JENNIE POV
Ah, lelahnya, kataku didalam hati sambil rebahan di salah satu sofa panjang yang ada di ruang istirahat yang disediakan oleh penyelenggara konser untuk kami.
Saat ini kami sedang melakukan gladi resik untuk acara tur dunia konser pertama Blackpink di Thailand sore ini. Kami baru saja selesai menampilkan salah satu lagu Blackpink di panggung dan sekarang giliran Jisoo unnie yang akan berlatih untuk penampilan solonya. Maka dari itu aku memutuskan untuk beristirahat sejenak disini sambil memantau jalannya gladi resik melalui tv disini yang menyiarkan panggung didepan sana.
Tiba-tiba aku menangkap dua sosok member Blackpink lainnya, Lisa dan Rosie yang ikut tersorot oleh kamera tengah berjalan ke bawah panggung. Mereka nampak membicarakan sesuatu. Lisa merangkul pundak Rosie sambil berjalan santai dan kemudian mereka berhenti di area kontrol, sepertinya untuk menunggu giliran latihan selanjutnya.
Lisa dan Rosie memang sedekat itu. Mereka sudah seperti upin dan ipin si saudara kembar itu. Hanya saja mereka tidak botak dan kuntet juga. Untuk orang asing yang tidak mengenal mereka pasti akan mengira mereka adalah sepasang kekasih karena kedekatannya itu. Namun bukan itu keadaannya, mereka memang benar-benar sahabat sejati. Bahkan akupun juga pernah mengira mereka bersama. Benar-benar bodoh.
FLASHBACK ON
"YA Lalisa, apa kau dan Rosie memiliki hubungan khusus?" tanyaku pada Lisa ketika melihatnya keluar dari kamar Rosie dengan wajah bantalnya.
Lisa langsung merebahkan badannya di sofa depan tv dan meletakkan kepalanya di pahaku yang memang sedang memangku bantal "Tentu saja unnie, kami adalah soulmate sesungguhnya. Bahkan dispatch harusnya tau masalah ini"
"Aish yang benar saja Lisa aku serius bertanya ini" kataku sambil mengarahkan remote mencari acara televisi yang worth it untuk ditonton.
Tak kunjung mendapatkan jawaban dari Lisa membuatku beralih menatapnya dan menurunkan remote. Dia ternyata sedang mengamati wajahku. "Y-ya Lalisa kenapa kau tak menjawab pertanyaanku eoh?"
Aku sudah siap memukul jidat lebarnya dengan remote ini namun dia malah tertawa terbahak-bahak. "Hahahaha..., pertanyaan macam apa itu unnie hahaha, Chaeyoung dan aku itu sudah seperti saudara, membayangkannya saja aku geli, unnie" katanya.
Aku hanya menatapnya sambil mencerna perkataannya. Kemudian kembali mencari siaran tv. Ada perasaan lega didalam dadaku dan senyum kecil yang tak kusadari sejak kapan muncul diwajahku. Aku mengabaikan Lisa yang masih menertawakan pertanyaanku tadi.
"Memangnya apa yang membuatmu berpikiran demikian unnie?" Ucap Lisa seraya bangkit dari posisi rebahnya menjadi duduk menghadapku. Ia telah berhenti tertawa.
"A-anii~, kau sering sekali tidur dikamarnya dan kalian berdua terlihat lengket sekali akhir-akhir ini seperti perangko, kupikir ada yang berubah. wajar kan jika aku berpikiran demikian" belaku.
"Aigoo unnie, sesekali kau harus berada di dorm ketika kami sedang bertengkar ya. Kami lebih sering cekcok ketimbang akur. Belakangan ini aku sedang dilema memilih musik untuk bgm dance di channel yutubku jadi aku meminta bantuan Chaeyoung untuk memilih bersama. Kau tahu kan anak itu kalau sudah berkaitan dengan musik akan sangat antusias" jelas Lisa.
"A~ah begitu ya.."
"Unnie kau tak perlu cemburu, aku bisa tidur dikamarmu malam ini" katanya sambil menaik turunkan kedua alisnya kearahku.
"No thanks, I'm good hahaha" aku tertawa melihat Lisa cemberut dengan jawabanku. Kemudian ia kembali pada posisi awalnya dipangkuanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONFESSION(S)
FanfictionGXG Hidup sebagai idol kpop ternama mengharuskan para member BLACKPINK untuk menjadi individu yang kuat. Namun untuk urusan hati, apakah mereka mampu menjadi individu yang kuat juga? #1 chaesoo on 3/09/21 #3 chaennie on 5/03/21 #1 jenlisa on 6/30/21...