Kemana?

129 21 0
                                    

Sudah satu minggu Renja berada di rumah sakit. Bosan katanya. Luka-luka yang ada di tubuh Renja semakin membaik. Luka lebamnya sudah sembuh sedangkan luka jahitnya sudah mulai mengering.

Sekarang sudah jadwalnya untuk pulang ke rumah. Renja kangen banget sama kasurnya. Gara-gara cewe sialan itu dia ga bisa ketemu kasur satu minggu, kurang ajar emang.

"Renja ayok pulang."

Renja turun dari ranjang berjalan keluar menyusul kedua orang tuanya.

"Ma, Renja kapan masuk sekolah?"

"Lusa aja ya? Kamu ga capek?"

"Besok aja gimana? Renja kangen sekolah."

"Nanti mama bilang sama Papa kamu dulu."

Sesampainya di rumah Renja masuk ke kamarnya.

"KANGEN BANGETTTT!" ujar Renja.

Renja rebahan di kasur tercintanya. Ia tiba-tiba mengingat sesuatu, candle dan foto yang Angkasa berikan padanya masih dalam paper bag.

"Angkasa jahil juga ngambil foto gua tidur sembarangan." ujarnya sambil memandang fotonya yang sedang tertidur di pangkuan Angkasa.

Renja berjalan ke meja dekat ranjangnya. Membuka laci dan mengambil bingkai kosong. Ia mengisi bingkai kosong itu dengan foto yang Angkasa berikan.

"Makasih, Sa." ucapnya.

"Renja makan dulu, nak!" teriak Mamanya dari dapur.

Renja segera mengambil candle dan menaruhnya di meja belajarnya lalu keluar kamar memuju dapur.

Kondisi Renja sudah dibilang baik. Tinggal luka jahitnya saja.

"Ren, kamu besok boleh sekolah." ucap Papa.

"BENER?! YEY!" sorak Renja kesenangan.

"Udah makan dulu. Bukunya jangan lupa disiapin ya."

Selesai makan Renja buka-buka buku sambil baca-baca materi yang sekiranya dia ketinggalan.

~~

"Hati-hati di sekolah, kalau ada yang jahatin telepon Papa!"

"Iya, Pa. Renja masuk dulu, babay!"

Renja masuk ke halaman sekolah.

"RENJAAAAA!!!!!" teriak Jeje dari belakang Renja sambil lari.

"Apa si, Je?"

"KANGEN!!!!!" teriak Jeje lagi sambil peluk-pelukan Renja.

"Ini kenapa lo makin meresahkan?"

"Enak aja! Ayok masuk, gua jagain! Biar kalo ada yang jahat gua tepis ntar!" ujar Jeje.

Renja yang lihat Jeje kayak lagi kerasukan setan mana juga ga tau cuma geleng-geleng kepala.

Mereka jalan berdua ke kelas. Pas ngelewatin kelas Angkasa, Renja lihat sekilas ga ada Angakasa. Sampai dia masuk ke kelas dan duduk di bangkunya.

"Renjaaaa kangen bangetttt!!!!" ujar Cyra.

"Iya gua ngangenin kok." balas Renja.

"Ren, gua denger-denger Angkasa ga sekolah di sini lagi." ucap Verra.

"Oh, ya?!" Renja kaget.

Dia belum bilang makasih sama Angakasa, apa dia harus ke rumahnya? Tapi Angkasa kenapa ga sekolah di sini lagi?

Kring Kring

Bel mata pelajaran pertama sudah berbunyi.

"Selamat pagi anak-anak, bagaimana kabarnya?" tanya Bu Indah.

An Outlet For Love | Na Jaemin & Lee Jeno ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang