4. The past

600 79 22
                                    

Operasi telah berjalan lancar, nenek Brie dan Jean sudah kembali pulih, gadis itu menatap nenek nya dengan penuh rasa kelegaan, dia merasa lega karena orang yang paling berharga baginya kini sudah mulai pulih dan keluar dari zona maut yang menghantuinya berhari hari.

Brie pun pergi menuju kantin rumah sakit untuk sekedar mengisi perut nya yang sedari tadi berbunyi meminta diisikan makanan, saat Brie sedang menyantap makanannya dengan tenang, seorang pria duduk dihadapan Brie dan menatap gadis itu, sedangkan yang di tatap tak peduli dan melanjutkan kegiatannya menyantap makanannya.

"Dasar tsundere" ucap pria itu, gadis itu pun mengangkat alisnya dan menatap pria itu, "apa kau memang  irit berbicara Gabriela?" Tanya pria itu, Brie pun menghentikan kegiatannya sesaat "Brie, panggil saja aku Brie" ucap Brie lalu menyantap kembali.

"Baiklah Brie, kau masih ingat kan perjanjian kita? Aku sudah membayar biaya operasi nenek mu" ucap pria itu yang ternyata adalah Erwin, Brie menatap malas dan mengangguk walau sebenarnya dalam benaknya dia ingin sekali menolak dan kabur dari hadapan pria yang menurutnya terlihat seperti om om mesum namun tampan. Erwin pun menarik lengan Brie untuk pergi keruangan ibunya yang berada satu gedung rumah sakit dengan nenek Brie.

"Hey kita mau kemana?!" Tanya gadis itu dan menatap tajam Erwin, pria itu terus menarik lengan Brie "keruangan ibuku" jawab Erwin singkat.

Erwin dan Brie pun memasuki sebuah ruangan yang bertuliskan vvip, ya ibunya Erwin belum pulang dari rumah sakit karena ibunya menolak untuk pulang sampai putranya itu membawakan calon menantu baginya.

Erwin membukakan pintu dan melihat sang ibu yang tengah terduduk diranjangnya menatap jendela besar yang memperlihatkan keindahan kota.

"Ibu, apa ibu sudah merasa baikan?" Tanya Erwin, wanita yang tengah menatap jendela itupun mengalihkan pandangannya kepada Erwin dan tersenyum "sudah nak" ucapnya hangat, Erwin pun memperkenalkan Brie pada ibunya.

"Ibu ini adalah kekasihku" ucap Erwin, Brie pun segera memperkenalkan diri dan berusaha mengubah raut wajahnya yang terlihat dingin itu menjadi ramah "saya Gabriela ava charllote, tante bisa pamggil saya Brie, senang bertemu dengan tante" Brie tersenyum hangat kepada ibunya Erwin.

Ibunya beranjak dari ranjang rumah sakit dan memeluk Brie dan mengusap puncuk kepala gadis itu "kau sangat cantik sayang, ah iya nama tante Viona elizabeth smith, kamu jangan panggil tante ya tapi panggil mom" ucap Viona, hati Brie sangat tenang dan terharu saat dia merasakan kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah ia dapatkan dari ibu kandungnya sendiri, "baiklah mom" ucap Brie dan memeluk Viona, Erwin yang sedari tadi menatap mereka pun tersenyum "cantik juga kau" batin Erwin.

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁

Akhirnya nenek Brie pun sudah kembali ke rumahnya dan Jean sudah memulai kuliahnya, Brie dan Erwin akan melangsungkan pernikahan tepat 1 minggu lagi, karena Viona tidak ingin acara pernikahan ditunda tunda karena dia sangat ingin memiliki menantu.

Time skip

Hari pernikahan pun diselenggarakan dengan mewah, keluarga Smith mengundang selurung orang terpandang di negara nya, bahkan Braun family pun diundang keacara pernikahannya, tanpa mereka ketahui bahwa mempelai wanitanya adalah Brie.

Reiner, James dan Sofia tengah berada di dalam mobil untuk menghadiri pernikahan Erwin, mereka terlambat karena terjebak macet yang cukup parah di tengah kota, "upacara pernikahan pasti sudah berlangsung" ucap Sofia, James dan Reiner hanya sibuk dengan handphone nya masing masing dan tidak menggubris Sofia, "aku penasaran dengan mempelai wanitanya, hebat sekali bisa memenangkan hati CEO terkaya" ucap James tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone, "pasti dia cantik" ucap Sofia dan menatap jendela mobil.

MY ONLY CEO (Erwin Smith)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang