Hari ini Ayana terlihat kurang bersemangat karena ia akan ditinggal sahabatnya selama beberapa hari untuk mengikuti perlombaan paduan suara nasional yang akan dilaksanakan di Bali. Sebelum Zylla pergi bersama tim paduan suaranya, Ayana menyempatkan untuk bertemu dengan Zylla karena ingin memberikan semangat pada sahabatnya itu. Dan mereka kini sudah berada di sebuah cafe kecil di pinggiran kampus.
"Gimana persiapan lo buat lomba? Udah seratus persen kan?" Tanya Ayana pada Zylla.
"Udah seratus satu persen," jawab Zylla sambil tersenyum.
"Oh iya Ay, selama gue tinggal latihan lo jadi dekat sama kak Putra ya," kata Zylla dengan nada menggoda Ayana.
"Ih kata siapa coba," sanggah Ayana
"Kata gue!" ucap Zylla
"Eh La, lo belum ceritain ke gue tentang temen baru lo, si Rayan itu. Nemu dimana lo?" tanya Ayana mencoba mengalihkan pembicaraan.
"Lo ngga ingat? Gue kan pernah cerita kalau gue pernah ketemuan sama temen baru di perpus. Yang anak teknik itu," jelas Zylla
"Oh iya-iya, gue inget,"
"Anaknya baik Ay, sama deh baiknya kaya kak Putra. Ntar kapan-kapan gue kenalin deh sama lo, kita ketemuan bertiga," kata Zylla
"Tapi kemarin pas balikin dompet ke gue, dia tu cuek banget," ujar Ayana
"Mungkin karena baru ketemu dan belum kenal," ucap Zylla
"Oh iya gini aja Ay, gimana kalau nanti lomba paduan suara tim gue menang, kita makan bareng. Lo juga boleh ajak kak Putra, gue yang traktir," tambah Zylla lagi.
"Segimana senangnya lo aja La, gue ngikut," ucap Ayana
"Btw lo semangat lombanya ya Zylla. Jangan makan seblak, keripik, gorengan, batagor, cireng dan teman-temannya dulu," kata Ayana pada sahabatnya itu.
"Kaya lo lebih ngerti aja, perhatian banget sih sama pita suara gue," ucap Zylla.
Tiba-tiba suara handphone Ayana bordering, menandakan ada panggilan masuk.
"Siapa Ay?" tanya Zylla setelah Ayana melihat ke layar telepon genggamnya itu.
"Kak Putra," jawab Ayana cepat lalu segera mengangkat telpon itu.
"Ya Wa'alaikumussalam kak," jawab Ayana setelah Putra mengucapkan salam di seberang sana.
"Aya kamu jadi nanti sore kerjain tugasnya?" tanya Putra
Ayana bahkan baru teringat kalau ia sudah membuat janji dengan Putra untuk membantunya mengerjakan tugas sore ini.
"Oh iya kak, jadi. Kakak bisa kan sore ini?" tanya Ayana balik
"Bisa sih, tapi saya siang ini ada jadwal futsal. Kamu mau ikut saya?"
"Whatt!" spontan Ayana membatin.
"Ikut kak Putra? Futsal? Maksudnya gimana kak?"
"Gini, saya mau futsal sama temen saya, kakak letting jurusan kamu. Jadi saya niatnya mau kenalin kamu sama mereka supaya kamu punya banyak kenalan di fakultas. Gimana kamu mau Aya?
Ayana terdiam sebentar. Ia langsung memikirkan bagaimana jadinya nanti jika ia ikut ke tempat futsal yang identik dengan laki-laki sementara hanya dia perempuan yang ada.
"Futsalnya dimana ya kak?" tanya Ayana lagi
"Rencananya di lapangan sebelah gelanggang mahasiswa," jawab Putra
"Oke kak sebentar lagi Aya kesana,"
"Kamu sekarang dimana? Mau saya jemput?"
"Ngga usah kak, Aya masih di sekitaran kampus kok,"
Ayana lalu menutup telponnya.
"Lo mau nungguin kak Putra futsal Ay?" tanya Zylla
"Iya nih La,"
"Dimana? Lo sendirian? Ngga mau gue temenin?" tanya Zylla lagi
"Ngga usah, di lapangan samping gelanggang kok. Lagian nanti gue langsung ketemu sama kak Putra,"
"Okelah, kalau gitu gue langsung balik ya," ucap Zylla.
Setelah Zylla pergi, Ayana langsung berjalan menuju ke lapanyan yang di maksud Putra. Sampai di lapangan ia langsung di panggil oleh Putra yang memang sudah ada disana. Ketika Ayana ingin langsung menghampiri Putra, ia mengurungkan niatnya sesaat ketika ia menyadari Putra berada di tengah-tengah kerumunan laki-laki. Ayana sangat gugup jika harus berhadapan dengan laki-laki apalagi dalam jumlah yang banyak seperti yang ada dihadapannya sekarang. Melihat Ayana masih berdiri di tempatnya, Putra langsung menghampirinya dan membawanya ke hadapan perkumpulan laki-laki itu.
"Put ini cewe lo?" tanya salah satu diantara mereka.
"Dia adik gue disini," jawab Putra dan di ikuti oleh senyum ramah Ayana pada teman-teman Putra.
Setelah mengenalkan Ayana pada teman-temannya, Putra langsung menyuruh Ayana duduk bersama dengan mereka. Tetapi karena merasa risih berada diantara laki-laki, Ayana mencari alasan untuk menjauh dari sana. Dilihatnya ada sebuah musholla di belakang lapangan, seakan pas karena saat ini ia belum sholat dzuhur. Namun, pandangannya seketika terfokus kepada seorang cowok dengan rambut basah menandakan ciri khas laki-laki sehabis wudhu. Kini cowok itu berada tepat di depan pintu masuk musholla dan sebelum ia masuk ke dalam musholla, Ayana sudah sadar kalau cowok itu adalah Rayan.
"Emm, kak. Aya mau sholat dzuhur dulu ya," ucap Ayana pada Putra.
"Oh kamu belum sholat? Yaudah silahkan,"
Ayana langsung beranjak menuju musholla dan segera menunaikan sholat dzuhur. Setelah selesai sholat, Ayana beranjak keluar dan ia melihat masih ada Rayan disana yang sedang memakai sepatu. Ia langsung memanggil Rayan dan menghampirinya.
"Sibuk ngga? Boleh bicara sebentar?" tanya Ayana pada Rayan
"Lagi free kok, ada apa?" tanya Rayan kembali
"Disitu aja yuk, biar lebih enak ngobrolnya," kata Ayana sambil menunjuk bangku yang tidak jauh dari tempat mereka berada saat ini.
"Kebetulan ya ketemu disini, gue mau ngucapin makasih karna lo udah mau balikin dompet gue," ucap Ayana
"Iya sama-sama. Lain kali barang yang berharga itu dijaga," kata Rayan
"Btw lo ngapain disini? Bukannya kata Zylla lo anak fisip ya? Kok sholatnya disini, kan jauh," kata Rayan lagi.
"Gue mau nonton futsal," kata Ayana
"Cewek sendiri? Jarang loh ada cewek yang mau nonton futsal,"
"Iya, sekalian lagi nungguin kak Putra main futsal,"
"Oh, kalau gitu gue duluan ya. Mau di temenin takutnya ada yang marah," ucap Rayan pada Ayana yang dibalas dengan senyum singkat olehnya.
Ayana pun berjalan mendekati lapangan dan menyaksikan Putra dan teman-temannya bermain futsal.
*Asing tapi terasa dekat, ada sesuatu yang terasa memikat*
Part ini cukup segini dulu ya, next part ada yang lebih menarik. Stay tuned! Thanks untuk yang udah baca, vote dan komen :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, My Mochalatte
Teen FictionTentang seorang gadis yang masih penasaran dengan teman masa kecilnya.