DFS : 16

732 106 17
                                    

Lucas kini terfokus dengan layar laptop miliknya, mengurus dokumen-dokumen negara dan beberapa dokumen pemerintah yang ayahnya dan calon mertuanya kirimkan. Beberapa kertas terlihat bertumpuk-tumpuk di meja kerjanya, terlihat seperti orang yang akan sangat sibuk.

Kali ini ruang kerja Lucas benar-benar sepi dan hening penuh ketenangan. Hanya ada suara ketukan dari keyboard laptopnya, sudah dua hari Lucas tak pulang karena banyaknya pekerjaan yang harus ia urus. Ntah itu dari ayahnya ataupun dari calon mertuanya, karena tak lama lagi Lucas akan berpindah dinas ke Obelia mengingat para keluarga kedua kerajaan yang mulai mendesak kapan ia akan menikahi Athanasia secara resmi.

Terlebih lagi Aria yang setiap hari menghubungi Lucas hanya untuk menanyakan kapan akan menikahi Athanasia. Hal itu membuat hampir tak konsen dengan pekerjaaanya jadi ia memutuskan untuk tinggal di kantor untuk sementara waktu. Bahkan Lucas sampai memblokir semua nomor milik keluarga istana karena stres mendengar pertanyaan 'Kapan Menikahi Athanasia' padahal Athanasia sudah bilang kalau ia belum siap tapi keluarganya selalu mendesaknya.

Dasar keluarga gak ada ahlak!

Drrrttttttt!!!

Ponsel berase hitam di dekat laptop Lucas bergetar, dari layar handphonenya nampak tertulis nama Athanasia disana membuat Lucas langsung mengambil ponselnya dan menekan layar hijau.

"Ada apa kenapa kau menghubungiku? Kau rindu?"

"Idih! Tolong ya bambank tingkat kepercaya diriannya rada dikurangi!"

"Lalu mengapa kau menelefonku kalau bukan merindukanku?"

"Apa kau tau dimana Alexa?"

"Kenapa menanyakan itu padaku? Kau bisa kan menghubunginya lewat ponselnya"

"Ponselnya tidak aktif dan kurasa aku dalam bahaya!"

DEG!!!

Dalam bahaya!?

"Kau diamana sekarang?!"

"Aku masih ada di area kampus, tapi sejak tadi aku tak melihat pengawal yang kau kirimkan padaku sama sekali dan ada seseorang yang sendaritadi menngikutiku"

"Aku kesana sekarang jangan matikan ponselmu!"

Lucas langsung bangkit dan tak lupa mengambil sebuah earphone miliknya lalu memasangkannya ke telinga kanannya. Ia memencet tombol on lalu menghubungi seseorang.

"Alpha bergerak ke kampus Obelia amankan kapus itu dan yang paling penting cari tikus sialan itu!"

"SIAP LAKSANAKAN KAPTEN!!!"

Disisi lain Athanasia kini duduk termerenung di dalam kelasnya. Ini sudah satu jam ia bersembunyi disini, handphone miliknya ia peluk erat - erat lantaran takut dan khawatir. Firasatnya buruk terlebih ia tau kalau Alexa tak masuk nyawanya pasti terancam. Athanasia hanya bisa berharap pada Lucas karena dia satu - satunya cowok yang Athanasia kenal dekat.

"Lucas cepat datang!!" ujar Athanasia lirih.

BRAK!!!

DEG!!!

Manik mata Athanasia lansung melebar saat mendengar suara gebrakan itu, ia menoleh kearah pintu masuk yang sudah ia kunci mulai bergerak - gerak.

Sial!!!

Athanasia terpojok!!

"Hallo Athanasia kau bisa menndengarku?"

Lucas?!

"Y--- yah!! Cepatlah datang!! Me-- mereka!!"

"Tenang Athanasia! Apa kau bisa keluar lewat jalan lain? Misalnya pintu darurat menuju Rooftof??"

Destiny From the Sky ( WMMAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang