HAPPY 24TH BIRTHDAY ROSÉ PARK MY LOVE!!!
ROSÉ POV
Konser hari pertama kami di Bangkok berjalan dengan sangat sukses. Aku masih tidak percaya jika ternyata jumlah penonton kami diluar Korea sebanyak ini, bahkan untuk memikirkan fakta bahwa tiket konser kami sudah terjual habis hingga 3 hari kedepan sungguh sesuatu yang menurutku sangat fantastis. Aku sangat bangga dengan tim ini. Aku tidak akan menukarnya dengan apapun.
Banyak sekali yang datang mengucapkan selamat kepada kami seusai konser hari pertama berakhir. Ya, memang notabene hampir semuanya adalah orang-orang yang berhubungan dengan Lisa, mengingat ini adalah tanah kelahirannya. Bahkan Lisa mengenalkanku pada beberapa temannya, yang untuk pertama kalinya bertatap muka denganku secara langsung. Sejujurnya sebelum ini aku pernah ikut beberapa kali dalam facetime yang dilakukan Lisa dengan teman-teman Thai nya. Maka dari itu aku dan beberapa temannya tidak begitu canggung.
Namun tetap saja, harusnya Lisa tidak meninggalkanku sendirian di ruangan ini dengan teman-temannya sementara ia tiba-tiba saja pamit keluar dengan membawa buket super besar di tangannya.
Aissh mau kemana anak itu? Batinku sambil tersenyum kepada teman-teman Lisa sembari melirik punggung yeoja yang kemudian menghilang dibalik pintu ruangan ini. Untung saja ada Ibu Lisa yang menemaniku disini sehingga aku dapat berkomunikasi dengan bantuannya.
---
Waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam waktu setempat dan saat ini kami sedang berjalan menuju kendaraan yang telah disediakan oleh penyelenggara untuk ke hotel.
Sembari berjalan aku mengedarkan pandanganku ke sepanjang koridor mencari sahabatku yang entah pergi kemana setelah mengenalkanku pada teman-temannya tadi. Padahal aku ingin bercerita banyak hal dengannya.
Gila saja salah satu temannya ada yang mengecup pipiku ketika hendak berpamitan. Yah, Lalisa harus tahu ini. Aku sangat terkejut sampai tidak tahu bagaimana harus meresponnya. Kurasa itu tidak wajar karena temannya yang lain tidak bersikap begitu padaku. Aku hanya membalasnya dengan senyuman sopan, mengingat ada orang tua Lisa dibelakangku. Ah molla!
Selain itu aku juga harus memberi tahunya tentang kejadian di comfort room tadi dengan Jen unnie. Apakah aku salah menciumnya? Ani, kenapa aku menciumnya? Sungguh aku tidak tahu. Aku hanya merasa Jen unnie sangat lucu saat itu dan hatiku sedang tidak karuan membayangkan Jisoo unnie dan Lisa yang akan bersama. Mungkin tuhan memberiku kesempatan untuk move on? Entahlah. Kurasa Lisa dapat membantuku bagaimana bersikap didepan Jen unnie setelah ini karena jujur, ini sangat awkward. Setelah ciuman itu kami belum sempat membicarakannya lebih lanjut karena ada pemberitahuan dari speaker yang memanggilku untuk melakukan latihan penampilan soloku, sehingga aku harus bergegas kembali ke panggung. Itu artinya Jisoo unnie dan Lisa telah selesai melakukan latihan bagian mereka masing-masing.
Berbicara tentang Jisoo unnie dan Lisa, huffft, aku penasaran bagaimana Lisa melakukannya. Apa ia telah menyatakan perasaannya pada Jisoo unnie? Apa Jisoo unnie menerimanya? Apa mereka sudah menjadi sepasang kekasih saat ini? Gaaaaah, membayangkannya saja sudah membuatku sakit hati.
Noo, you need to move on Roseanne, aku menggelengkan kepalaku pelan.
Kuikuti perlahan Jennie unnie dan Jisoo unnie yang berjalan berdampingan didepanku. Kumasukkan kedua tanganku ke dalam saku celanaku sambil terus berusaha mencari sosok Lisa.
"Oppa kau tahu dimana Lisa? Bukankah saat ini waktunya kita kembali ke hotel?" Tanyaku pada manajer oppa yang saat ini berjalan disampingku.
"Oh itu tidak masalah, tadi Lisa menghubungiku untuk memberitahu bahwa ia memiliki urusan penting dan akan kembali ke hotel setelahnya" jawab manajer oppa santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONFESSION(S)
FanfictionGXG Hidup sebagai idol kpop ternama mengharuskan para member BLACKPINK untuk menjadi individu yang kuat. Namun untuk urusan hati, apakah mereka mampu menjadi individu yang kuat juga? #1 chaesoo on 3/09/21 #3 chaennie on 5/03/21 #1 jenlisa on 6/30/21...