Mencari Kenyamanan

15 3 0
                                    

"Ini tuh tempat makan favorit gue Ay, bukan cuma karna makanannya yang enak, disini tempatnya juga enak banget buat nongkrong, jauh dari kata keramaian, gue juga suka susunan meja disini. Jarak antara satu meja dan meja yang lain nggak terlalu dekat jadi kita mau ngomongin apa aja nggak perlu jaga-jaga karna ngga bakal denger ke orang," Zylla menjelaskan panjang lebar tentang tempat makan favoritnya ini.

Aku hanya mengangguk-anggukkan kepalaku. Saat ini kami memang sedang berada di sebuah tempat makan karena hari ini adalah hari Minggu. Aku mulai suka dengan tempat ini karena tempat ini menyediakan minuman mocha yang aku suka. Mochalatte ekstra. Minuman yang ku pesan kini berada di meja tepat di depanku. Ketika aku baru akan menyesap minuman yang baru datang ini hp ku bergetar menandakan ada panggilan masuk line. Ku lihat disana tertera nama Tishya.

"Kak Ayaa, kak Putra nyuruh gue buat nyari tau tentang biodata lo selengkap-lengkapnya. Kayanya pas kita bicara di ruang ganti dia tau deh makanya jadi gue yang disuruh gini," katanya dari balik sana.

"Buat apa sya?"

"Gue nggak tau, gue nggak berani nanya-nanya ke dia"

"Oh yauda kalau mau lebih jelas kita jumpa aja"

"Jumpa kak? Sekarang bisa? Soalnya kak Putra nyuruh gue secepatnya sekalian ada yang mau gue bilang juga sama lo"

"Yaudah sekarang bisa kok. Gue lagi di warung pohon nih, tempat makan dekat gramed pusat"

"Oke kak lo tunggu gue disana ya" Tishya mengakhiri telponnya

"Siapa Ay?" tanya Zylla

"Junior basket, disuruh kak Putra buat nanya-nanya tentang gue. Gue jadi kasian dia harus repot disuruh-suruh kaya gitu. Kenapa nggak dia nya langsung nyuruh gue buat ngumpul biodata gue ke dia"

"Ooh, kayaknya dia punya maksud nih"

"Entahlah"

Aku langsung menyesap mochalatte ekstra yang tadi belum jadi ku minum, untuk merasakan perbedaan antara mochalatte yang biasa ku minum dengan mochalatte eksta ini.

"Eh lo udah tau belum Ay kalau lo sama Dekha itu dikirain satu sekolah kalian pacaran," kata Zylla tiba-tiba.

"Hah? Gila ya belom sampe sebulan gue masuk sekolah udah di gosipin aja"

"Iya Ay gue perhatiin juga kalian tuh deketnya lebih pantas dikira pacaran dari pada sepupuan. Kemana-mana lo bareng sama Dekha"

"Iya lo liat aja ntar, kalau gue udah hapal seisi sekolah gue nggak bakal minta tolong Dekha lagi buat nemenin gue. Lo juga sih asal gue butuh selalu sibuk"

"Hahaha sorry, kan gue udah diresmiin sama osis jadi sekarang gue repot banget"

"Iya deh susah punya sahabat anak osis" sindirku,

"Nggak lama kan kak" suara Tishya yang tiba-tiba sudah menghampiri kami.

"Eh nggak sya"

"Eh ada kak Zylla juga"

"Oh lo yang dimaksud Ayana junior basketnya. Nggak keberatan nih kalau lo berdua ngomong ada gue disini"

"Kalau gue sih terserah kak Ayana nya aja kak"

"Ya gak papa La, lo itukan sahabat gue. Harus tau juga tentang gue. Lo nya gimana Sya? Nggak papa?"

"Never mind"

"Yaudah, sekarang apa yang lo perlu dari gue"

"Gue mau biodata lo yang lengkap kak"

"Itu gampang lah. Selain itu? Tambahannya supaya kak putra itu puas dan nggak nyruh-nyuruh lo lagi. Gue kasian sama lo repot gini"

Hello, My MochalatteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang