Bel sekolah berbunyi, pertanda waktunya pulang sekolah.
"Hera gw nebeng yaa," ucap Kirana.
"Ya Allah, iya Kirana lu pulang bareng gw," jawab Hera kesal pasalnya, Kirana sudah mengulang lebih dari 50 kali kalimat itu.
"Gw kan takut lu lupa," ucap Kirana.
"Udah yok, kita pulang bel juga sudah bunyi 5 menit yg lalu," jawab Hera.
"Gw sama Kirana duluan ya, see you," ucap Hera.
"Oke, hati-hati di jalan," jawab Tika dan putri kompak.
Kirana dan Hera jalan berdua menyusuri koridor yang mulai sepi.
"Kalo di liat liat nih sekolah serem juga ya kalo sepi," ucap Hera.
"Gw juga baru sadar kalo nih sekolah serem," jawab Kirana.
"Seru nih kalo kita datang malam-malam di sini, sekalian pembuktian ada setan apa kaga," ucap Hera.
"Mending gw tidur di rumah," jawab Kirana.
"Mampir cafe dulu kuy," tawar Hera.
"Gw ada janji sama bokap," jawab Kirana.
"Ya udah deh besok aja kita ke cafe," ucap Hera.
"Mobil lu mana sih capek gw jalan," gerutu Kirana.
"Noh di ujung," jawab Hera.
"Demen banget sih di ujung," ucap Kirana.
"Udah ayok masuk, marah-marah mulu," kata Hera.
Mobil mereka mulai meninggalkan parkiran dengan kecepatan rata-rata.
Selama perjalanan hanya ada kesunyian di dalam.Sesampai di depan komplek Kirana mereka melihat Davin dkk yg sedang nongkrong di warung nasi goreng langganan Kirana.
"Mereka ngapain ?," Tanya Hera.
"Mana ku tau aku kan ikan," jawab Kirana.
Plak...
"Sakit njir," ucap Kirana dengan mengusap lengan yang habis di pukul Hera.
"Lagian gw serius lu jawab begitu," jawab Hera.
"Turun lu udah sampe," ketus Hera.
"Makasih zeyeng," ucap Kirana.
"Jangan marah-marah, ntar Bayu ga suka mampus lu," ucap Kirana, kemudian ia menutup pintu mobil.
"Ko dia tau, gw kan belum cerita apa-apa," batin Hera.
"Teman gw cenayang njir," batin Hera.
Setelah itu Hera memutar mobil nya meninggalkan rumah mewah Kirana.
"Assalamualaikum bunda, Kirana pulang dengan selamat tanpa lecet sedikit pun," triak Kirana di ambang pintu.
"Waalaikumsalam," ucap ayah dan bunda.
"Nanti jadi jalan ga nih ?," tanya Kirana.
"Jadi dong," kata ayah dengan semangat.
"Oke, Kirana ke atas dulu ya," pamit Kirana kepada bunda dan ayah.
"Oke, dandan yang cantik," ucap ayah saat Kirana di tangga.
"Oke ayah," jawab Kirana.
Waktu yang di tunggu-tunggu mereka pun tiba. Setelah Kirana siap ia turun untuk menemui ayah dan bunda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kirana's Life [ʟᴇɴɢᴋᴀᴘ]
Novela JuvenilCover by ©Pinterest "Ups ada geng alay lagi kumpul," ucap Putri sambil berdiri di samping meja Kirana dkk dan Davin dkk. "Ada suaranya tapi ga ada wujudnya, ihh serem masa kuntilanak muncul siang bolong sih," ucap Daffa. "Hmm alay yah, gini-gini kit...