Part 1: Sebuah Kesempatan

3.4K 191 11
                                    


⚠️ Disclaimer ⚠️

Genre cerita ini adalah omegaverse. Istilah-istilah dalam omegaverse tidak akan dijelaskan ulang dalam cerita ini, jadi silakan searching dulu tentang omegaverse.

Enjoy reading!!

——————————————————————————

"Hei Krist, kenapa kau masih mengemasi barang? Kapal itu akan berangkat 10 menit lagi. Ayo cepat!", kata seorang pria berambut hitam, gagah, tinggi dan cukup tampan itu.

"Tunggu Godt, aku harus memasukkan ini ke dalam tasku", jawab seorang pria berambut hitam kecoklatan dengan mata yang berbinar dan wajah yang manis.

"Kenapa kau membawa alat lukis di saat seperti ini? Ayo cepat kita lari sekarang, kau tidak mau ketinggalan kapal kan?", kata Godt sambil menarik pergelangan tangan Krist dan mengajaknya berlari sekencang-kencangnya menuju pelabuhan.

"WOW Godt! Kau yakin ini kapalnya? Kau tidak salah kan? Ini terlihat seperti kapal orang kaya", pekik Krist yang terkejut melihat sebuah kapal pesiar yang  sangat besar dan mewah berlabuh di pelabuhan Elester dan kini kakinya telah berada di depan pintu masuk kapal itu. Sementara Krist masih tidak percaya Godt menariknya ke kapal yang benar, di sebelah Krist, Godt menyodorkan tiket kapal yang dipegangnya ke petugas kapal di depan pintu.

"Selamat datang di Memories of The Sea. Baik. Tiket economy deck 3. Silakan masuk tuan-tuan, selamat menikmati perjalanan anda.", sapa petugas tersebut dengan senyum yang ramah dan penuh sopan santun. Godt pun lekas menarik lagi pergelangan Krist untuk memasuki kapal karena Krist masih diam mematung. Godt terus menarik tangan Krist sambil mencari nomor pintu kamar yang tertera pada kunci kamar yang mereka dapatkan dari resepsionis di kelas ekonomi.

"Nah ini, kamar 303. Disini Krist kamar kita.", ucap Godt yang kegirangan karena akhirnya dia bisa merasakan naik kapal pesiar mewah walaupun hanya di kelas ekonomi.

"Astaga Godt! Aku tidak percaya kamar ini lebih besar dari kontrakan ku. Kau yakin ini kelas ekonomi?", ucap Krist yang dari tadi masih terkejut.

Ya, sejak di depan pintu kapal, Krist sudah tidak percaya dengan ukiran pada pintu masuk yang dibuat oleh pemahat profesional dan tentu saja terlihat mahal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, sejak di depan pintu kapal, Krist sudah tidak percaya dengan ukiran pada pintu masuk yang dibuat oleh pemahat profesional dan tentu saja terlihat mahal. Ditambah lagi ketika sudah masuk dan menuju meja resepsionis, semua dekorasi kapal masih terlihat baru dan mengkilap, bau wangi english pear yang semerbak dan membuat rileks, serta bau porselen yang masih dapat tercium.

Semuanya terlihat sangat bersih dan baru pertama kali digunakan. Memang perjalanan kali ini adalah perjalanan perdana kapal yang dielu-elukan sebagai kapal pesiar terbesar dan termegah yang pernah dibuat manusia. Tidak pernah terlintas di benak Krist bahwa dia dapat menjadi penumpang di pelayaran perdana kapal yang dibuat untuk orang kaya ini, seandainya satu jam yang lalu dia tidak memenangkan judi itu.

Dua jam sebelumnya....

"Krist! Krist! Aku tahu bagaimana kau bisa ke Edelweiss! Cepat ikut aku!", seru Godt yang terengah-engah karena berlarian.

"Hah apa? Tunggu tunggu. Bagaimana caranya?", tanya pria manis itu yang duduk di pinggir jalan masih dengan kanvas, kuas dan tintanya. Kini ia menghentikan aktivitasnya melukis pemandangan pelabuhan Elester dan kapal besar yang sedang berlabuh itu.

"Aku baru saja dari bar Dorres menemui temanku. Tidak sengaja aku mendengar ada seseorang yang memberi tantangan kepada siapapun yang mau bermain poker dengannya. Jika menang maka akan mendapatkan tiket kapal pesiar yang sekarang ada di pelabuhan Elester. Kapal itu akan menuju Edelweiss. Krist, mungkin ini kesempatanmu! Tapi kapal itu akan berangkat 2 jam lagi, makanya kau harus cepat."

"Eh? Poker? Tapi aku tidak punya uang untuk taruhan."

"Tenang Krist. Dia tidak butuh taruhan uang. Dia hanya ingin seseorang untuk menemaninya  bermain. Dari tadi sudah ada banyak orang menantangnya tapi semua kalah."

"Ta.. tapi bagaimana alat lukisku?", jawab Krist yang kebingungan.

"Sudah alatmu biar aku yang bereskan. Sana kau cepat lari ke bar Dorres. Aku akan ke rumahmu untuk mengemasi barang. Bersiap-siap jika kau berhasil menang. Pergilah cepat. Semoga kau menang, kawan.", Godt tersenyum sambil mendorong temannya itu agar segera berlari.

Krist berlari dari bar Dorres ke rumahnya. Napasnya terasa berat, dadanya sesak, kakinya mati rasa karena dari tadi berlari. "Godt! Godt! Aku menang! Ternyata orang yang menantang bermain poker itu adalah penumpang kapal. Seharusnya dia pergi dengan istrinya untuk perayaan pernikahan mereka ke-5 tahun, tetapi kemarin dia memergoki istrinya selingkuh. Pantas saja dia sedikit gila mempertaruhkan tiket kapal hanya untuk mencari teman bermain poker."

"Sudah jangan banyak cerita, Krist. Ini barangmu sudah kumasukkan ke dalam tas. Kau harus cepat ke pelabuhan sekarang. Kapal itu berangkat 30 menit lagi."

"Eh Godt. Aku dapat 2 tiket. Kau tidak mau menemaniku pergi?"

"Tentu saja aku mau, kawan!"

Godt pun bergegas berlari ke kamar kontrakannya di sebelah kamar Krist persis untuk membereskan barangnya. Godt tidak punya banyak barang penting, jadi dia hanya mengemas seperlunya yang penting dia membawa pakaian ganti untuk perjalanan selama seminggu kedepan.

***

Memories of The SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang