lima

2.8K 336 7
                                    












"Duduklah aku akan membuatkan mu minuman" kata Taehyung setelah mempersilahkan Baekhyun duduk di ruang tengah.

Sekarang ini mereka sedang berada di sebuah apartemen yang terbilang cukup mewah. Kenapa mereka disini? Itu semua karena Baekhyun memaksa untuk datang ke tempat tinggal sementara yang ditempati oleh Taehyung. Dan ternyata tempat tinggal sementara Taehyung lebih dari ekspektasi Baekhyun.

Sejak sampai di depan apartemen mulutnya tak henti henti mengucapkan kekagumannya.

"Ka-- kau tinggal di sini?" Tanya Baekhyun pada Taehyung yang sedang sibuk membuat minuman di kounter dapur.

"Bagaimana bisa? Maksudku.. kau.. tempat ini.." Baekhyun kembali bertanya ketika Taehyung merespon pertanyaan pertamanya dengan anggukan saja.

"Sebelum liburan aku bertemu dengan Kak Hoseok" Baekhyun mengangguk mengambil jus jeruk yang Taehyung letakan di meja. Baekhyun sudah siap mendengar cerita sahabat nya itu, bahkan kini anak itu menyamankan posisi duduknya menghadapTaehyung yang duduk di sebelahnya. "Dia bilang temannya sedang perlu orang untuk menjaga dan membersihkan apartemennya selama liburan. Jadi aku mengajukan diri"

"Berarti kau bekerja disini?"

"Ya. Bukankah ini bagus. Aku dapat tinggal dengan fasilitas yang lengkap dan teman Kak Hoseok tidak perlu khawatir tentang apartmen nya" kata Taehyung

"Jadi kau hanya tinggal dan membersihkan apartemen nya saja?"

"Tidak juga. Alasan utama Kak Namjoon memerlukan orang untuk tinggal di sini adalah Bonsai nya. Dia punya empat bonsai yang harus aku urus"

"Hah??!! Bonsai??" Respon Baekhyun. "Kau yakin bisa merawat Bonsai? Maksudku kau ku beri ikan mas saja ikannya sudah mati sebelum seminggu"

'tuk!'

Taehyung menjitak kepala Baekhyun mendengar respon Baekhyun. Memang benar dia tidak berbakat memelihara peliharaan. Ikan yang Baekhyun ceritakan juga mati karena kebanyakan diberi makan oleh Taehyung.

"Kau ini! Kak Namjoon saja percaya padaku! Kenapa kau tidak hah?"

"Baiklah baik. Aku percaya padamu" ucap Baekhyun. "Jadi orang yang punya apartemen ini namanya Namjoon?"

"Iya. Dia sedang berlibur sekarang ini"

"Oh begitu"

Selanjutnya hening. Taehyung mulai melakukan pekerjaannya membersihkan apartemen. Sementara Baekhyun ia memilih menonton televisi saja.

"Taehyung-ah!!" Panggil Baekhyun sedikit berteriak saat dia menemukan sebuah ide.

"Yaa?" Baekhyun dapat mendengar suara Taehyung menyahut dari salah satu ruangan.

"Kau tinggal sendiri kan disini?? Aku boleh menginap kan??" Tanyanya dengan berteriak lagi, tanpa sadar si lawan bicara sudah berada di satu ruangan yang sama.

"Kau mau menginap?" Suara Taehyung yang terdengar dekat dan tenang membuat Baekhyun sedikit terkejut "Boleh saja. Tapi ijin dulu dengan Mama Kim"

"Tentu saja Mama akan mengijinkan"



🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀


Berbeda dengan Taehyung yang menghabiskan liburan di tanah kelahirannya, sekarang Jungkook sedang berada di Paris bersama anggota keluarganya.

Malam ini setelah menghabiskan hari berkeliling kota sambil memberi beberapa barang untuk oleh-oleh Jungkook berbaring terlentang di kamar hotelnya. Jimin sang kakak katanya sedang bertemu dengan teman lama yang kebetulan tinggal di Paris. Sementara kedua orangtuanya sudah terlelap di kamar mereka.

Jungkook bangkit dari posisi duduknya kemudian meraih sebuah paper bag yang tergeletak di bawah kasur. Isinya sebuah sepatu dengan merek ternama. Sepatu itu bukan untuk Jungkook tentu saja karena ukurannya terlalu kecil untuk Jungkook. Dan lagi Jungkook tidak suka model sepatu seperti itu. Ia membeli sepatu itu untuk seseorang yang selama ini telah menjaganya.

"Mungkin kau menjauh karena Ibu dan Ayah yang mendorongmu terlalu keras. Aku sadar sikap mereka itu karena aku. Tapi sekarang aku, aku ingin kamu disini lagi, aku ingin kita bisa bersama lagi. Kak Tae" ujar Jungkook pada angin, berharap apa yang ia katakan akan tersampaikan pada manusia yang kini berada diseberang lautan sana.

Jungkook tidak membenci atau menyayangi Taehyung itu yang selalu ia pikirkan. Tapi pada nyatanya ia hanya mencoba terbiasa pada ketidak hadiran sang kakak yang menjauh, rasa sayang itu masih ada, karena walau bagaimanapun Taehyung lah yang menjaga Jungkook sejak kecil dan hal yang tidak mungkin untuk melupakan semua itu.

Dulu, saat Jungkook berusia sepuluh tahun dan Taehyung sebelas tahun. Kedua orangtuanya sibuk bekerja, Jimin sibuk sekolah. Dan yang mengurus Jungkook hanya Taehyung seorang. Sebenarnya Taehyung juga sibuk bersekolah, tapi anak itu tetap menjaga Jungkook di tambah kedua anak itu bersekolah di sekolah yang sama di kelas yang sama. Sedikit cerita Taehyung dan Jungkook berada di kelas yang sama karena orang tua mereka memutuskan agar mereka memulai pendidikan di tahun yang sama. Taehyung memulai pendidikannya setahun lebih lambat dari pada anak-anak seusianya.

Seperti hari itu, ketika kedua orangtuanya sibuk bekerja dan Jimin sedang mengerjakan tugas sekolah diluar rumah. Jungkook mendadak demam, Bibi Han sedang pulang kampung orang tuanya sedang sakit.

Karena itu hanya Taehyung yang merawat Jungkook, mengompres kening panas sang adik, menelepon Papa Kim, juga memberikan sang adik obat.

"Kookie.. kakak tidak suka saat Kookie sakit. Kookie tidak main, Kookie tidak tertawa kakak tidak suka" kata Taehyung yang saat itu mengompres kening Jungkook. Sementara Jungkook sendiri saat itu hanya mampu terdiam jujur kepalanya pening dan rasanya ia benar-benar ingin menangis.

Tapi sebelum Jungkook sempat menangis air mata sudah menetes lebih dulu di mata Taehyung, membuat Jungkook tertegun. Air mata yang tadinya sudah siap jatuh tertunda begitu saja.

"Kak Tae" Jungkook menyentuh tangan Taehyung berniat membuat sang kakak tenang. Namun Taehyung justru menangis lebih kencang sambil memeluk Jungkook dengan sangat erat.

"Kookie... Hiksss... Jangan sakit.. hikss.. nanti tidak ada yang menemani kakak" Isak Taehyung.

Saat itu Jungkook sempat meragukan statusnya sebagai bungsu. Tapi ia tidak peduli, meski Taehyung bersikap manja padanya Jungkook suka, perhatian yang seperti hanya bisa ia dapatkan dari Taehyung. Karena itu ketika Taehyung tidak berhenti terisak Jungkook membalas pelukan sang kakak dan mengelus pelan punggung itu.

"Maaf kak Tae, Kookie tidak akan sakit lagi" kata Jungkook. Iya bersungguh sungguh saat mengucapkan hal itu.

"Kookie harus janji"

"Janji"

Nyatanya Janji yang Jungkook buat hadir untuk diingkari. Meski sesungguhnya bukan mau Jungkook begitu.






🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀🥀














Pagi ini Baekhyun menyeret Taehyung untuk datang ke tempat Papa Kim bekerja. Baekhyun benar benar menyeret Taehyung karena anak itu menolak untuk datang.

"Yak!! Baekie!! Lepaskan!! Kau benar-benar mencekikku!!" Pekik Taehyung ketika Baekhyun menarik kerah bajunya membuat lehernya terasa tercekik.

"Baekhyun!! Kau akan membunuhku kalau seperti ini!!" Kata Taehyung. Dan akhirnya Baekhyun melepaskan tangannya dari kerah Taehyung. Akhirnya Taehyung bisa bernafas lega.

"Ayo masuk" kata Baekhyun. Ternyata mereka sudah sampai di depan ruangan Papa Kim. Sudah terlambat bagi Taehyung untuk mundur. Dia tidak bisa menghindar lagi.





TBC

Anak TengahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang