Keselek Lele

311 35 1
                                    

Renja sekarang duduk di meja riasnya sambil mengeringkan rambutnya. Kegiatannya diganggu dengan berdering nya teleponnya.

"Siapa si?!"

"Halo? Kenapa, Raf?"

Yap, itu Rafka. Udah lama Rafka ga telepon Renja padahal dulu mah kalo ada apa-apa yang ditelepon Renja. Sekarang gatau deh.

"Ikut gua beli bahan praktik besok, yok!"

"Idih, gua nanti sama Jeje."

"Ah, elo mah gituuu."

"Ya gimana, gua udah janji sama Jeje. Lo tau Jeje klo ngambek kek gimana."

"Yaudah, gua nitip ya."

"LAH KOK JADI NITIP?!"

"Kan lo ga mau keluar nyari bahannya sama gua jadi gua nitip aja. Boleh ya, Ren . . ."

"Hm, tapi ganti uang gua besok."

"Iye-iyeeee, cerewet lu. Thanks, Ren."

"Hm."

Telepon dimatikan oleh Renja.

"Udah lama dia ga kayak gitu sama gua." gumam Renja.

Renja bersiap-siap untuk berangkat mencari bahan-bahan praktik sama Jeje.

Renja jalan ke ruang tengah sambil memainkan handphone nya.

"Mau kemana nih anak perawan Papa?"

"Keluar, Pa. Nyari bahan praktik."

"Tumben ga minta Papa nganter."

"Diajak Jeje, Pa."

"Yaudah Renja ke depan dulu, Jeje udah nyampe."

"Heeum, hati-hati! Jangan ngebut-ngebut!"

"Iya, Paaaaa."

Setelah salim sama Papanya Renja langsung ke depan sambil nenteng helm nya.

"Hai bebksi . . ." sapa Jeje.

"Jijik."

"Lo mah gitu banget sama gua."

"Udah ah buru, ntar kemalaman gua kena omel Papa gua."

"Yaudah skuy~"

"JANGAN NGEBUT SETAN!"

Sesampainya di toko peralatan praktik mereka langsung memilih-milih bahannya.

"Kok Lo ambil yang punya Rafka?"

"Nitip dia."

"Lah? Tumben mager keluar tu bocah kadang sampek dicariin mak nya juga ga bakal balik."

"Tadinya ngajak bareng gua tapi gua udah janji sama Lo jadi ya ga bisa."

"Ihhh, so sweet deh lu."

"Je, normal Je."

"Heh! Lo kata gua belok gitu?! Sorry ya, Mas Alaska masih di hati Jeje yang lembut ini." sambil nabok bahu Renja.

"Aduh, santay dong! Iya-iya lo bucin Alaska Sampek mati dah."

"Lembut apanya, ngibul banget." gumam Renja.

"APA LO?!"

"Diem setan! Udah belom?!"

"Gua ga setan ih. Udah nih ayok bayar."

Habis bayar mereka muter-muter bentar sambil nyari makan malem.

"Mau makan apa, Ren?"

"Penyet aja kali, gua pengen sambel sama lele penyet."

"Ongghey, gassss"

An Outlet For Love | Na Jaemin & Lee Jeno ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang