DFS : 43

479 66 6
                                    

Athanasia hanya memasang ekspresi malas sambil memakan kue coklat yang ada di piringnya, saat ini ia berada di tengah - tengah pesta bersama para tamu undangan tak lupa dengan pria yang masih asik makan tanpa henti di depannya.

"Kau tau tidak baik makan coklat malam - malam begini" sindir Athanasia.

"Oh ya? Kalau begitu bagianmu aku makan saja!!!"

Athanasia melotot tak percaya dengan ucapan Lucas cepat - cepat ia menyembunyikan makanan miliknya yang hendak Lucas ambil. "Kau gila ya?! Ini jatahku kau tahu!!"

Lucas tersenyum remeh "he..... Kan tadi kau yang bilang kalau gak baik makan coklat malam - malam gini"

"Aku menyindirmu sialan!"

"Apa gak dengar?"

"Bodo amat!!!"

Lucas tertawa puas melihat wajah kesal Athannasia "Kau bosan?"

"Tentu saja"

"Haha salahkan dirimu yang semangat ikut pesta ini putri"

"Sialan"

Lucas menghela nafas panjang lalu meletakan sendok yang ia gengam keatas piring kue miliknya ia pun bangkit dari kursinya dan megulurkan tangan kanannya pada Athanasia "Ayo kita jalan - jalan saja"

"Kemana?"

"Kuburan"

Athanasia langsung menggengam tangan Lucas erat - erat hingga membuat sang empunya menngaduh kesakitan. "Anggap saja hukuman untuk mulut kotormu!" ucapya lalu bangkit.

Lucas hanya mendengus kesal ia lantas mengadeng tangan Athanasia pergi menjauh dari kerumunan. Dapat Lucas dengar omongan para Duke yang diundang oleh kedua kerajaan, yang mana ada sisi positif dan negatifnya.

"Eh? Itu bukannnya tuan Putri ya? Mau kemana mereka?"

"Udah biarkan saja namanya juga calon pengantin"

"Tapi lihat tatapan pangeran Arlanta itu kayak mau ngebunuh orang"

"Hust!!! Omongamu kalau dia dengar bisa bahaya!!"

Athanasia tak tuli ia langsung menatap Lucas yang masih memasang wajah datar khas miliknya, padahal wajahnya biasa saja tapi kenapa orang - orang berkata lain? Apa karena sudut pandang yang berbeda?

"Hie lihat matanya merah banget kayak lautan darah!!!"

"Iya ihh!!! Serem!!!!"

"Hust!!! Kalian ini bisa dijaga gak nanti dia dengar"

Lagi - lagi omongan negatif mulai terdengar dan kalau saja bukan di tengah - tengah pesta Athanasia benar - benar ingin langsung menampar mulut kotor mereka. Padahal bukan ia yang diejek tapi kenapa ia tak terima?

"Sudah jangan di dengar!! Mulut mereka belum pernah diajari tata karma"

Omongan pedas Lucas sedikit membungkam para anak - anak duke yang tadi membicarakannya. Kedua orag itu kini sudah berada di luar aula pesta dan kini tengah berjalan di lorong - lorong istana menuju ke taman milik Athanasia.

"Kau tidak apa - apa?"

Lucas menoleh "memangnya aku kenapa?"

"Soal yang tadi? Itukan hm....."

"Tak usah kau pikirkan itu hal biasa"

Hal biasa?

"Di dunia ini kita harus pintar - pintar mencari cara agar bisa bertahan hidup, jangan terlalu percaya pada orang lain selain diri kita sendiri karena pada dasarnya kita tak tau kapan kita akan terhianati"

Destiny From the Sky ( WMMAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang