Krist berjalan ke meja resepsionis yang ada di lobby kelas ekonomi. Ia telah mengenakan setelan tuxedo yang tadi pagi diberikan oleh Singto dan ia pun sedikit berdandan mempersolek wajahnya dengan foundation tipis dan lipbalm. Ia menata rambutnya, bahkan mencukur bulu kakinya.
"Ada yang bisa saya bantu, tuan?"
"Saya ingin bertanya, restoran Seven Seas ada di lantai berapa ya?"
"Restoran Seven Seas? Sebentar saya cek dulu." Petugas di resepsionis itu terlihat memantau monitor komputernya dan mencari sesuatu, sepertinya mencari daftar list restoran dalam kapal.
"Restoran Seven Seas ada di lantai kelas VIP, tuan."
"Ok. Terima Kasih."
"Sama-sama, tuan."
Krist pergi ke lantai atas menuju ke kelas VIP. Sesampainya di hadapan lift kelas VIP, ia berhenti sejenak dan bingung bagaimana caranya naik ke lift tersebut karena pasti ia akan diusir lagi. Kemudian seorang kru kapal yang selalu berjaga di depan lift menghampirinya.
"Selamat malam, Tuan Krist Perawat. Anda sudah ditunggu Tuan Ruangroj, mari saya antarkan." Kru kapal tersebut berjalan memasuki lift sambil memberi gestur agar Krist mengikutinya. Krist pun mengikuti dibelakang kru kapal tersebut hingga ia sampai di pintu depan sebuah restoran yang berpapan nama Seven Seas.
"Silakan masuk, Tuan. Anda sudah ditunggu di dalam.", ucap kru tersebut sambil membungkuk dan membukakan pintu restoran.
Sepi sekali restoran ini. Apa tidak ada pengunjung lain? Dimana Singto?
Krist melihat di meja dekat dengan jendela yang memiliki pemandangan laut yang sangat indah, duduk seorang pria tampan dan gagah. Teringat lah Krist akan kejadian di malam sebelumnya ketika libido menguasai mereka berdua. Krist masih malu untuk bertemu, tapi ia bertekad ingin menanyakan apa hubungannya dengan Singto dan mengapa Singto bertindak sejauh ini kepadanya.
"Hai kak.. Sing.", sapa Krist dengan senyum malu-malu sambil tangannya mengusap tengkuknya karena merasa merinding akibat rasa malu.
"Oh. Hai Krist. Duduklah..", Singto tersenyum manis sambil memberikan gestur agar Krist duduk di kursi di hadapannya.
"Kenapa di restoran ini tidak ada orang lain kak?"
"Aku menyewa restoran ini karena ingin berbicara berdua saja denganmu."
Hah? Dia menyewa satu restoran untuk apa? Rasanya canggung sekali hanya berdua dengannya disini.
"Bagaimana kabarmu?", tanya Singto yang bingung mencari topik pembicaraan karena mereka berdua hening cukup lama.
"Baik kak. Oh iya kak, sebelumnya aku mau berterima kasih karena sudah membantu meredakan heat ku dan aku mau minta maaf karena hal itu terjadi ketika bersamamu."
"Tidak apa-apa. Kamu juga membantuku."
Para pelayan restoran menyajikan hidangan five course meal secara bergantian. Krist tidak perlu khawatir salah menggunakan alat makan, karena di restoran ini hanya ada Singto yang melihatnya. Setelah mereka selesai makan, mereka masih duduk di restoran karena Singto terlihat ingin menyampaikan sesuatu tetapi ia diam saja. Akhirnya Krist membuka suara untuk memecah keheningan.
"Kak, aku ingin bertanya."
"Apa?"
"Kenapa kak Sing berbuat seperti ini? Kenapa baik padaku? Apa karena aku seorang omega?"
"Karena aku tertarik padamu dan aku sudah tertarik padamu sebelum tahu kamu seorang omega. Kamu tidak terlihat seperti omega."
"Jadi kak Sing menyukaiku?"
"Bisa dibilang begitu. Kamu?"
"Aa.. Apa kak Sing serius? Kamu baru kenal aku kemarin."
"Tapi kita sudah melakukan sex." seketika perkataan Singto itu membuat Krist terkejut dan hanya bisa diam.
"Kamu bukan orang pertama yang menjadi partner sex ku. Tapi kamu adalah omega pertamaku. Ini lah yang mau aku bicarakan. Krist. Aku mau bertanggung jawab atas perbuatanku kemarin. Mulai sekarang, apapun yang kamu mau akan ku penuhi."
"Tapi- Kamu tidak salah kak, itu salahku. Kamu tidak perlu bertanggung jawab padaku. Aku tidak apa-apa." Krist benar-benar merasa tidak enak jika Singto ingin bersamanya hanya karena merasa perlu bertanggung jawab.
"Krist, apa kau tahu tentang fated pair? Suatu ikatan yang hanya bisa terjadi pada alfa dan omega?"
"Ya. Aku pernah dengar, tapi tidak pernah berpikir untuk mencarinya."
"Itu lah alasanku tidak ingin melakukan sex dengan omega. Karena aku hanya ingin satu omega untuk menjadi mate ku. Satu untuk seumur hidup. Entah fated pair itu ada atau tidak, tapi aku berjanji tidak akan menyentuh seorang omega sampai aku merasa yakin dengannya."
"Kak, maafkan aku karena.." belum sempat Krist selesai bicara, Singto memotong kalimatnya.
"Aku telah menyentuhmu yang berarti kamu akan menjadi omegaku satu-satunya. Selama ini aku bertahan dari segala godaan omega. Bukan sekali dua kali aku menemukan omega yang sedang heat dan ingin disentuh olehku. Tapi aku selalu bisa menahannya. Sedangkan denganmu, aku tidak bisa menahan diri. Jika kamu tidak ingin hidup bersamaku tak apa, tapi aku akan tetap bertanggung jawab padamu seumur hidupku"
"Kak Sing.. Apa ini berarti kamu mau menjalin hubungan denganku?"
"Jika kamu mau. Apa kamu mau menjadi kekasihku?"
"Aku belum terlalu mengenalmu kak. Tetapi aku ingin lebih mengenalmu. Ya, aku mau."
Senyuman Singto merekah, Krist pun tersenyum manis menampakkan lesung pipitnya. Senyuman yang sangat disukai oleh Singto.
"Jadi hari ini hari pertama kita? Akan kucatat tanggal hari ini. 8 Januari 2018."
"Kekasihku.", panggil Singto sambil menggenggam tangan Krist yang ada diatas meja.
"Ya? Singtuan?", jawab Krist dengan nada bercanda dan ekspresi yang menggemaskan.
"Singtuan?"
"Panggilan sayang untuk kekasihku. Hehehe kamu keberatan?"
"Tidak baby.. itu lucu juga."
Mereka bertatapan cukup lama, saling tersenyum kepada satu sama lain dan bergenggaman tangan. Krist sangat suka dengan tatapan Singto padanya, membuat jantungnya berdegup kencang dan terkadang malu dibuatnya. Tapi Krist senang jika Singto hanya melihat dirinya dan tidak mempedulikan sekitarnya. Singto miliknya.
"Kit.", ucap Singto dan Krist pun memiringkan kepalanya dengan ekspresi bertanya-tanya.
"Panggilan sayang untukmu."
"Kenapa Kit?"
"Karena kamu terlihat seperti Marie. Sangat imut dan cantik."
"Hah? Siapa Marie?", Krist tidak bisa menyembunyikan ekspresi kesalnya karena mendengar Singto menyebutkan nama seorang wanita dan mengatakan dia imut dan cantik pula.
"My beloved kitten."
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories of The Sea
Romance[SingKit] ⚠️OMEGAVERSE (A/B/O), 21+⚠️ This is my first story. Krist Perawat adalah seorang pelukis jalanan yang telah kehilangan ibunya-keluarga satu-satunya yang ia punya, atau yang ia tahu? Untuk menjawab misteri siapa dirinya dan masih kah ada ke...