Rebutan Piring

121 22 0
                                    

"Ren, udah siap?" tanya Mama dari luar pintu kamar.

"Udah, Ma."

Renja keluar kamar udah kayak dikejar setan. Abis ini udah mau jam setengah tujuh, bisa mampus kalau telat.

"Ayok, Pa, buruan!"

"Ini siapa yang telat bangun siapa yang marah-marah." ucap Papa.

Habis pamitan sama Mamanya Renja sama Papanya langsung berangkat ke sekolah. Renja di mobil cuma ngelihat jam di handphone nya.

"Duh kurang 10 menit lagi gerbangnya ditutup bisa mampus gua." batin Renja.

Sampai di sekolah Renja langsung buru-buru salim ke Papanya dan lari masuk ke sekolahnya. Dan ga jadi telat dia sampai jam tujuh kurang 3 menit. Untung jalannya ga macet.

Renja langsung lari ke kelasnya dan ga sengaja nabrak orang.

"Eh, sorry-sorry gua ga liat." ucap Renja.

"Lo tuh ya-" ucap orang itu terpotong.

"Renja?"

"Minju?"

"Ga tau diri! Kalau jalan itu lihat-lihat! Lo yang salah!" bentak Minju.

"Iya gua minta maaf." ucap Renja.

"Basi!" bentak Minju lagi.

"Apasih ini ribut-ribut?!"

"Angkasa?" ucap Minju.

"Lo ngapain, Ren?" tanya Angkasa.

"Gua nabrak Minju, gua ga sengaja." jawab Renja.

"Udah minta maaf?" tanya Angkasa lagi.

"Udah." jawab Renja.

"Lo maafin ga?" tanya Angkasapada ke Minju.

"Iya." jawab Minju.

"Yaudah, Ren balik ke kelas lo. Minju langsung ke lap." ucap Angkasa.

Renja langsung jalan lagi ke kelasnya sedangkan Minju ngelihat Renja sebel.

"Untung ada Angkasa, kalau enggak lo udah habis Ren." batin Minju.

Sampek di kelas sebenernya Renja udah telat untungnya belum ada guru.

"Tumben Ren telat?" tanya Jeje.

"Sebenernya ga telat, cuma tadi abis nabrak anak kelas sebelah." jawab Renja.

"Siapa?" tanya Cyra.

"Minju." jawab Renja.

"EH GUA ADA TOPIK! Gua tadi kan ke kamar mandi terus ada anak lain masuk tuh cuma cuci tangan atau ngapain gua g tau. Sebenernya gua udah selesai tuh tapi tiba-tiba ada yang bilang sesuatu." ucap Jeje.

"Apaan tuh, Je?" tanya Verra penasaran.

"Gua suka sama Angkasa. AAAAAAAA!!!" ucap Jeje sambil teriak kecil.

"Siapa emangnya?" tanya Renja.

"Pas mereka keluar toilet gua kan ikutan keluar terus lihat tuh orangnya. Ternyata Minju!" ucap Jeje.

"Oh." jawab Renja.

"Ren, jujur lo ada demen sama seseorang kan?" tebak Cyra.

"Rahasia." ucap Renja.

"Idih sok-sokan rahasia-rahasiaan si Renja." ledek Jeje.

"Ver, nanti ke perpustakaan bareng mau ga?" tanya orang yang tiba-tiba ikut nimbrung.

"Hah? Oh, Haikal. Iya deh, sekalian gua mau balikin novel." bales Verra.

"Ok, jam istirahat pertama ya."

"Ok."

Guru udah mulai masuk dan jelasin materi pembelajaran kali ini. Sampai ga ke rasa tiga jam mata pelajaran udah selesai. Langsung deh tuh murid-murid ke luar buat jajan di kantin. Verra sama Haikal ke perpustakaan mau ngapain juga gatau.

Yang lain langsung cus ke kantin. Lapar men, tadi Renja belum sarapan juga. Udah nemu bangku Renja bagian bocking tempat. Cyra Jeje bagian pesen.

"Gua gabung ya." ucap dua cowo.

Renja mendongakkan kepalanya.

"Kalian?"

"Yaudah sini, duduk berdua." ucap Renja.

Mereka duduk di samping Renja. Yang kanan Angkasa yang kiri Rafka. Jeje sama Cyra udah balik bawa pesanan masing-masing ditambah pesanan Renja.

"Ren, sejak kapan lo bersuami dua?" tanya Cyra.

"Ngawur, omonganmu." jawab Renja.

"Nih somay lu, somay mulu sekali-kali nasi kek." omel Jeje.

"Iya-iya, Bu Alaska." ucap Renja.

"Heh!" bentak Jeje.

"Udah woy makan." lerai Cyra.

Semuanya makan, sekarang tinggal balikin piring ke tempat cucian.

"Gua aja." ucap Angkasa sama Rafka barengan.

Renja cuma ngeliatin dua bocah itu gantian.

"Gua duluan." ucap Angkasa.

"Gua duluan." bales Rafka.

Angkasa sama Rafka saling tatap-tatapan sedangkan Jeje sama Cyra cuma natap heran dua bocah yang rebutan piring kotor. Dimana-mana orang tuh yang ada nitip piring kotor bukan rebutan.

"Kalian kenapa si?" tanya Renja.

"Gua bisa sendiri kok, mending kalian baikan dulu." lanjut Renja.

"Daripada berantem mulu yakan, baikan gih. Salaman ya." ucap Renja sambil menjabatkan tangan Angkasa dan Rafka.

"Nah, ayo Angkasa minta maaf duluan." ucap Renja.

"Kenapa gua? Dia yang salah." jawab Angkasa.

"Lo yang nonjok Rafka duluan kemarin. Ayo buruan!"

"Iya-iya, gua minta maaf." ucap Angkasa datar sambil ngeliat Rafka males.

"Dimaafin ga nih, Raf?" tanya Renja.

"Dimaafin, gua juga minta maaf kemarin nyebelin." balas Rafka.

"Dimaafin ga, Sa?" tanya Renja.

"Dimaafin."Jawab Angkasa.

"Nah gitu dong, baikan. Yaudah sini piringnya biar gua yang naruh."

Habis naruh piring mereka balik ke kelas masing-masing buat ngelanjutin mapel selanjutnya.

~~


Haiii semuanya!
Sejauh ini gimana ceritanya? Ngebosenin ga sih((╥﹏╥). Jujur aku sempet buntu ide cuma bersyukur sekarang udah nemuin alurnya lagi! Habis ini mulai konflik ya! Siapin mental, jangan marah-marah AHAHAHAHAA! Mau kasih spoiler dikit nih, di antara Rafka sama Angkasa bakal ada satu yang hilang. Aku ga bakal kasih tau siapa but let's say hai to Verra and Haikal!

See u soon guys(✿^‿^)!

See u soon guys(✿^‿^)!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
An Outlet For Love | Na Jaemin & Lee Jeno ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang