Beberapa mobil mewah berwarna hitam sudah terpakir melingkar mengepung tempat itu, beberapa warga dekat situ pun sedikit shock mereka mengira kalau terjadi pembunuhan ditempat itu.
Rafael dengan wajah yang sudah sangat emosi, ia menuju ke tempat dimana Aleyna berdiri. Rafael membisikkan sesuatu pada Aleyna.
"Masuklah kedalam mobil Aley, bersama Nadiyas. kakak akan menyusul ketika selesai menyelesaikan hal ini."Aleyna ingin membantah tapi, Rafael sudah sedikit mendorongnya ke dalam mobil itu.
Sebelum sepenuhnya masuk kedua lelaki itu kembali meneriakkan nama Aleyna dengan sangat kencang.
"ALEYNA!""INI KAKAK, ANGKASA! KEMBALI LAH KERUMAH!"
Aleyna sempat berhenti dan melirik Angkasa dan Aland. Namun, Rafael dengan cepat memasukkan Aleyna ke dalam mobil itu.
Nicholas Seperti orang sinting sekarang, ia menatap Rafael dengan ekspresi yang tak diartikan.
"Sebenarnya kakak Aleyna itu Kau atau pria yang disana!? Kenapa dia menyebutnya dia kakaknya!?"Rafael mendecih.
"Akan ku jelaskan, sekarang tugas mu membuat mereka kembali pulang."Rafael sedikit melangkah mendekati Angkasa dan Aland.
"Sudah lama tak bertemu, Angkasa."Angkasa ingin rasanya menonjok wajah Rafael yang sangat membuatnya muak.
"Kembalikkan Aleyna padaku, Sekarang." Kata Angkasa dengan sangat emosi.Rafael terkekeh kecil.
"Kau pikir akan semudah itu?"
Rafael mendekati Angkasa dan membisikkan sesuatu padanya.
"Tidak akan, Sebelum Pria yang disebelahmu merelakan Aleyna dengan Lelaki yang kau sebut Rival tadi."Tangan Aland terkepal marah.
"Kau Hanya Kakak Sepupu Aleyna, Kenapa kau sangat keterlaluan!"Rafael menatap Aland tajam.
"Benarkah? Baiklah jika itu yang kau mau. Aku akan senang hati jika Aleyna mempunyai kekasih seperti Nicholas!"Aland sangat emosi, ia mencekram kerah kemeja Rafael.
Pada saat itu pula, para Bodyguard Rafael mengangkat senjata ke arah Aland dan Angkasa."LEPASKAN TUAN RAFAEL, SEBELUM KAMI AKAN MENEMBAK ANDA!"
Aland pun menurunkan kedua tangannya.
"Urusanku belum selesai jika kau tahu itu!" Tegas Aland."Kau Ingin bermain kasar disini? Hingga menumpahkan darah atau hanya ingin pulang dengan tangan kosong? Berpikirlah." Rafael pun mendekat pada Nicholas dan berbicara padanya.
"Masuklah ke mobil bersama adikmu, Jaga mereka sebelum aku sampai ke sana."Nicholas mengangguk patuh.
"Jangan Sampai Lengah, Bro!""Pergi saja brengsek!" Teriak Rafael.
Mobil yang ditumpangi ketiga orang itu pun melaju dengan cepat.
Angkasa dan Aland pun langsung bergerak cepat.
"Ayo, Kita ikuti mereka."Aland mengangguk setuju. Tapi, sebelum mereka melangkah. Angkasa dan Aland langsung dikepung.
"Well, kau sudah memikirkan pilihan mu? Angkasa?"
"Tidak akan, sebelum aku membawa pulang Aleyna ke keluarga kandungnya!"
Rafael tertawa kecil.
"Sangat Keras kepala ternyata."Pada saat itu juga, mobil BMW berwarna putih berhenti. Seorang lelaki paruh baya dengan stelan jas rapih keluar dari mobil itu.
Dia adalah Rivaldo Dirgantara, Ayah Rafael. Saat ia keluar para orang berjas hitan langsung bertunduk hormat.
Rivaldo keluar dengan memejit kepalanya. Rafael yang melihat itu pun langsung kaget.
"Dad? Apa yang kau lakukan disini?""Pergilah, Susul Adikmu Rafael. Dad akan mengurus semuanya. Kau akan mempermalukan Raf's Company."
Rafael pun menyutujuinya dan pergi dari situ.
Rivaldo menatap tajam pada Angkasa dan Aland.
"Pergi dan Pulanglah. Jangan kau membuat kekacauan dinegara orang.""Tidak akan pernah! Aku akan membawa kembali adik kandungku!" Bentak Angkasa.
"Kau sangat keras kepala Angkasa! Dengarkan Aku, Rafael sangat tidak suka jika seseorang membiarkan keturunan keluarga kalian terluka. Aleyna adalah satu-satunya keturunan yang harus dilindungi dengan sangat hati-hati!"
"Tapi, kita mampu menjaga Aleyna!" Emosi Angkasa langsung naik.
Rivaldo menghela napas.
"Benarkah? Jika kalian mampu kenapa bisa sampai seperti ini?"Angkasa Terdiam cukup lama.
"Renungkan kembali kesalahan mu dan pulanglah. Bilang pada Ayah dan Ibu mu, Aleyna akan baik-baik saja bersama kami. Jika sudah waktunya aku akan mempulangkan Aleyna pada kalian dengan persetujuan Rafael tentunya."
Angkasa menatap Rivaldo dengan sendu.
"Aku kesini karena Aleyna..."Rivaldo mengerti itu.
"Bersabarlah, Aku janji akan mengembalikkan dia pada mu! Aku pergi, dan kalian pulanglah malam ini. Aku akan menyiapkan segalanya."Setelah berdima beberapa menit, tempat itu langsung sangat sepi.
"Kita Gagal?" Gumam Aland pada dirinya sendiri.
Sedangkan Angkasa masih merenungkan rasa kekecewaannya.
Banyak sekali yang dia pikirkan. Keluarganya akan kecewa juga nantinya jika mereka tahu kalau Angkasa gagal mengembalikkan Aleyna.
Angkasa merintihkan air mata.
------------------------------------------
Next? vote and comment. Oghey?
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet Love
Teen Fiction•Sequel: [Worried About You] Dia seorang wanita, hanya karena masalah yang sama sekali belum terpecahkan membuat dirinya harus ditipu untuk berpindah-pindah negara hanya untuk menjauhkan dirinya dari keluarga kandungnya. Bagaimana perasaanmu dalam...