🌷Part 3: Flashback

22 12 14
                                    

"Kenapa lu lebih milih dia, disaat gue udah jatuh cinta sama lu."

-A

🌷🌷🌷

🌷🌷🌷

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌷🌷🌷

Sinar matahari pagi ini terasa lebih terik dari hari biasanya. Seorang laki-laki tengah duduk di lapangan dengan memakai baju bakset. Hari ini jadwalnya untuk latihan sebelum bel masuk berbunyi. Laki-laki yang menjadi ketua basket ini selalu menjadi pusat perhatian. Apalagi ketika bola yang dia pegang masuk ke dalam ring, otomatis dia akan mendengar teriakan histeris cewek cewek yang mengidolakannya.

Lelaki tersebut tanpa sengaja menatap perempuan yang sedang berdiri di lantai atas. Pandangan mereka bersitubruk dan entah ada angin apa, lelaki itu tersenyum kecil. Sedangkan perempuan di atas sana merasa si kapten bola basket itu tersenyum ke arahnya merasa seperti mimpi. Selama dia bersekolah di sini, dia belum pernah melihat laki laki itu tersenyum bahkan melirik seorang wanita, tapi sekarang laki laki itu tersenyum ke arahnya.

Menyudahi senyum-senyum sendirinya, gadis itu menggandeng sahabat yang tepat berada di sebelahnya untuk kembali ke kelas.

"Kenapa, sih, Ay? Girang bener kayaknya," tanya Keysha heran. Aneh sekali sahabatnya ini.

"Bangke, ye, lo. Lo kira gue tante-tante girang," cetus Aya dengan kesal.

Keysha menurunkan alis matanya heran. "Waras apa enggak, sih, lo?"

"Kampret! Udah ayo, ah, ke kelas!"

Setelah mengucapkan itu mereka berjalan bersama menuju kelas. Mereka tak sadar jika masing-masing dari mereka mengharapkan orang yang sama saat itu.

Jam menunjukan pukul 8 pagi yang artinya bel sekolah telah berbunyi, Kendrick si kapten basket pun menyuruh teman temanya untuk berhenti latihan. Sekarang waktunya mereka belajar. Sebandel-bandelnya Kendrick, dia tidak pernah bolos di jam pelajaran apalagi tidak masuk sama sekali. Saat dirinya mengelap keringat yang membanjir tubuhnya, tiba-tiba beberapa perempuan menghampirinya untuk memberikan minuman mereka. Lagi lagi Kendrick menolak itu, jika dia menerima pemberian salah satu dari mereka, bisa jadi mereka akan baper. Kendrick tak suka diganggu, meskipun begitu dia tetap menjadi laki-laki yang hampir di kagumi oleh satu sekolah.

🌷🌷🌷

"Aya."

Aya yang samar-samar mendengar suara lembut dari arah pindu tersentak. Dia mengerjap, lagi-lagi dia melamun soal kejadian tadi pagi.

Aya mendapati Keysa tengah berdiri di hadapannya. Dia beranjak dari posisi duduknya, memilih mengakhiri lamunannya yang sangat membahagiakan itu.

Not Me That He WantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang