DFS : 42

482 73 11
                                    

Di jalan utama menuju istana Obelia kini sudah ramai orang - orang yang ingin sekali melihat perayaan pernikahan tuan putri mereka yang jadwalnya akan diadakan karnafal keliling setelah irkar janji berlangsung. Tak lupa denga tamu undangan yang juga mulai berdatangan, istana juga kini mulai ramai dengan hiasa bunga mawar merah dan putih yang terkesa simpel nnamun juga masih ada kemewahannya. Di area belakanng lebih tepatnya taman mawar milik Athanasia sosok mempelai perempuan kini tengah duduk manis di kursi yang sudah di sediakan,

Athannasia kini mengeakann gaun putih tanpa lengan, dilengkapi dengan hiasann emas yanng menempel di gaun dan juga tangannya, namun ada yang membuat suasana hati Athanasia tak secantik riasan wajahnya.

"Sialan dimana pria gila itu?! Sudah jam segini kenapa dia belum tanya" ujar Athanasia kesal.

Tak lama sosok yang sempat Athanasia umpati datang dengan wajah tak berdosa, ia dengan senyum menyebalkan menyapa para crew yang akan memotret keduanya. Benar- benar tak tau malu! Batin Athanasia.

"Yo kau tampak begitu bersemangat aku tak membuat mu menunggu kan?" tanya Lucas sat sudah berdiri di hadapan Athanasia.

"Darimana saja kau?! Kenapa kau baru datang? Kau ini lupa waktu atau apa?!"

"Hei – hei jangan marah – marah dong nanti waj---"

"Jangan bicara omong kosong dan jawab saja pertanyaanku!!" potong Athanasia.

"Tadi aku sempat di panggil ayahmu"

"Ngapain ayah memanggil orang sepertimu?"

"Mungkin dia ingin melihat wajah tampan calon mantunya"

"Haha..... Lucu sekali"

"Gak tuh biasa aja"

"Jangan bercanda Lucas! Atau aku akan memukulmu dengan balok kayu?!"

Lucas terkekeh menndengar acaman Athanasia moodya jadi baik saat melihat raut kesal dari calon istrinya ini, "Oke – oke ayahmu memintaku untuk datang saat perjamuan nanti malam"

"Memagnya kau tidak mau datang"

"Awalnya aku tak ingin datang sih tapi karena kau ada disana jadi aku ikut. Takutnya nanti kau merindukanku"

"Hahaha........... Mulutmu lamis sekali!! Makan apa tadi kodok?!!!"

Lucas hanya membalanya dengan tawa  renyah.

"Ngomog - ngomong kita akan foto dimana?" tanya Athanasia.

"Maunya dimana? Atap? Gunung berapi?"

"Kau mau ku pukul pakai pedang pemberianmu?"

"Hehe..... Oke - oke kita akan foto di sini lalu habis itu kita akan ke pangkalan perbatasan"

"Ngapain?"

"Anak tak tau di untung itu ingin ikut foto da mereka juga kompak mengatakan kalau itu adalah kenang - kenangan waktu prajakaku"

Pfttt!!!!!!!

Athanasia tertawa lepas saat mendengar jawaban Lucas, ia tau pasti siapa yang Lucas sebut anak tak tau di untung itu. "Hahaha....... Itu bisa saja sih kan kau kapten tak tau diuntung dalam sejarah"

"Hei..... jaga ucapan mu tuan putri!!! Aku ini bisa dimaksud jendral dan kapten termuda yang ada di dunia militer lho"

"Ohh ya? Tenten kapten termuda? Pfttt........ hahahaha..... lucu sekali ekspresimu"

"Heh.... terserah kau saja"

"Tuan putri maaf tapi tempatnya sudah siap" ujar crew pemotretan.

Athanasia dan Lucas langsung berjalan ke tempat pemotretan, disana keduanya disuruh melakuka pose yang jika dihitung mungkin sampai 20 pose. Athanasia yang lelah memilih duduk di pagar pembatas yang tak terlalu tinggi sedangkan Lucas berdiri tak jauh dari Athanasia. Keduanya saling tatap menatap, hingga sebuah cahaya flash membuat pandangaan keduanya teralihkan.

"Weh gak buruk juga" Ujar Alexa yang ntah sejak kapan ada tak jauh dari keduanya sambil memegang camera dan melihat hasil fotonya. "Lihat nih!! Bagus lho" ucapnya lagi sambil menyodorkan camera pada Lucas dan Athanasia.

Keduanya tampak serius melihat foto candid tersebut, tak buruk sih.

"Nanti kirim ya" ujar keduanya kompak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti kirim ya" ujar keduanya kompak.

Alexa mengacungkan jempol tangannya "Tapi aku kesini bukan sebagai fotografer lho!! Kita harus berangkat ke pangkalan anak buahmu sudah mempersiapkan semuanya" ucapnya.

"Tsk!! Bisakah kalian memberikan kami waktu untuk istirahat?! Kau tidak lihat kalau hari ini panas!!" ujar Lucas kesal.

"Ya mau bagaimana lagi, kami sungguh ingin berfoto denganmu untuk yang terakhir kalinya"

"Sialan emang!"

-DestinyFromtheSky-

1

2

3

CKREK!!!!

"Yak ganti pose lagi!!!"

"Weh geser dong gue juga mau deket sama Lucas siapa tau tar ketularan dapet cewek cakep!!!"

"Jangan halu lo kutil anoa!!!"

"Ya gak papa sekali - kali!!!"

"Oke - Oke ganti pose dong! itu pengantin prianya yang semangat dong!!!"

"BANGSAD MAU SEMANGAT GIMANA INI UDAH YANG KELIMA PULUH KALINYA KALIAN NGAMBIL FOTO GAK UDAH - UDAH!!!" Teriak Lucas frustasi.

Sumpah demi apapunn Lucas benar - benar dibuat pusing dengan atek - ateknya yanng ntah makan apa jadi sangat gila foto, ini sudah satu jam semenjak kedatangan Lucas dan Athanasia tapi merka tampaknya belum mau menyudahi sesi foto ini.

"Ayolah kapten!! Ini kan hanya sekali seumur hidup jadi tolong kerja samanya" Sahut Ryan.

"Tapi bisakah berhenti dan kita makan ? kalian tau ibu negara ku ini sudah kelaparann tau!!!"

Athanasia langsung memukul Lucas tak terima karena dijadikan sebagai objek pengalih perhatian.

"Kita break dulu! Kasian Athanasia dia pasti lelah" ujar Alexa.

"Yahh........... Gini aja udah lelah apalagi pas malam pertama!!"

"DIAM ATAU KU TEMBAK MATI KALIAN!!!"

"KABORRRR!!!!!!!!!!!!!!!!!"












H- 5 menuju jenjang pernikahan!

Pada nungguin gak? Spam coment dan vote yak!


Destiny From the Sky ( WMMAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang