Kebulan asap keluar dari panci yang dibukakan oleh penjual. Aromanya mengundang pembeli datang kemari. Orang-orang menyantap makanan ini pun duduk di kursi panjang yang tersedia. Saus, kecap, sendok, garpu dan tisu tak pernah absen di atas meja. Karena kini, Aisyah sedang di warung bakso sesuai suasana tersebut.
"Aaaa seneng banget nget! nget! Bisa ketemu lagihh!!" Aca terus-terusan nempel-nempel. Ia memeluk lengan Aisyah saking girangnya akan kerinduan yang ia rasakan.
"Ya Allah.." Aisyah ketawa. Segitunyakah Aca merindukan dirinya?
"Iya! Aku kangenlah sama kamu! Kalo kita udah nyaman sama seseorang, terus seseorang itu gak ada didekat kita dengan waktu yang lama, apalagi jarang kasih kabar, Ya pasti rindu atuh.." peluk lengan Aisyah lagi dengan ekspresi haru.
"MasyaAllah.." terkekeh Aisyah mendengar ungkapan Aca padanya. Begitu terus terang.
Aca melepas pelukannya dan duduk tegak. "Diliat-liat kamu tambah cantik aja, sih." ujaran yang tiba-tiba.
Naik alis Aisyah. "Hem? Cantik?"
"Iya tambah cantik. Walau kamu pake cadar nih, kerasa aja gitu auranya. Terus.. Mata kamu selalu adem lagi diliatnya." memperhatikan Aisyah. "seriusan, deh."
Aisyah tersenyum dan mengangguk saja. "Alhamdulillah kalo gitu."
"Gimana bulan madunya? Kamu nyampe di Jakarta kapan?" Aca memulai topik baru.
"Selama liburan, alhamdulillah heavan. Di Turky enak, di Korea juga enak." Aisyah menceritakan yang baik-baik saja. "kalau pulangnya, aku sama Harist nyampe disini sejak kemarin malam."
"Ohh." angguk-angguk Aca.
Dari kejauhan, seorang perempuan dewasa dibuat mengerut alisnya terhadap menampakkan di meja yang di duduki Aca dan seorang cewek bercadar crem.
Tidak mau terlalu pusing, dia melangkah mengampiri meja tersebut, karna sudah buat janji dengan Aca di tempat ini.
"Hei," Jessica menyapa Aca dan Aisyah.
Aisyah dan Aca pun tertoleh oleh suaranya.
"Hei, ternyata udah nyampe." Aca menyambut kedatangan Jessica. "duduk-duduk."
Jessica pun duduk di hadapan mereka berdua.
"Liat, Jes! Teman yang tak diduga-duga hadir diantara kita. Taukan siapa?" Aca mengode-ngodeo sambil senyum-senyum.
Di awal, Jessica sudah sedikit menebak cewek berdacar dihadapannya siapa. Tetapi, untuk memastikan ia tatap lagi dua mata orang itu. "Aisyah?" tebaknya.
"YAA! JAWABAN ANDA TEPAT SEKALI! SELAMAT ANDA TIDAK MENDAPATKAN APA-APA!" Aca bersalaman pada Jessica.
"Omg, serius nih??" tutup mulut Jessica. "k-kok tiba-tiba bisa disini, sih?? Bukannya lagi diluar negeri??" membersar matanya penuh tanda tanya.
"Itulah! Kalo udah diizinin bertemu ya bertemu." jawab simple Aca.
"Waah, Hebat aca." puji Aisyah.
Langsung salah tingkah Aca dengan mendorong kecil lengan Aisyah. "Ah, biasa aja kok. Eh tapi, makasih loh puajiannya."
Jessica bangun tanpa beranjak. "Mau peluk.."
Aisyah menerima pelukannya. Meja jadi penengah mereka saat berpelukan ini.
Jessica serta Aisyah duduk kembali.
"Kamu nih, gak ada kabar apa-apa. Di instagram juga sepi banget gak post apapun. Sibuk berdua apa gimana, sih?" di sisi lain, cukup kesal kenapa Aisyah tak bilang sudah pulang bulan madu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Grandmother (siswi bercadar season 2) ✅
Storie d'amore‼️🔞🔞‼️ Tiba-tiba Aisyah ingin bertemu nenek kakeknya yang tinggal jauh di pedesaan, diwaktu yang tidak tepat. "Habib, udah deket belum?" ini ke lima belas kalinya Aisyah bertanya. "Masih jauuuh.." Sejauh mana sih mereka pergi? dan apakah keingina...