblis miliknya sudah tidak ada di sana. Sama seperti yang lain, kekuatan Sera meningkat akibat efek menjadi makhluk panggilan.
"Sekarang, karena aku sudah memenuhi keinginanmu. Segera beritahu aku apa saja yang terjadi selama aku tidak berada di sini." Mengambil posisi duduk di atas ranjang, Mavis bertanya kepada sera.
"Tuan, itu tepatnya dua hari yang lalu saat dua pelayan manusia datang ke hadapanku dan membawa kabar berita tentang orang-orang dari kerajaan Osaka. Orang-orang itu telah singgah di kerajaan Songo untuk beristirahat. Kerajaan Songo sendiri adalah kerajaan yang jaraknya tidak begitu jauh dari Sriwijaya. Itu hanya butuh tiga hari kerjakan untuk sampai di sini, itu berarti tinggal satu hari lagi sampai mereka tiba di kerajaan Sriwijaya."
"Mereka akhirnya sampai." Mavis tersenyum saat memikirkan seperti apa sosok wanita yang akan dijodohkan dengannya.
"Tapi Tuan...."
"Apa?"
"Ada kabar baru yang beredar dilingkup para bangsawan, yang mengatakan bahwa putri Judh dari Osaka berniat untuk membatalkan perjodohan dan datang untuk memberikan kompensasi kepada Raja Cornelius. Kabar ini aku dapat saat Becky datang berkunjung sehari yang lalu."
"Becky? Dia sendiri yang datang memberikan kabar itu?"
Sera mengangguk.
Mavis tiba-tiba berubah muram. Jelas dia tidak senang dengan perlakuan orang-orang Osaka itu terhadap dirinya. Bagaimana pun belum juga merek bertemu, putri sombong itu ingin memutuskan perjodohan lebih dulu. Betapa angkuhnya!
"Kalau begitu, aku akan menunggu mereka datang. Aku sendiri ingin melihat seperti apa kemampuan yang dimiliki mereka sampai-sampai begitu memandang remeh diriku dan keluargaku. Lihat apa yang akan orang-orang itu dapatkan saat berani bermain-main denganku."
"Juga, aku akan menunggu Akio, Bulan dan Bintang kembali bersama Becky dan Beca. Aku ingin mendengar langsung secara rinci dari mulut mereka," kata Mavis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'M THE NECROMANCER KING
Fantasia(Kontrak Noveltoon) Part 1 - 148 : Bisa dibaca di aplikasi Noveltoon. Di tempat tinggal sebelumnya, Mavis hanyalah seorang remaja yang tidak memiliki keahlian apapun yang menonjol. Dia terlahir sebagai yatim piatu, di dalam keluarga yang serba kekur...