Sekolah

744 49 2
                                    

"Ren, ada temen kamu tuh. Buru gih belum sarapan juga."

"Iya, Ma. Bentar lagi Renja ke sana."

Dengan gegabah Renja jalan ke ruang tamu dan menemukan Angkasa yang sedang duduk sambil memainkan ponselnya.

"Lama?" tanya Renja.

Angkasa yang merasa ditanya mendongak dan melihat Renja yang berdiri di depannya.

"Ga juga, barusan. Udah selesai?"

"Belum, gua belum sarapan. Lo udah sarapan?"

"Gua sarapan juga ngapain?"

"Dih, ayok sarapan dulu ntar lu sakit perut klo mikir pelajaran perut lo kosong" ucap Renja seraya menarik Angkasa ke meja makan.

"Siapa, Ren?" tanya Papa.

"Temen, Pa. Ngajak bareng ke sekolah."

"Pagi, Om." sapa Angkasa.

"Pagi. Ngapain di sini?" tanya Papa lagi.

"Ih papa ma gitu! Dia belum sarapan jadi Renja ajak sarapan bareng."

"Oh yaudah, makan aja."

"Angkasa ganteng deh, sopan juga anaknya. Kamu kok mau sih sama Renja yang cerewet bawel gini?" goda Mama.

"Ma . . ."

"Ini lagi makan ya." ucap Renja yang merasa disindir.

Mereka menikmati hidangan yang telah disajikan dengan lahap.

"Yaudah hati-hati dijalan. Angkasa kamu kalau nyetir jangan ngebut-ngebut! Anak saya kamu bawa!" peringati Papa.

"Iya om, siap!" jawab Angkasa.

Mereka berangkat ke sekolah. Jalanan lumayan macet karena ya memang terlalu banyak kendaraan di kota besar ini.

Sesampainya di sekolah Renja langsung mengembalikan helm milik Angkasa sambil menunggu nya selesai menyimpan helm itu.

"Masih nunggu? Duluan aja gapapa." ucap Angkasa.

"Bego ih, ga sopan bujang! Udah dikasih tumpangan main ninggal aja." jawab Renja.

"Ututuuu gemesss" ujar Angkasa sambil memainkan pipi gembul Renja.

Di sisi lain ada Rafka yang melihat itu semua diam tanpa berkutik apapun. Lalu ia melangkahkan kakinya ke arah dua insan yang sedang kasmaran.

"Sa, lo sekarang sama Renja?" tanya Rafka.

Dua insan yang tadinya dimadu asmara menoleh melihat pemuda yang mengajukan pertanyaan kepada Angkasa.

"Kaga, temenan doang. Napa?" jawab Angkasa sambil menatap Rafka dengan tatapan dingin.

"Kirain, yaudah yok Ren ke kelas bareng." Ajak Rafka.

Renja yang merasa tak enak hati pada Angkasa dia melihat Angkasa seolah meminta izin padanya agar ikut bersama Rafka ke kelas.

"Yaudah sana ke kelas, belajar yang bener lo!" ucap Angkasa yang langsung meninggalkan Renja di parkiran.

Rafka dan Renja berjalan menyusuri lorong menuju ke kelas. Sesampainya Renja disambut dengan teriakan sahabatnya.

"WOY LAMA BENER!" teriak Cyra.

"Yaelah, baru kali ini juga rada telat" jawab Renja.

"Eh, tau ga-" ucap Cyra terpotong.

"Ga." potong Renja sambil mengeluarkan buku-buku pelajaran di jam pertama.

An Outlet For Love | Na Jaemin & Lee Jeno ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang