Langit berbintang itu indah, langit biru juga indah.
.
.
.
Hanamika (y/n), perempuan berusia dua puluh dua tahun, alumni sekolah Jujutsu sekaligus calon guru baru disana.
"Mohon bantuannya, Gojou-sensei."
"Osu! (y/n)-chan!"
.
.
.
║▌│█║▌│ █║▌│█│
║▌...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
..
.
- Kepindahan -
.
..
.
(Y/n) melangkah pelan menuju SMA Jujutsu, gadis itu sedikit berhati-hati karena dia adalah pemula dan sangat mudah dibunuh. Cari aman lebih baik dari pada kehilangan nyawa.
Mungkin pandangan orang akan melihat kepengecutan dimata (y/n), sedang (y/n) hanya mengingat pesan Nanami dan Haibara padanya untuk tetap hidup. Sangat kecil kemungkinan (y/n) bisa hidup dikondisi pertarngan saat ini. Mundur lebih baik, begitu pikirnya. tap tetap saja perasaan yang dipunya menuntutnya untuk terus berjalan kekawasan tempat altar bintang.
Tangan (y/n) mencoba menyentuh Geto yang masih setia menutup matanya. Bagian luar altar bintang sudah hancur dan (y/n) tidak bisa menemukan Gojou dimanapun dia mencarinya.
"Geto-san!" panggil (y/n). Tangan (y/n) mengguncang pelan tubuh Geto agar laki-laki itu segera membuka matanya.
(Y/n) sedikit bernafas lega melihat gerakan kecil di mata Geto. Geto mengerjap bingung dan menatap (y/n) yang hampir menangis karena khawatir.
Telapak tangan Geto mencoba meraih pipi (y/n). Ibu jarinya mengusap air mata (y/n) tanpa merasakan sengatan listrik yang biasa dia dapatkan setiap kali mencoba menyentuh (y/n).
Geto duduk dibantu (y/n). Mata kelamnya menatap kesekitar, "dimana yang lainnya?"
(Y/n) menggelengkan kepalanya pelan, "aku tidak bisa menemukan Gojou-san."
"Kuroi?" tanya Geto sekali lagi.
"Kuroi?" (y/n) terlihat bingung karena tidak tahu siapa itu Kuroi.
"Dia pengasuh Amanai." jelas Geto.
"Aku tidak tahu... Maaf..."
Geto menghembuskan nafasnya pelan. (Y/n) membantu Geto berdiri dan menuntunnya keluar dari altar bintang. Keduanya berjalan ke arah rumah anak bintang. Seekor roh kutukan berbentuk ulat dengan bagian bawah tubuhnya terpotong membuat (y/n) dan Geto terhenti sejenak.
(Y/n) tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang disebutkan ulat itu. (Y/n) hanya diam menunggu reaksi yang dikeluarkan Geto.
Geto berjalan mendekati ulat itu dan memanipulasi ulat itu menjadi milik Geto lalu menyimpan ulat itu kedalam saku. (Y/n) hanya diam mengikuti jalan Geto.
Keadaan kacau membuat mata (y/n) memanas, jasad yang tengah dipeluk Gojou. Semuanya terjadi dengan sangat cepat, pertempuran yang sangat mengerikan.