Bunga

118 23 0
                                    

Dini hari keluarga Angkasa siap-siap untuk melakukan perjalanan.

"Ga ada yang ketinggalan kan, Sa?" tanya sang Ayah.

"Ga." jawab Angakasa.

"Sa, maafin ayah." ucap Ayah.

"Ayah udah berapa kali minta maaf sama Angakasa? Akhirnya tetep diulangi kan? Ga usah minta maaf." balas Angkasa.

Angkasa masuk ke mobil tanpa memperdulikan ayahnya. Ayah Angakasa menatap sendu anaknya.

"Emang salah ayah." batin ayah Angakasa.

Selama perjalanan hanya keheningan yang ada. Angaksa memandang keluar jendela mobil. Melihat setiap pemandangan yang indah. Berandai-andai hidupnya seindah itu.

~~

Cahaya matahari sudah mulai muncul. Seorang gadis tengah dibantu berganti pakaian oleh Mamanya.

"Ren, ada titipan dari Angakasa." ungkap Mamanya.

Mama Renja memberikan paper bag yang diberikan Angakasa kemarin malam.

"Kenapa dia ga kasih sendiri sama Renja?" Renja tampak bingung.

"Katanya dia ada acara gatau pulangnya kapan." jawab Mamanya.

Renja membuka paper bag itu. Di dalamnya ada beberapa barang yang Renja sukai.

"Candle? Foto? Bunga Hydrangea? Apa ini?" Renja bingung dengan barang-barang yang Angakasa berikan.

"Simpan aja, siapa tau kamu butuh. Mama keluar dulu ya mau jalan-jalan bentar."

Renja mengambil barang-barang yang Angakasa berikan dan menaruhnya di meja dekat ranjangnya. Ia mengambil handphone berniat mengucapkan terimakasih pada Angakasa.

"Kok nomernya ga aktif? Dia kemana?" tanya Renja pada diri sendiri.

Ciwi-ciwi idaman mertua

Jeje
Renja udah bangun?

You
Udah kok.

Cyra
Nanti kita jenguk ya!

You
Boleh.

Verra
Mau dibawain apa?

You
Ga usah, lo pada kesini aja.

Verra
Oke-oke, bye kita kelas dulu.
read

Renja beralih ke roomchat dia dan Rafka.

Rafka

Ren, udah baikan?

Udah kok.

Gua nanti ke sana ya?

Boleh. Barengan sama Jeje, Cyra, Verra aja, nanti mereka ke sini juga.

Oke.
read

Renja menata rapi barang-barang yang Angkasa berikan. Memfoto nya dan mengunggah di media sosial dengan caption ' Thank you ' .

Disisi lain seorang pemuda melihat postingan itu dengan senyuman khas yang tergambar di wajahnya .

~~

Jam sudah menunjukan pukul setengah tiga. Berarti ga lama anak-anak itu pasti datang. Dan benar ga lama ada suara bising-bising dari luar.

"Assalamualaikum, Ren . . . "

"Waalaikumsalam, masuk."

Pintu ruangan Renja terbuka dan memperlihatkan Jeje yang sedang mengintip memastikan bahwa benar ini ruang inap Renja.

An Outlet For Love | Na Jaemin & Lee Jeno ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang