Duduk tenang didalam kafe kecil disudut kota. Mata (y/n) melirik kearah anak kembar dengan warna rambut berbeda. Hitam dan pirang. Keduanya jelas punya hubungan dengan laki-laki yang ada didepannya kini, Geto Suguru.
"Mereka murid-murid ku, keluarga baruku."
Ucapan Geto tak berhasil menarik minat (y/n) sama sekali. Hatinya sudah mati sejak insiden Geto menjadi pengkhianat dunia Jujutsu dan menjadi buronan tetap.
(Y/n) menyesap pelan minumannya, Geto memperkenalkan (y/n) pada beberapa bawahannya. Berharap, gadis itu bisa sedikit akrab dan mungkin mau berteman dengan mereka.
Geto mengulas senyum tipis dan memangku kepalanya diatas meja menggunakan tangan kanan.
(Y/n) menggunakan blouse berwarna krem dengan syal coklat yang melingkari lehernya. Juga jeans dan sepatu boots yang warnanya senada dengan syal.
(Y/n) meletakkan cangkir keatas tatakan. "Geto," panggil gadis itu. Suaranya mengalun pelan dan membuat Geto memasang senyuman. "Aku sudah bilang, aku tidak tertarik dengan pemikiranmu yang ingin memusnahkan manusia."
Geto tetap mempertahankan senyumannya, "kenapa?"
"Aku sudah mengatakan alasannya dulu, aku benci jika ada noda darah dipakaianku."
"Nanako dan Mimiko bisa membersihkannya untukmu," jawab Geto. "Kedua anak itu bagus dalam bersih-bersih."
(Y/n) berdiri dari duduknya dan berjalan meninggalkan Geto yang mengepalkan tangannya kuat. "Keras kepala."
(Y/n) keluar setelah membayar minumannya. Kakinya terpaku dan menatap jalanan sepi kendaraan. Pekikan terdengar dari arah kiri. Seseorang menabraknya, dia adalah Mimiko, anak didik Geto yang berambut hitam.
Mimiko menatap (y/n) polos sedangkan Nanako yang ada disamping Mimiko menatap (y/n) tajam.
"Minta maaf!"
Pekikan dari Nanako yang tak terima (y/n) menatap dia dan saudarinya datar setelah crepe milik Mimiko jatuh ketanah.
Kepala (y/n) miring menatap balik keduanya datar, "aku berdiri diam disini tadi. Bukannya kalian yang menabrakku? Kenapa aku harus meminta maaf?"
Wajah Nanako memerah, "minta maaf atau kau tahu akibatnya!"
"Akibat apa?" tanya (y/n) masih dengan wajah datar.
Nanako kesal dan mengeluarkan ponselnya. Hendak memotret (y/n) dan berniat membelah dua tubuh (y/n).
(Y/n) yang tahu nyawanya terancam menyentuh ponsel Nanako. Membuatnya meleleh menjadi rupa awal mereka. Lelehan besi dan beberapa lempengan serabut kaca tipis.
"Kau ingin membunuhku dengan mainan ini?" tanya (y/n).
Ketakutan terlihat kontras dimata Nanako dan Mimiko. Mimiko mencengkram erat lengan pakaian Nanako. "Na-Nanako sudah hentikan saja."
Nanako menelan ludahnya susah payah, perempuan didepannya jelas lebih kuat dari dirinya.
Sebuah tangan muncul menghadang (y/n) yang menatap kedua saudari itu datar. "Kali ini siapa?"
"Saya Larue, tolong maafkan kedua anak ini nona."
(Y/n) menatap Larue datar, Geto terlihat datang dan mencoba membawa (y/n) menjauh dari ketiganya.
"(Y/n) temani aku sebentar." ucap Geto. Kepalanya menatap ke ketiga bawahannya, memberi kode agar ketiganya segera pergi.
Larue segera membawa kedua gadis itu menjauh. "Dia adalah orang yang ingin dijadikan Geto-san sebagai sekutu."
![](https://img.wattpad.com/cover/247457051-288-k257278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sensei!!! [Gojo Satoru x Reader]
FanficLangit berbintang itu indah, langit biru juga indah. . . . Hanamika (y/n), perempuan berusia dua puluh dua tahun, alumni sekolah Jujutsu sekaligus calon guru baru disana. "Mohon bantuannya, Gojou-sensei." "Osu! (y/n)-chan!" . . . ║▌│█║▌│ █║▌│█│ ║▌...